Suddenly being a girl - DreamxJisung

Part 5 - A Date with Haechan

.

.

.

Rasanya sangat aneh.

Bukan karena Jisung jalan dengan Haechan... mungkin karena kali ini ia keluar dengan penampilan perempuan?

Orang-orang melihat ke arah Jisung dan Haechan terus... kenapa ya??

Mereka belum terkenal kok, debut aja belum.

Apa karena Haechan terlalu tampan?

Atau karena penampilan Jisung aneh??

"Sung... kenapa?" Haechan berhenti berjalan, Jisung juga.

Jisung menggeleng untuk menjawab pertanyaan Haechan.

"Sungie gak suka jalan sama Haechan??" tanya Haechan sedih, Jisung kembali menggeleng, "Bukan! Gak gitu... aku cuma – malu... dari tadi diliatin terus"

Mendengar itu Haechan terkikik gemas "Hihi astaga! Itu kan karena kau sangat cantik.. oh, karena kita sedang di luar, aneh banget kalo aku panggil Jisung... gimana kalo Sungie?"

Karena Jisung biasanya nama laki-laki.

"Sungie aja, jangan Jisung!"

"Kenapa?"

Jisung menggeleng "Gak suka aja.. kan, sekarang aku penampilannya bukan laki-laki.."

"Oke deh, Sungie mau beli ice cream?" Haechan menunjuk penjual ice cream disebrang jalan.

"Mau!! Tapi Sungie capek..."

Haechan toleh sana-sini sampai menemukan bangku kosong dibawah pohon, dia menarik Jisung ke bangku itu dan meminta Jisung duduk disana.

"Sungie duduk disini ya? Biar Haechan yang beli ice creamnya, mau rasa apa?"

Jisung berpikir "Apa ya? Mungkin vanilla aja, lagi pengen itu, ini uangnya –"

"Biar Haechan yang traktir"

Setelah itu Haechan meninggalkan Jisung untuk membelikan ice cream.

Jisung tersenyum lebar melihat tingkah Haechan yang sangat imut dimatanya, jarang-jarang Haechan mau membelikan sesuatu, biasanya minta ditraktir terus.

Senyuman Jisung luntur saat menyadari beberapa orang lewat melihat atau melirik padanya, membuatnya tidak nyaman.. apa dia memang semencolok itu?

Padahal saat berpenampilan laki-laki dia juga sering seperti ini, tapi kenapa sekarang malah tidak nyaman ya?

Haechan cepatlah kembali...

"Hai adik manis..."

Jisung menatap laki-laki yang tiba-tiba medekatinya dengan tatapan was-was, apalagi setelah laki-laki itu mengeluarkan sesuatu dari sakunya lalu ingin memberikannya pada Jisung.