6

4.7K 339 13
                                    

UNFORGIVEN HERO

ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA

.

*****

.

Baju pengantin itu tiba-tiba saja sudah ada di sana, bersama Yena yang menunggunya. Dan kemudian dia sudah didandani dengan begitu cantiknya, sehingga hampir tidak mengenali dirinya sendiri di depan cermin.

"Aku senang kita bertemu lagi akhirnya." Yena tersenyum ramah kepada Jaemin, "Tetapi sekarang keadaannya berbeda, kau akan menjadi kakakku."

Jaemin tersenyum dan menelan ludahnya gugup, "Kau tahu... ini mungkin terlalu cepat untukku.. aku.. aku merasa mual..." Jaemin benar-benar merasa gugup. Pernikahannya akan berlangsung sebentar lagi, dan perasaannya kacau balau, campur aduk.

Ini pernikahan. Ya ampun. Dan dia akan melangsungkannya dengan orang yang bahkan tidak dia kenal dekat. Apakah dia sudah gila? Tetapi harus bagaimana lagi? Insiden di malam pesta itu membuat segalanya berbeda, dan seperti kata Jeno, Jaemin sudah tidak bisa mundur lagi.

"Kau tidak apa-apa Jaemin?" Yena menyentuh pundak Jaemin lembut, menyadarkan Jaemin dari lamunannya. Jaemin tampak begitu pucat membuat Yena cemas.

"Aku tidak apa-apa... mungkin pernikahan ini membuatku sedikit gugup..." jawab Jaemin pelan.

Yena tersenyum memaklumi, siapa yang tidak gugup kalau baru tahu bahwa akan menikah sehari sebelumnya? Kakaknya memang keterlaluan. Yena tidak bisa menyalahkan Jaemin, kalau dia jadi Jaemin mungkin dia sudah pingsan di tempat.

"Jeno orang yang baik. Percayalah, ketika dia memutuskan akan menikahimu, maka dia akan menjagamu." Yena tersenyum menenangkan dan menggandeng tangan Jaemin, "Ayo, aku akan mengantarmu kepadanya."

.

*****

.

Mereka sudah menikah. Jaemin termenung, tiba-tiba saja mereka sudah sah sebagai suami istri. Seperti mimpi rasanya. Terjadi begitu saja. Lalu sekarang apa?

Jaemin melirik ke arah Jeno yang sedang duduk di sebelahnya, mereka sedang makan malam sederhana bersama saksi pernikahan dan beberapa teman. Lelaki yang duduk di sebelahnya ini. Jeno Lee Alexander, sekarang adalah Suaminya... Jaemin melafalkan kata-kata itu berulang-ulang dalam hati. Mencoba membuat hatinya terbiasa. Tetapi rasanya terlalu cepat untuk membuat sesuatu yang berlangsung begitu tiba-tiba menjadi terbiasa untuk hatinya.

"Kau akan senang berada di sana Jaemin."

Suara Yena mengagetkan Jaemin dari pengamatan tersembunyinya kepada Jeno. Dia sedikit terbatuk dan berusaha kembali ke dalam percakapan.

Mereka sedang membicarakan apa?

"Pulau itu, pulau pribadi milik Jeno tempat kalian akan berbulan madu nanti, adalah pulau kecil yang sangat indah, dengan fasilitas yang lengkap tentunya. Jeno punya rumah yang indah di sana lengkap dengan para pelayannya, ada desa kecil di bawah bukit yang hanya berisi 50 kepala keluarga, kebanyakan bekerja untuk Jeno. Pulau itu surga kecil yang indah, aku yakin kau akan senang di sana." Yena menyambung perkataannya dan tersenyum kepada Jaemin, membuat Jaemin bingung harus menanggapi apa.

Mereka akan pergi ke pulau? Jadi mereka tidak akan pulang ke kota mereka? Jaemin harus menanyakan rencana Jeno, kalau tidak dia akan disibukkan dengan kejutan-kejutan yang tidak akan disangkanya.

"Kami akan berangkat nanti, setelah menghabiskan beberapa hari di sini. Aku ingin membuat Jaemin terbiasa denganku dulu." Jeno setengah bergumam kepada Yena, lalu dia menyentuh lembut jemari Jaemin, yang kali ini sudah mengenakan cincin pernikahan darinya, dengan berlian yang lebih besar dan lebih indah dari cincin pertunangannya. "Kau akan menyukai pulauku Jaemin, kita akan tinggal di sana untuk sementara."

Unforgiven Hero || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang