UNFORGIVEN HERO
ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA
.
*****
.
"Tamu untuk anda Alex Sajangnim." Hyerin masih memanggilnya dengan nama Alex Sajangnim. Tidak masalah untuknya, Jeno tersenyum, ternyata namanya bukan masalah buat Jaemin.
"Aku dengar kau pulang dari bulan madumu, jadi aku mengajak Jaehyun kemari." Mark melangkah masuk, seperti biasanya tanpa permisi langsung duduk di sofa besar di ruangan itu. Seorang laki-laki berbadan ramping, berpakaian serba hitam mengikuti masuk, pandangannya mengawasi seluruh ruangan dengan tajam, sampai kemudian bertatapan dengan Jeno.
Jung Jaehyun. Jeno membatin. Ini adalah pertemuan kedua mereka setelah pertemuan singkat di sebuah pesta waktu itu. Jeno memilih datang sendirian ke pesta Jaehyun waktu itu dan membuat Mark sibuk mencemoohnya. Mark sempat mengenalkannya dengan Jaehyun, tetapi mereka tidak bisa berbicara lebih, karena Jeno buru-buru pergi untuk urusan lain.
"Jaehyun juga baru pulang dari bulan madunya." Mark bergumam ketika Jeno dan Jaehyun hanya berpandangan dengan kaku, saling mengawasi.
"Bulan madu? Bukankah kau sudah menikah lama, Jaehyun?" Dan sepengetahuan Jeno, Jaehyun sudah memperoleh satu putra dari pasangannya. Dia melangkah mendekati sofa dan duduk di sana, mempersilahkan Jaehyun untuk duduk.
"Bulan madu kedua." Jaehyun menyahut dengan suaranya yang dalam. Entah kenapa kata 'bulan madu' itu membuat ekspresi dingin dan kejam di wajahnya melembut. Mungkin benar kata Mark, lelaki ini benar-benar mencintai pasangannya. Kalau begitu, lelaki ini tidak sejahat yang dikatakan orang. Seorang lelaki yang bisa mencintai seseorang dengan sepenuh hati, adalah lelaki yang baik, jauh di dalam hatinya. Jeno merasa prasangka buruknya terhadap Jaehyun memudar.
"Bagaimana bulan madumu?" Mark bergumam lagi, menatap Jeno sambil tersenyum, "Semua berjalan sesuai rencana?"
"Sesuai rencana." Senyum Jeno melebar, lupa kalau di depannya ada Jung Jaehyun, sosok yang tidak dikenalnya seakrab Mark, "Dia mengatakan mencintaiku."
Mark terkekeh, "Dasar bajingan yang beruntung." Diliriknya Jaehyun, "Jeno lebih beruntung dari kita, dia bisa dengan cepat mendapatkan cinta suaminya. Sementara kita harus jungkir balik mencoba segala cara."
Jaehyun ikut tersenyum mendengar kata-kata Mark itu. Dan suasana kaku di antara mereka menjadi cair. Mereka lalu membicarakan masalah pekerjaan dan proyek kerjasama mereka, dan pembicaraan mengalir lancar seolah mereka sudah sering berkumpul dan bercakap-cakap dengan akrab sebelumnya.
"Aku harus pulang." Jaehyun melirik jam tangannya, "Aku sudah berjanji mengantarkan Taeyong ke dokter."
"Taeyong sakit?" Mark yang sedari tadi sibuk membaca berkas catatan pengajuan proyek yang mereka bahas mengangkat kepalanya.
Jaehyun menggelengkan kepalanya, senyumnya melebar, tak tertahankan. "Bukan. Dia mual dan muntah di pagi hari. Sepertinya kami membawa oleh-oleh hasil bulan madu kedua kami."
"Wah. Kau mengejarku rupanya." Mata Mark melembut ketika mengingat kedua malaikat kecilnya dan ibu mereka yang sangat dicintainya, "Sampaikan salamku untuk Taeyong. Aku akan mempelajari berkas ini dulu, nanti aku diskusikan hasilnya denganmu."
"Oke." Jaehyun beranjak berdiri, dan Jeno mengikutinya. Lelaki itu tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Jeno yang segera disambut Jeno, mereka bersalaman, "Semoga kerjasama kita baik ke depannya." Setelah itu Jaehyun berpamitan dan pergi meninggalkan ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || NOMIN
FanfictionR E M A K E - VERSI NOMIN ORIGINAL STORY : UNFORGIVEN HERO BY SANTHY AGATHA Main cast : Na Jaemin, Lee Jeno WARN!!! 🔞🔞🔞 BxB, Boyslove. YAOI, Mpreg