3

4.6K 411 32
                                    

UNFORGIVEN HERO

ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA

.

*****

.


Seperti seorang pengintai yang mengawasi dari jauh..

Jeno membatin, setengah benci kepada dirinya sendiri yang berlaku seperti pengintai, mengawasi Jaemin dan Hyunjin. Mereka berdua sedang berkencan, tentu saja. Dan Jeno di sini, mengawasi mereka.

Jalanan ini memang dikondisikan bagi pejalan kaki yang ingin menikmati berjalan-jalan sambil berbelanja. Café-café yang cozy bertebaran dengan nuansa ala barat, berpayung eksotis di pinggir-pinggir jalan, menawarkan suasana makan yang berbeda. Ada juga penjual bunga di sana, dan beberapa penjual cenderamata lainnya. Jeno terus mengawasi ketika Hyunjin mengajak Jaemin berhenti di depan penjual bunga, lalu memberikannya setangkai mawar putih. Perbuatan sederhana yang membuat pipi pemuda manis itu merona merah.

Dada Jeno terasa panas. Kurang ajar Hyunjin. Lelaki itu merusak semua rencananya dengan mendekati Jaemin. Jeno semakin mantap untuk menyingkirkan lelaki itu, dengan langkah yang cukup elegan tentu saja.

Suara tawa pelan membuat Jeno mengalihkan perhatian dari pasangan yang berbahagia itu. Jeno menoleh ke arah Felix yang duduk di dalam mobil disebelahnya.

"Kenapa kau tertawa?"

Bibir Felix mencebik, "Karena tatapanmu itu, kau seolah-olah ingin membunuh laki-laki itu."

"Memang."

Felix mengkerutkan alisnya, "Jadi dia yang harus kuincar? Dia tampak jatuh cinta kepada priamu itu, kau yakin dia bisa tergoda olehku?"

"Semua laki-laki normal akan tergoda olehmu kalau kau memutuskan merayu, Felix. Karena itu aku meminta tolong kepadamu." Gumam Jeno tenang.

Felix tertawa lagi, "Kau tidak tergoda olehku."

"Ada sebab khusus." Jeno langsung menutup diri." Kau sudah setuju untuk membantuku dan tidak bertanya-tanya."

"Oke, aku tidak akan mengganggumu dengan pertanyaan-pertanyaanku." Felix tersenyum menggoda, "Apakah sebab khususmu itu itu adalah pemuda itu?"

"Felix." Nada suara Jeno penuh peringatan. Membuat Felix mengangkat bahunya dan menyerah, tidak bertanya lagi. Lelaki ini memang tidak bisa diajak bercanda, batinnya dalam hati.

"Jadi kapan aku harus melaksanakan rencanamu itu?"

"Akhir pekan ini, aku akan mengadakan pesta akhir tahun, mengundang beberapa kenalan dan karyawanku di rumahku. Kau dekati Hyunjin saat itu."

"Oke, Jeno. As You Wish."

.

*****

.

"Pesta tahunan yang diadakan oleh Alex Sajangnim selalu meriah." Renjun tersenyum sambil duduk di depan meja Jaemin. Dia sudah tampak kepayahan membawa perutnya yang semakin membesar. Cuti hamilnya tinggal beberapa hari lagi, tetapi dia tampak bersemangat, "Makanannya benar-benar kelas tinggi, Alex Sajangnim benar-benar tidak pelit kepada kami, para karyawannya. Kau tidak boleh melewatkannya."

Jaemin tertawa dan memainkan pena di tangannya, "Apakah semua karyawan diundang?"

"Tentu saja. Dan sebagian besar tidak akan melewatkannya. Pesta akhir tahun di rumah Alex Sajangnim merupakan salah satu hal yang ditunggu-tunggu, kau akan datang kan Jaemin?"

Unforgiven Hero || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang