Part 1 - Jisung wake up in the morning, and...

8K 505 196
                                    

FF ini jisung ver. dari book ku yg lain judulnya => One month being a cute girl

hope you like it ^-^/ 

.

.

Part 1

.

.

Jisung menggelung tubuhnya dalam balutan selimut, tidak hanya itu, lampu kamarnya juga mati dan tirainya masih tertutup.

Padahal ini sudah jam sembilan siang.


Dering telfon kembali terdengar, ini sudah entah yang keberapa kalinya.

Namun, kali ini ia meraih benda pipih itu dari meja, mengatur nafasnya agar tenang lalu menjawab panggilan itu.


"Hyu.. hyung.."

"Jisung? Kamu dimana? Bukankah hari ini kita harusnya berkumpul di agensi? Kau kemarin juga sudah bilang oke dan mengerti, kenapa sekarang malah tidak muncul, di telfon juga – Jisung?"


Mark yang berada disebrang sana berhenti setelah mendengar isakan tangis dari Jisung.


"Hyung.. maaf.. maafkan aku.. hiks ini salahku.. hiks"

"Hei, apa yang terjadi padamu? Dimana kau sekarang?"

"Apartemen pamanku.. hiks aku, gak bisa dateng.. kalian bisa debut tanpaku hiks"


Hati Mark mencelos mendengarnya, tidak lagi... dia sudah gagal mempertahankan satu member yang harusnya debut bersama mereka, mereka bahkan menunda debut selama dua bulan karena itu, dan setelah mau persiapan debut kembali, Jisung malah seperti ini?


"Ada masalah dengan Jisung? Apa masalah vocalmu lagi? kau bisa terus berkembang dan –"

"Bukan hyung! Aku.. memang sedih tentang itu, tapi – bukan itu!! Aku tidak bisa debut selama sebulan ini – dan aku tidak mau menghambat kalian.. aku tau kalian sudah cukup bersabar, jadi. Tidak apa, aku pikir kalian akan baik saja tanpaku... kalian bisa debut enam or –"

"Tidak!"


Jisung terdiam setelah dibentak seperti itu oleh Mark, leadernya itu terdengar sangat marah.. tanpa terasa air mata yang dari tadi Jisung tahan akhirnya lolos juga.


"Jisung.. dengarkan hyung, oke? Kami tidak bisa – bukan.. kami tidak mau debut tanpa Jisung... bukankah kau juga sudah berjuang untuk ini? Kami tidak akan meninggalkanmu untuk masalah sepele, tak apa untuk menunggu sebentar lagi, yang penting kita bisa debut bersama"

"Hyung... hiks tapi... hiks"

"Oh! Apa jangan-jangan kau cedera? Tapi bukankah semalam kau bilang baik-baik saja?"

"Bukan hyung.. aku tidak cedera"

"Lalu apa?"

"Aku – hyung, bagaimana jika kita bertemu saja? Tapi, jangan bawa siapapun.. aku malu.."

"Baiklah, kita bertemu satu jam lagi? Tempatnya kirim saja di chat, oke?"

"Eum.."

.

.

.

.

Setelah telfon berakhir, Mark akhirnya duduk di sofa ruang latihan, dia terlihat frustasi dan bingung.

Suddenly being a girl - DreamxJisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang