efakuasi#18

1K 108 0
                                    

Feri terus berlari menerjang hujan menyusuri jalan dari Ranue Kumbolo ke pos 2 yaitu watu rejang

Tiba tiba feri tersandung sebuah akar dan jatuh berguling guling hingga kepalanya terbentur sebuah batu

Rasa pening feri rasakan nampak pandangannya buram dan saat feri memegang bagian kepala yang terbentur lalu melihat telapak tangannya terdapat darah

Feri terjatuh lemas dengan posisi tengkurap,darah membasahi wajahnya bercampur dengan air hujan

Feri tak bisa menggerakkan badannya lagi yang kini di terpa hujan, dengan lirih feri berteriak

"Tolong"

Tiba tiba Feri jatuh pingsan begitu saja

.....

Feri berdiri menatap sekeliling, sekeliling hanya berwarna putih seperti ruangan tanpa batas

Tiba tiba seseorang memegang pundak Feri

"Nyerahin?"seorang kakek tua kini berdiri disampingn Feri

"Aki?"tanya Feri

Aki tersenyum menatap wajah Feri"koe mesti kuat,urung wayaeh koe nyerah"(kamu pasti kuat,belum waktunya kamu menyerah)kata Aki

"Tapi~"

"Ra mungkin koe ninggalno Fera neng Kono kan?"(ga mungkin kamu ninggalin Fera di sana kan?)tanya Yai

Feri menunduk

"Koe pernah ngomong,lewih apik yen koe mati neng gunung Iki asal berjuang"(kamu pernah bilang,lebih baik kalo kamu mati di gunung ini asal berjuang) "Saiki,buktikno"(sekarang buktikan)kata yai

Aki menghentakkan tongkatnya mengagetkan Feri

"Koe Iso"(kamu bisa)

Aki menutupi kedua mata Feri dengan telapak tangannya dan tiba tiba feri merasakan punggungnya dingin diterpa air dan Feri membuka matanya

Feri masih dengan posisi yang sama saat tak sadarkan diri

Perlahan Feri mencoba berdiri dengan mengerahkan seluruh tenaganya

Feri berdiri sembari menyender ke sebuah pohon lalu menatap sekeliling yang nampak gelap dan berkabut

Feri mencoba berdiri tanpa menyender lalu Feri mulai berjalan perlahan dengan dibayangi bayangan Fera di pikirannya

Lalu Feri terpeleset yang membuatnya terguling guling lagi lalu tertahan sebuah akar yang cukup besar tepat di perutnya

Feri mencoba bangkit lagi lalu batuk dan nampak darah keluar saat ia batuk

Feri merasa putus asa namun feri ingin melakukan apa yang telah ia katakan saat di desa

"Perjuanganku belum cukup untuk membuktikan ucapanku"kata Feri kembali berjalan

Feri terus berjalan terpontang penting seperti zombie menyusuri jalur pendakian hingga dari kejauhan Feri seperti melihat sebuah senter menyorot kesana kemari

"Ya Allah bantu aku"mohon Feri

Feri terjatuh dengan posisi berlutut di samping sebuah batu

"Tolong"panggil feri lirih

Orang orang dengan senter itupun semakin dekat hingga feri dapat mendengar percakapan mereka namun mereka tidak menyadari keberadaan Feri

"We,udane nderesi ae piye Iki?"(we, hujannya makin deras aja gimana ini?)tanya salah satu dari 7 orang di sana

"Ah,wis mudun we"(ah,udah turun aja)usul salah satu

Mendengar itu feri panik dan melihat sebuah batu dan mengambilnya lalu memukul mukulkannya supaya timbul bunyi

"Meningo Saiki dino terakhir pencarian kan?"(lagian sekarang hari terakhir pencarian kan?)

Feri semakin panik

"Iyo,wes arep rong Wulan moso seh rung ketemu"(iya,udah hampir dua bulan masa masih belum ketemu)

Feri bingung,dua bulan? Perasaan tidak ada 1 Minggu mereka menghilang

"Paling wes dipanggang kewan,Yo mulih ae"(paling udah dimakan hewan,ayo pulang aja)

Dan saat mereka berbalik badan Feri membenturkan batu itu sekuat tenaganya membuat bunyi yang cukup keras dan didengar oleh mereka

Mereka diam di tempat saling menatap

"Tidak ada pilihan lain"batin Feri

Feri melemparkan tubuhnya membuat dia menggelinding cepat dan mereka akhirnya melihat Feri yang menggelinding dan menghampiri Feri

"Iki udu medi kan"(ini bukan hantu kan)

Salah satu menyandarkan feri di pahanya lalu menepuk lirih pipi Feri

Feri membuka matanya membuat mereka kaget

"Mas,mas,"panggil salah satu

"R....Ra....n...NU....ku...m ...bo....Lo...."kata Feri bergetar

"Ranue Kumbolo? Ono opo?"tanyanya

"F...FE...Ra..."kata Feri

"Fera?"mereka berpikir sejenak

"Woy,Fera kui wong sing ngilang kui kan?"(woy,Fera itu yang hilang itu kan)

Salah satu dari mereka tanggap langsung memakaikan baju hangat ke feri dan menggendongnya

"Aku lan Jo,mudun meng watu rejang ngundang timsar,koe Podo Munggah meng Ranue Kumbolo ngole i si Fera kui"(aku sama Jo,turun ke watu rejang manggil timsar,kalian naik ke Ranue Kumbolo nyari si Fera itu)komandonya

Setelah mendengar kata kata itu feri merasa lebih lega lalu tak sadarkan diri

Bersambung

Bentar lagi end nih
Pantau sampe ending yah
Dan jangan lupa vomen
Vote dan komen
Lalu follow my account
Buat yang belum yak

Cintaku di atap pulau jawa(Semeru) ~END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang