UNFORGIVEN HERO
ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA
.
*****
.
Jaemin melangkahkan kakinya menuju asrama tempat dia tinggal dulu. Dia tidak tahu harus kemana. Asrama inilah satu-satunya rumahnya selama ini. Mungkin dia akan meminta tolong kepada ibu Shin untuk menampungnya selama beberapa saat. Sebelum dia bisa mengatur kehidupannya dan pergi ketempat sejauh mungkin, yang tidak bisa ditemukan oleh Jeno. Dengan hati-hati dia mengetuk pintunya, berharap Ibu Shin ada di rumah dan tidak sedang keluar.
Pintu itu terbuka, Ibu Shin sendiri yang membukanya. "Jaemin? Pagi sekali kau datang, ayo masuk nak..." Wanita itu menoleh ke belakang Jaemin, "Dimana suamimu? Katanya kalian akan datang berdua?"
Air mata langsung mengalir deras dari sudut mata Jaemin ketika mendengar ibu Shin menyebut Jeno sebagai 'suaminya' , dia menangis terisak-isak membuat ibu Shin menatapnya kebingungan, "Oh Astaga, Jaemin kau kenapa? Kau sakit sayang? Kenapa kau menangis? Apa yang terjadi kepadamu?"
Jaemin mengusap air matanya menatap Ibu Shin dengan sedih, "Saya telah dibohongi oleh Jeno ibu... semua yang dia lakukan, semuanya palsu. Dia... dia adalah lelaki yang membunuh ayah saya." Tangis Jaemin makin keras, membuat tubuhnya limbung dan Ibu Shin langsung memeluknya, mengusap punggungnya menghibur.
"Astaga nak... sudah nak, jangan menangis... jangan pikirkan semua hal dengan emosi, kau tidak akan menemukan jalan keluar." Hibur Ibu Shin dengan lembut, menunggu sampai isakan histeris Jaemin berubah menjadi isakan pelan.
Setelah isakan Jaemin mereda dan sedikit tenang, Ibu Shin menghela Jaemin kamar yang selama ini ditempatinya, "Istirahatlah dulu. Tenangkan pikiranmu. Kamarmu masih sama seperti saat kau tinggalkan dulu. Tenangkan pikiranmu dulu ya nak. Pikirkan semuanya baik-baik." Ibu Shin mengantarkan Jaemin masuk kamar dan membantunya berbaring. "Nanti ibu akan mengantarkan segelas teh panas ke kamarmu." Gumamnya sebelum menyelimuti Jaemin dan melangkah pergi keluar kamar.
.
*****
.
Jeno yang sedang menyetir tanpa arah, mencari Jaemin tidak bisa menemukannya. Dia teringat kepada asrama itu, dan menyadari bahwa Jaemin belum mengetahui hubungan Jeno dengan ibu Shin. Kemungkinan besar Jaemin pulang ke asramanya dulu. Jeno memutar balik arah mobilnya hendak menuju asrama ketika ponselnya bordering.
"Jaemin ada di sini." Suara ibu Shin yang lembut terdengar di seberang sana. Dan mata Jeno terpejam sejenak, merasakan kelegaan mengaliri tubuhnya mendengar informasi yang diterimanya. Tadi dia sudah cemas luar biasa. Pikirannya dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran negatif, taku kalau Jaemin nekad dan melakukan sesuatu di luar akal sehatnya. Mengetahui kalau Jaemin sudah aman di asrama sungguh melegakannya.
"Apakah dia baik-baik saja ibu?"
"Dia datang dan menangis, ibu sudah menenangkannya dan sekarang dia beristirahat di kamarnya. Dia sudah tahu semuanya."
"Sebuah insiden membuatnya mengetahui semuanya, dan Jaemin salah paham, mengira saya menipunya, karena dia mengetahui semuanya bukan dari saya." Jeno menjelaskan dengan singkat kepada ibu Shin, lalu makin memprcepat laju mobilnya, "Saya akan segera datang untuk menjemputnya."
"Menurut ibu jangan dulu." Ibu Shin berucap dengan hati-hati, "Dia masih sangat kalut dan emosional, ibu takut kalau nak Jeno datang menjemputnya sekarang, itu akan mendorong Jaemin untuk kabur lagi. Lebih baik kita biarkan dia tenang dulu. Setelah dia tenang ibu akan mencoba mengajaknya berbicara. Baru setelah itu nak Jeno bisa datang kemari untuk menjemputnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || NOMIN
FanfictionR E M A K E - VERSI NOMIN ORIGINAL STORY : UNFORGIVEN HERO BY SANTHY AGATHA Main cast : Na Jaemin, Lee Jeno WARN!!! 🔞🔞🔞 BxB, Boyslove. YAOI, Mpreg