Jisung terbangun di tidurnya dan dia berubah menjadi sesosok perempuan imut, dengan dada bes - ehem..
Ini adalah cerita dimana NCT Dream adalah calon boygrup baru dibawah naungan KSH Ent. Mereka yang seharusnya debut 8 orang, namun harus menunda deb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung memperlihatkan dirinya yang mengenakan baju pilihan dari Jaemin dan Haechan, bukannya menjawab, mereka malah terbengong melihat betapa cantiknya Jisung saat ini.
"Masa pake itu? Kita kan mau latihan koreo yang baru" sahut Renjun
Jaemin melirik kesal pada Renjun lalu berdecih.
Dia merusak kesenangan Jaemin dan Haechan, mereka berdua ingin Jisung memakai pakaian yang imut... dan juga rok.
"Tuh kaaaan!!! Jisung pake celana aja, ga mau pake rok!!" Jisung sudah mencebikkan bibirnya lagi untuk entah yang keberapa kalinya pagi ini. Mood dia sepertinya tidak bagus pagi ini, tapi sempat tertolong karena Chenle membeli kookies.
Sekarang mau memakai baju feminin begitu karena sogokan kookies dari Chenle.
"Eh? Pake itu aja Sungie... kamu pasti bisa! Hal suisseo!" Haechan mengepalkan tangannya memberi semangat pada Jisung.
"Halah kalian cuma modus aja kan biar bisa liat kaki mulusnya Jisung" sahut Renjun yang akhir-akhir ini tidak bisa mengontrol ucapannya, dia hanya terlalu jujur.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Jisung kembali ke kamarnya.
Di kamar dia bertemu Jeno, yang sudah siap untuk berangkat latihan bersama.
"Lho? Kenapa balik lagi?" tanya Jeno
"Bukan urusanmu!"
Dahi Jeno mengerut bingung melihat Jisung yang mencebik seperti itu, dia malah mendekati Jisung meski sudah dibentak.
"Jisung kenapa sih?"
"Kau juga kenapa?"
"Maksudnya?" makin bingunglah Jeno.
"Tiba-tiba baik padaku begini... kau lebih suka aku jadi perempuan ya?"
Jeno terdiam mendengarnya. Dia memang suka Jisung jadi perempuan, dia sangat cantik.. tapi Jeno baik bukan karena Jisung berubah jadi perempuan.
"Aku itu tetap laki-laki! Jangan memperlakukanku seperti perempuan dong!" teriak Jisung lagi, tidak sekeras itu sebenarnya, jadi hanya Jeno yang bisa mendengar.
