8. party

283 46 7
                                    

"Sall, malem ini temenin gue ke clubnya lucas" ucap mark to the point begitu ia keluar dari ruangannya

"Tapi bos... saya udah ada janji" cicit sally

Mark merotasikan bola matanya "Janji sama siapa? Pacar lo itu?!

Sally mengangguk pelan

"Batalin!"

"Tapi bos--"

"Batalin atau lo gue pecat? Gue bos lo! Bisa ya seenaknya lo nolak perintah gue?"

"Maaf bos" sally menghembuskan nafasnya pasrah

Entah sudah yang keberapa kalinya ia membatalkan acara ngedate sama pacarnya. Sally jadi merasa tidak enak sering membatalkan acara mereka terus - terusan, apalagi pacar sally termasuk cowok yang baik dan pengertian, dia tidak pernah marah setiap sally mendadak membatalkan janji mereka. Hal itu yang membuat sally semakin merasa tidak enak hati

"Bagus, jam 9 lo jemput gue" mark langsung melenggang pergi darisana usai mengucapkan itu pada sally

"Iiiihhh dasar mark sialan, kampret, resek, nyebelin" sally meremas selembar kertas yang ia ibaratkan kertas itu adalah wajah mark, lalu sally meremas remas kertas itu seolah ia tengah membejek wajah resek bosnya itu

Mau party aja pake ditemenin sally segala, mark fikir dia pengasuhnya apa? Dikit - dikit sally, dikit - dikit sally. Nanti sally udah gak kerja sama dia lagi mampus. Biar tau rasa

__________

Tepat pukul 9 malam, mobil sally sampai dipekarangan rumah mark. Cewek itu langsung turun untuk menjemput bosnya didalam rumah

Baru akan mengetuk pintu tapi pintunya sudah dibuka duluan dari dalam. Menampilkan sesosok mark yang berbeda dari biasanya

Jika biasanya sally hanya melihat mark mengenakan setelan jas rapi, atau setelan santai rumahan. Maka saat ini pertama kalinya dia melihat mark mengenakan pakaian rapi ala - ala anak muda pada umumnya, bahkan sebelum - sebelumnya ia tidak pernah melihat style mark yang seperti sekarang. Karena biasanya mark akan langsung meminta sally mengantarnya ke club usai pulang kantor tanpa mengganti pakaian. Paling - paling cowok itu hanya akan melepas jas dan dasi lalu melipat lengan kemejanya sampai sebatas siku

"Tumben gue ngeliat lo pake pakean dugem" kekeh mark mengamati sally dari ujung kepala sampai ujung kaki

"Sama, saya juga tumben ngeliat bos pakaian begini"

"Kenapa? Gue ganteng ya?"

"NGGAK!!"

Sedetik kemudiam mata sally melotot, merutuki kebodohannya

"E-eh maaf bos, gak gitu maksudnya" sesal sally menggeplak mulutnya sendiri

"Kalo nggak, berarti artinya iya" mark berjalan meninggalkan sally menuju garasi mobilnya

"Gak pake mobil saya bos?"

"Gak. Parkirin mobil lo yang bener"

Sally mengangguk, dengan cepat ia memperbaiki letak mobilnya didepan teras rumah mark

Tak lama mobil mark mulai keluar dari garasi, sally menghampirinya hendak menggantikan posisi mark menyetir. Tapi cowok itu tak kunjung membuka pintu mobilnya, malah jendelanya yang perlahan diturunkan

"Ngapain lo berdiri disitu? Masuk!"

"Tapi kan saya yang nyetir bos?"

"Udah gue aja sekali kali"

Dengan ragu sally membuka pintu mobil lalu duduk.

"Ngapain lo duduk dibelakang jubaedah?! Pindah kedepan! Gue bos lo, bukan supir lo. Astagaa!!!" Kata mark kesal

I'm Your BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang