Hari ini pekerjaan sally cukup banyak, ia meregangkan otot lehernya yang terasa pegal karena terus duduk sambil memandangi layar komputer selama berjam jam
Hingga ia melirik jam tangannya, sudah waktunya pulang. Sally tersenyum senang, ia mengemasi barang - barangnya untuk segera pulang, pokoknya sampai apart sally mau mandi, makan, trus tidur sampai besok pagi
Tok! Tok! Tok!
Cklek
"Permisi bos?"
Sally menyembulkan kepalanya dari balik pintu, ia hendak berpamitan pada mark. Namun pemandangan yang sally dapati adalah mark memijit kening sambil mengetuk - ngetukkan pulpen ke dagunya
"Apa?" Mark hanya melirik sally sekilas
"Saya mau izin pulang ya bos, udah jam nih"
"Permisi bos" lanjutnya hendak kembali menutup pintu ruangan mark
"Gue belum izinin lo pulang"
Mata sally mendelik "Kenapa bos?"
"Temenin gue lembur, ada materi yang harus di presentasiin sama client buat kerja sama besok"
"Tapi bos--"
"Temenin atau lo gue pecat?"
Sally pasrah, ia tidak jadi pulang, melainkan masuk kedalam ruangan mark dan duduk didepan meja kerja bosnya itu
"Jadi yang mana yang harus saya bantu bos?"
"Gak ada, gue cuma lagi melajarin materi buat meeting besok aja"
"Baik bos, saya tunggu di ruangan saya aja ya bos?"
Mark menatapnya "Duduk disofa aja"
Sally mengangguk patuh, ia berlalu untuk duduk disofa dan mengeluarkan ponselnya. Senyuman sally terbit saat membaca pesan masuk dari pacarnya
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, sally bahkan sampai hampir ketiduran menunggu disofa, sementara mark? Cowok itu masih melek membaca banyaknya dokumen yang harus ia pahami
Sekilas mark menolehkan kepalanya, ia mendapati sally yang duduk menunduk. Iya, sally hampir ketiduran
"Ekhem!"
Deheman dari mark membuat sally mengangkat kepalanya, matanya sayu karena ngantuk
"Daripada lo hampir ketiduran karna gak ada kerjaan, mending sini deh pijitin leher gue" perintah mark
Dengan gontai sally berdiri dibelakang mark, ia menurut untuk memijit leher bosnya itu. Mark yang dipijit jadi merem melek, dia gak konsentrasi lagi mempelajari berkasnya
"Jam berapa kita pulang bos?"
"Ntar lagi"
"Kenapa gak lanjut dirumah aja bos?"