Hipotermia#8

1.1K 108 7
                                    

Rintik rintik hujan mulai turun

"F...feri"panggil Fera

"Ya ra?"

"B..berhenti dulu kakiku sakit"jelas Fera

Feripun berhenti dan membiarkan Fera duduk di sebuah akar pohon yg besar,nampak keadaan semakin gelap feripun mendengar suara desisan ular lagi,Feri berjongkok dihadapan Fera

"Tahan sakitnya,ayo lanjut"tegas Feri

Fera yg tak bisa apa apapun hanya mengikuti apa yg Feri perintahkan,Fera menempelkan wajahnya di punggung Feri sembari menahan sakit

Rasa pegalpun mulai Feri rasakan,tentusaja di depan gendong kerir dan di belakang gendong orang ditambah jalur bebatuan yg ekstrim kian menambah adrenalin

Padahal sebentar lagi Feri akan mencapai puncak tertinggi di pulaw jawa namun apa daya Feri harus mengalah dg makhluk yg ingin hidup bukan makhluk yg tidak ingin hidup seperti dirinya(Feri)

Lama kelamaan hujan semakin deras,Ferapun nampak kedinginan sehingga Feri lebih memilih berhenti dibawah sebuah pohon besar untuk beristirahat

Feri membuat teh hangat saat istirahat sembari menunggu hujan reda

"F...feri"panggil Fera

"Apa?"

"Ngomong ngomong kenapa kamu muncak lewat jalur ilegal?"tanya Fera

Feri tak menjawab pertanyaan Fera mlah mengacak acak rambutnya

"Ra.. bantu aku mau gk?"tanya Feri

"B..bantu apa?"

Feri mengeluarkan sebuah tali

"Fer..!!"bentak Fera

"Ini tujuanku ra "kata Feri

"Kamu dah gila"

"Kayanya aku harus ninggalin kamu disini,lanjut turun sendiri ya"kata Feri

Fera merangkak mendekati Feri dan merebut tali itu

"Kamu apaan sih"bentak Fera

"Sini ra"pinta Fera

"Ada masalah apa sampe kamu mau ngelakuin ini?"tanya Fera

"Sini ra"pinta Feri lagi

"Plak..!!"Fera menampar Feri

"Semua masalah itu ada jalannya,bukan kaya gini"bentak Fera

Feri terduduk dan menunduk,melihat itu Ferapun iku duduk disampin Feri

"Ada masalah apa sih?"tanya Fera

"A..aku diputusin pacar"kata Feri

Fera langsung memegang dagu Feri dan menghadapkan muka Feri ke mukanya

"Cuma gara gara itu?"tanya Fera

Feri melepas tangan Fera yg msih memegang dagunya

"Dia bilang aku cuma ATM nya doank"lanjut Feri

Fera menatap kelangit

"Memang ya orang baik selalu di lupakan...."

Feri menatap Fera

"Tapi bukan hal seperti ini hal yg harus kamu lakukan,harusnya kamu buat orang yg melupakan kamu itu menyesal bukan menyerah begitu saja"lanjut Fera

"M..."

"Argh..."Fera menggerang kesakitan

"Kenapa ra"Feri panik

"K..kakiku sakit"kata Fera

Tiba tiba Feri mencium bau bunga mawar yg sangat menyengat

"Kita lanjut turun sekarang"tegas Feri sembari memberesi barang barangnya

~~semeru~~

Dalam perjalanan turun aroma mawar itu masih tercium sangat kuat di hidung Feri dan Feri merasa ada sesuatu yg mengikutinya di belakangnya terasa seperti ada sesuatu yg mengikutinya sembari melompat lompat

"Apapun yg terjadi jangan nengok kebelakang ra"perintah Feri

"E...oke"

Feri mempercepat langkahnya dan tiba tiba hujan turun dg deras nembuat jalan yg dilalui menjadi lebih ekstrim

"F..feri,kita berteduh aja dulu"kata Fera

"Gak! Pagi ini kita harus udah sampai dibawah"tegas Feri

Tiba tiba Feri mencium aroma yg sangat amis

"Feri,ko ada bau amis kaya gitu ya"rupanya Fera juga mencium aroma itu

"Ra,apapun yg terjadi jangan nengok kebelakang"perintah Feri

"E...emang kenapa?,emang ada apa di belakang?"tanya Fera yg nampak malah penasaran

"Dah... nurut kamu sama aku"tegas Feri

Nampak hujan semakin deras dan Feri merasa ada yg mengikuti mereka di belakang,hawa dingin mulai menusuk karena hujan semakin lama semakin deras

Tiba tiba Fera memukul mukul pundak Feri dg cepat dan keras

"A..apaan sih ra"bentak Feri yg terganggu

"F...f...f..feri..."kata Fera tergagap gagap

"Apaan sih ra?"tanya Feri masih fokus dg jalannya

"I..i..itu..."

"Itu apa ra?"

"A...ada pocong ngikutin kita!"teriak Fera lalu menempelkan wajahnya di punggung Feri

"Kan udah kubilang jangan nengok ke belakang!"kata Feri sembari mempercepat laju jalannya

Kini Feri berjalan setengah berlari dan nampak Fera terus menangis di gendongannya

Bau amis masih tercium

"pocongnya msih ngikutin!"teriak Fera histeris

"Dibilangin ngeyel amat sih,jangan diliatin terus!!"bentak Feri

Tiba tiba suara petir menggelegar dan membuat Feri terkaget dan Feri terpeleset lalu jatuh terguling guling,mereka berdua terperosok ke sebuah jurang

~¤¤¤¤~

Feri jatuh terguling guling masih dalam keadaan sadar hingga bawah,Feri menatap kesekitaran gelap bahkan Feri tidak melihat Fera

Feri menyalakan senter di kepalanya yg sempat mati,nampak Fera merintih kesakitan dibawah pohon yg cukup besar dalam keadaan tengkurap

Badan Feri terasa sakit namun Feri memaksakan diri untuk berdiri dan menghampiri Fera,Feri membenarkan posisi Fera yg tengkurap dan nampak Fera menggigil kedinginan nampaknya Fera terkena hipotermia

Feri melepas bajunya untuk melapisi tubuh Fera walaw sebenarnya baju Feri juga basah lalu Feri membuka kerirnya dan mengambil kain dan baju hangat yg iya bawa dan membalutkannya ke tubuh fera

Feri menyumpalkan tangan kanannya ke mulut Fera supaya Fera tidak menggigit lidahnya,tangan kiri Feri terus meraba raba kerirnya mencari benda yg dapat menggantikan tangannya lalu Feri menemukan sendok dan menyumpalkannya ke mulut Fera

Hujan pun reda namun Fera masih tak sadarkan diri sembari menggigil kedinginan

Bersambung

Yo readers jangan lupa tinggalkan vote dan komenmu
Saya ingatkan lagi
Jangan lupa tekan-☆-

Cintaku di atap pulau jawa(Semeru) ~END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang