PART 4: HARI PENUH BULLYAN

5.2K 425 11
                                    

HOLA

HAPPY READING

PART 4: HARI PENUH BULLYAN.

"jangan pernah membully seseorang atas kesalahan orang lain." -Rasya Jasminder

* * *

Pagi yang cerah, namun tidak dengan Rasya, pagi pagi sudah mendapat labrakan dari Siska dan Vika. "Lo pasti ngejatah Alfa kan makanya dia mau sama lo?" Siska tersenyum miring melihat Rasya dibawah kungkungannya.

Rasya menggeleng. "Emang dia mau sama anak bandar narkoba hm? Ya nggak mungkin mau lah!" Ucap Vika sambil memainkan rambut Rasya.

"Apa sih yang bisa dibanggain dyari lo selain dari jatah!!" Ucap Siska sarkas lalu menjambak rambut Rasya.

Rasya menahan nyeri dikepalanya. "S-sakit!" Rasya merintih kesakitan.

"Lo itu pantes dapetin ini!! Ya gak Vik?"

"Iya dong!!"

"Makanya jangan sok cantik!" Rasya hanya menggeleng, kulit kepala nya semakin sakit.

Rasya meneteskan air mata, sungguh ini sangat sakit "Ampun, lepasin!" Siska melotot kearah Rasya. "Apa?lepasin? Wkwk." Siska tertawa tawa gila *keknya dia emang udah sinting.

"I-iya sakit."

Siska tertawalagi. "Lo dibayar berapa sama Alfa? Atau lo kasih gratis? Wahh!" Siska bertepuk tangan. Sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

"E-engga!" Ucap Rasya terbata.

"Rasya, mana mungkin Alfa mau sama lo, kalo ngga lo kasih jatah?" Siska memiringkang wajahnya ideoan Rasya.

"Ekhem." Deheman seseorang itu didengar oleh Rasya, Siska, dan Vika.

"Eh Alfa, lagi ngasih pelajaran nih!" Ucap Siska sambil tersenyum kearah Alfa.

Alfa menaikan Alisnya. Siska yang mengerti pun segera menjawab "Dia ngasih badannya kan ke lo?"

"Engga tuh." Bukan Alfa yang menjawab, tapi kutu kupret Mulin. "Ssttt, diem Mulin." Peringat Theo.

Alfa memandang kearah Rasya "Gue juga pilih pilih kalo mau main main, ga sama dia." Ucap Alfa tenang.

Euan mengangkat tangannya, melepas jambakan Siska dirambut Rasya. "Ga pantes tangan lo jambak rambut dia." Rasya bersyukur jambakannya terlepas.

"Nanti lo sama aja sama dia, ga punya otak!" Ucap Euan dingin pada siska. Euan kalo ngomong subhanallah tepuk tangan!!

Euan tersenyum miring. "Dia mau ngasih jatah atau ngga ke Alfa bukan urusan lo. Yang ngejalang dia lo gausah ngurusin!!"

Wajah siska terlihat Merah dan kesal, dia langsung pergi dengan diikuti Vika dibelakangnya. Rasya masih menunduk. "Makasih." Hanya itu yang keluar dari mulut Rasya sebelum berlari.

Rasya berlari menuju kekelasnya. Sampai dikelas betapa terkejutnya melihat bangku dan meja nya penuh coretan.

dasar jalang

ALFASYA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang