CHAP 3: Ketua tapi Bukan Ketua

96 23 2
                                    

1475 kata..

Jangan lupa klik bintang di kiri bawah ya! Tandai kalau ada typo!

Selamat membaca...

~Ketua tapi Bukan Ketua~

Di rumah yang terbilang sederhana ia tinggal bersama Bapak dan Ibunya. Kayla bukanlah orang kaya, namun ia hidup tanpa kekurangan dari hasil Bapaknya bekerja menjadi supir taksi.

Kayla sangat bersyukur, di rumah ini dulu ia sangat bahagia bersama keluarga kecilnya. Banyak kenangan yang ia lewati bersama sang kakak. Mereka berdua menyayangi satu sama lain. Kini, Kakaknya tidak ada di rumah ini.

"Kay..." panggil seseorang dari luar kamarnya yang membuyarkan lamunan Kayla. Kayla tau siapa itu, itu adalah suara sang bapak. Tanpa berniat bangun dari ranjangnya, Kayla menjawab malas-malasan, "Apa!"

"Makan dulu, Bapak udah belikan makanan." Kayla dengan sungkan bangun dari posisi tidurnya. "Kayla udah makan, Pak!" Jawab Kayla tanpa membuka pintu kamarnya.

Tidak ada jawaban lagi dari luar. Kayla menghela nafasnya dan kembali berbaring di atas kasur. Perlakuan Kayla pada sang Bapak berubah drastis setelah kepergian sang kakak. Bapaknya yang menyarankan Kinara untuk periksa dan jadilah Kinara tinggal di rumah sakit jiwa. Kayla membenci bapaknya yang tidak perduli kepada sang kakak.

"Huh! Gimana caranya gue ngebuktiin kalau Fano itu pelakunya dan harus tanggung jawab." Kayla menerawang ke atas langit-langit kamarnya. Dia sedang memikirkan cara untuk bisa berdekatan dengan Fano dan mengungkapkan bahwa Fano-lah yang pelaku pelecehan dan kekerasan seksual pada kakaknya.

"Kak ... andai saja lo ga pergi date hari itu. Lo pasti ada di sini." Tanpa sadar, Kayla meneteskan air matanya. Kalau memikirkan sang kakak, kayla tidak ada habisnya untuk merasa sedih. Kinara adalah belahan jiwanya, Kinara adalah obatnya kalau Kayla sedang sedih, dan Kinara adalah orang pertama untuk Kayla curhat tentang hari-harinya. Kini Kinara tidak ada untuknya. Ia merasa kesepian ada di kamar ini.

Kamar ini adalah kamar Kayla dan Kinara, mereka masih tidur berdua. Saat kakaknya mengururng diri berhari-hari, Kayla rela tidur sofa ruang tamu yang menghadap televisi.

Biasanya, sebelum tidur mereka mencurahkan isi hatinya satu sama lain atau menonton drakor bersama. Kayla ingat, ia dan kakaknya saat itu sedang menonton 'Hi Bye Mama'. Cerita yang amat sedih, di dalam film itu, sang ibu meninggal saat anaknya masih kecil dan ibunya menjadi berkeliaran disekitar sang anak. Sampai saatnya sang ibu memperoleh keajaiban untuk hidup dalam 49 hari. Ia bisa hidup selamanya jika bisa menyelesaikan misi, tapi dia akan hilang ketika tidak menyelesaikan misi.

Mereka bahkan belum sempat menamatkan film itu. Kesedihannya bertambah dua kali lipat, sedih karena drakor 'Hi Bye Mama' dan sedih karena kakaknya meninggalkan dirinya.

Kayla mengangis dalam gelapnya malam, sampai ia terlelap dan masuk ke dalam mimpinya.

***

"Man ... bisa gak sih masuk organisasi OSIS ditengah-tengah semester 2 ini?" Tanya Kayla pada Amanda yang tengah memperhatikan guru di depanya yang sedang menulis di papan tulis. Amanda melirik sebentar pada Kayla lalu kembali menghadap ke depan. "Nanti aja Kay tanyanya. Nanti dihukum kaya pelajarannya Bu Dini."

Kayla mengangguk, baiklah, benar kata Amanda. Saat ini ia sedang dalam kondisi belajar mengajar. Nanti saja ketika sudah istirahat, ia akan tanya sepuasnya kepada Amanda.

Kriiingg!!

Keberuntungan benar berpihak kepadanya. Bel istirahat berbunyi dan itu membuat Kayla bersorak gembira.

My 'Target' [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang