Pada awalnya dari kalangan pebisnis senior banyak yang mencibir maupun meremehkan kemampuan mark dalam memimpin perusahaan di usia yang masih sangat muda
Bahkan sampai sekarang, saat cowok itu sudah menginjak usia 24 tahun tampangnya masih tidak cocok sebagai seorang Direktur, mark lebih terlihat seperti anak kuliahan yang lagi magang.
Dua tahun yang lalu, saat mark baru saja wisuda papinya mendadak mengalami stroke ringan, hal itu mau tidak mau membuatnya harus belajar dalam menggantikan papinya selama beberapa saat, tentu saja dengan mendapat bimbingan dari orang - orang kantor. Dan bertepatan dengan itu sekretaris papinya yang terbilang sudah berumur juga memutuskan untuk resign dari kantor
Jadilah mark kelabakan mengerjakan pekerjaan maupun jadwalnya selama menunggu pelamar yang cocok untuk menjadi sekretarisnya.
Semua fresh graduate maupun yang sudah memiliki pengalaman kerja mark tolak ketika interview, sampai akhirnya ada seorang perempuan cantik namun konyol yang datang paling terakhir untuk di interview
Awalnya mark sudah ingin menolak cewek itu untuk bekerja padanya juga. Namun satu hal yang membuat mark mengurungkan niatnya dan berakhir menerima perempuan itu sebagai sekretaris sekaligus asisten pribadinya hingga kini. Yaitu sallyna, mark menerimanya karena hanya sally satu - satunya pelamar yang tidak menunjukan tanda - tanda kegatelan pada mark. Dalam terawangannya hanya sally yang mark lihat niatnya memang benar - benar tulus mencari pekerjaan. Dan hal itu yang mendasari diterimanya cewek itu sebagai sekretarisnya
Siapa sangka niat mark yang awalnya hanya menggantikan papinya selama beberapa waktu sampai sembuh, eh malah jadi keterusan sampai sekarang memimpin perusahaan, karena mark memiliki kreativitas yang mampu mengantarkan perusahaannya menuju gerbang kesuksesan. Semua inovasi - inovasi produknya yang sedang naik daun idenya berasal dari otak cerdas mark
Ia berhasil menutup mulut orang - orang dewasa pesaing perusahaanya dengan menunjukkan prestasinya tak main - main.
"Terimakasi sudah mau bekerja sama dengan perusahaan kami, pak mark" lelaki itu menjabat tangan seorang pria, rekan bisnisnya.
"Ya, semoga kerja sama kita berjalan lancar, pak taher"
Mark bersalaman dengan laki - laki bergaya nyentrik didepannya. Salah satu mitra kerjanya di bidang kosmetik dan kecantikan
Usai bersalaman dengan mark, laki - laki itu juga balas bersalaman dengan sally, namun tidak hanya sekedar bersalaman laki - laki itu juga mengedipkan sebelah matanya nakal pada sally. Sally yang melihat hal itu hanya mengernyit geli
"Saya permisi pak mark, nona sally" ujarnya berpamitan
Mark hanya mengangguk, baru setelahnya laki - laki itu pergi meninggalkan ruangan meeting bersama ajudannya juga.
"Kenapa muka lo? Sepet amat" tanya mark begitu ia menyadari raut wajah sally tampak suram
"Gapapa bos"
"Sawan lo ya digodain pak taher? HAHAHA"
"Tadi bos... liat?" Tanya sally ragu
"Liat apa? Lo di kedip - kedipin?"
Sally mengangguk
"Liat dikit, gak sengaja soalnya"
"Sekarang lets go cari makan, gue laper" lanjut mark menatap sally
"Mau makan dimana bos?"
"Dimana aja yang penting enak dan bersih"
_______
Selama perjalanan menuju tempat makan, seperti biasalah sally yang nyetir dan mark duduk dibelakang sambil bermain ponsel dan memperhatikan jalanan sekitar. Tentu saja diselimuti keheningan karena sally juga bukan tipe orang yang cerewet, paling - paling hanya mark yang biasanya mengoceh, namun kali ini tumben sekali bosnya itu hanya diam