Suddenly being a girl - DreamxJisung

Part 10 - Don't be too innocent!

.

.

Part 10

.

.

Mark sangat panik saat Jaemin mengatakan ada sesuatu yang aneh dengan Jisung, dan juga ia mendengar Jisung menangis seperti kesakitan di telfon.. apalagi suara panik Jaemin membuatnya tambah kacau saja.

Setelah memesan taxi, ia berangkat menuju lokasi yang Jaemin beri padanya. Ia sempat heran dengan lokasi itu, karena... untuk apa mereka ke motel?

Tapi setelah ingat hujan sangat deras dan Jaemin bilang mobilnya mogok, Mark jadi mengerti mengapa Jaemin memilih pergi kesana.

Jadi ia berusaha berpikir positif selama perjalanan, ia tidak boleh panik.

Namun...

Setelah Mark sampai di motel, membuka pintu kamar yang mereka pesan... saat itulah Mark merasa jantungnya seakan bisa copot kapan saja.

Ia bisa melihat Jaemin menindih Jisung, dengan gaun yang Jisung kenakan tersibak dan Jaemin meremas dada besarnya... lalu wajah Jisung juga sudah basah dengan airmata, hidungnya pun memerah, matanya memerah..

Dan tentu saja suara desahan merdu keluar dari mulut Jisung.

Belum lagi kenyataan jika tangan Jaemin yang satunya juga berada di paha Jisung... juga bra milik Jisung yang berserakan di lantai.

"NA JAEMIN!!! APA YANG KAU LAKUKAN?!!!" Mark sudah sangat murka saat itu, namun Jaemin yang tersadar jika Mark telah datang buru-buru menoleh padanya, melepas tangannya dari dada Jisung.

"Hyung!! Jisung –"

"Kau ingin memperkosa Jisung?!! Sadar Jaemin!! Dia –"

"HYUNG!! Jisung tidak sengaja meminum af.. afross – apalah itu! Obat perangsang pokoknya"

Mendengar itu kemarahan Mark berubah kembali menjadi kepanikan "Afrodisiak?? Tapi – kenapa bisa?"

"Ceritanya panjang, sekarang bagaimana dengan Jisung?"

Mark segera duduk di tepi ranjang menghadap Jisung "Sungie..." panggilnya.

Jisung langsung bangkit duduk daat Mark mendekat, lalu buru-buru mencium bibirnya.

Jaemin yang sudah tidak kaget karena Jisung juga begitu dengannya sebelum Mark datang, hanya berusaha menjauhkan Jisung dari Mark, walau itu sangat sulit... tenaga Jisung kuat sekali saat ini, bahkan dia saja kesulitan.

"Sungie, tenangkan dirimu dulu.." kata Mark saat akhirnya dia bisa melepas ciuman Jisung.

"Hyung.. aku... ingin disentuh.. hiks rasanya aneh... hiks aku kenapa??" tanya Jisung dengan masih berlinangan airmata.