KLIK BINTANGNYA DULU DONG!
~Rapat~
"Mau sampe kapan ketua OSIS kita kayak gini."
"Sampe periode selanjutnya deh kayaknya."
"Periode kita terburuk. Gue sih malu punya ketua plonga-plongo. Mau ditaruh dimana muka kita sama senior."
"Bener banget, beda sama ketua OSIS sebelumnya. Udah ganteng, humble, pinter lagi, panutan deh. Ketua kita mah apaan, ga pernah muncul."
"Iya. Kenapa gak kak Kevin aja sih yang gantiin jadi ketua. Si Kak Fano Fano itu suruh turun dari jabatannya."
"Mana bisa, rumornya kan ayahnya Fano yang suruh sekolah buat jadiin Fano ketua."
"Tapi semalem masa gue dapet email dari ketos." Semua orang yang duduk dikursi dengan meja membundar itu menoleh ke depan dimana meja Kayla berada.
"Email apa?" Salah satu dari mereka bertanya.
"Gue dapet email, katanya suruh disampein ke wakil ketua kita," jawab Kayla.
"Isinya apa?"
Kayla mengotak-atik laptop di depannya. Ia membua email lalu mulai membacakan isi pesan tersebut.
"Gue baca yang penting aja, ya. Katanya, perayaan ulang tahun sekolah jangan sama seperti tahun sebelumnya, terlalu monoton. Buatlah perayaan yang berbeda dan membekas dihati--"
"Alahh.. jangan ngomong doang dong. Suruh keluarin ide kek. Kalau mau beda, apanya yang dibedain. Menurut gue, taun kemaren juga seru."
"Ck, sabar napa. Gue belum selese bacanya. Inih ketua juga ngasih solusinya. Menurutnya, perayaan kali ini diadain festival, bazar, lomba-lomba, sediain panggung yang besar, fashion show raja ratu, acara puncaknya pesta kembang api dimalam hari."
"Wow biayanya dari mana itu anjim. Ngomong mah gampang." Celetuk anggota lainnya.
"Kata ketua ga usah pikirin soal biaya. Nanti dia yang ajuin."
"Ngurusnya berat astagaa..."
"Kata ketua lagi, kita bisa minta bantuan dari anggota organisasi lain. Seperti PMR, Pramuka, PKS."
Semua orang yang ada di ruang OSIS ini diam setelah pertanyaan mereka terjawab. Sewaktu itu juga wakil ketua OSIS masuk ke ruangan.
Kevin dengan wibawanya masuk dan langsung menyapa para anggota OSIS. mereka akan rapat bersama lagi.
"Selamat sore."
"Sore..."
Kayla berdiri, ia melangkahkan kakinya menuju meja Kevin. Kemudian, Kayla menyerahkan laptop berisi email dari Fano. Kevin membacanya, lalu menghela nafas. Kevin lalu menyuruh Kayla kembali ke tempak duduk.
"Baik, untuk ulang tahun sekolah kali ini. Setelah dipikir-pikir kalau sama seperti yang sebelumnya terlalu monoton ya. Bagaimana kalau kita ubah dan dibuat berbeda dari tahun sebelumnya?"
Salah seorang anggota mengancungkan tangannya. "Saya setuju. Kalau berbeda, pasti akan lebih menarik dan lebih antusias." Anggota OSIS lainnya mengangguk menyetujui.
"Baik. Kalau semua sudah setuju. Untuk acaranya kita akan adakan Festival, bazar, konpetisi olahraga, lomba pendidikan, fashion show, lalu puncaknya kita adakan pesta kembang api."
"Mari kita bentuk panitia-panitianya. Kayla dan Siska tolong urus surat untuk pengajuan kerjasama dengan organisasi lainnya." Mereka berdua mengangguk. Kayla merasa janggal ketika Kevin menjelaskan tanpa embel-embel 'ide sang ketua'.
KAMU SEDANG MEMBACA
My 'Target' [ ON GOING ]
Teen Fiction[UPDATE SETIAP SENIN, RABU, JUMAT] "Lo apain kakak gue?" cowok yang diajak bicara hanya diam, Kayla merenggut kesal dan sedikit menahan nada bicaranya agar tidak berteriak, lalu dia bertanya lagi. "Kakak gue, Kinara, lo apain dia sampe dia depresi...