UNFORGIVEN HERO
ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA
.
*****
.
"Lihat, Alfred menggila, dia memasak begitu banyak kue untuk sarapan." Jeno mengoleskan mentega lembut ke permukaan muffin panas, membuatnya meleleh dan berkilauan dengan aroma manis yang harum ke seluruh penjuru dapur.
Alfred yang sedang mengaduk sesuatu di dalam panci hanya tersenyum mencela dan melanjutkan kegiatan memasaknya. Mereka sarapan di dapur yang menghadap ke timur, tempat sinar matahari pagi langsung masuk dan menghangatkan mereka. Menu sarapan mereka luar biasa, Muffin madu, biskuit kacang dan kelapa, telur orak-arik yang rasanya fantastik dan satu Loyang besar pie apel hangat yang baru dikeluarkan dari oven. Memang benar kata Jeno, Alfred menggila dalam memasak. Sepertinya dia terlalu senang karena tuannya datang, dan akhirnya ada yang bisa dia buatkan masakan istimewa.
Pagi ini seindah pagi-pagi yang lain. Jaemin sampai tidak sadar bahwa mereka sudah melewatkan beberapa hari di pulau indah ini. Berbulan madu. Begitu kata orang-orang. Dan memang itulah yang terjadi. Mereka benar-benar bersenang-senang sepanjang hari, makan, mengobrol, membaca, bercanda, dan bercinta dengan begitu panas di malam harinya.
Pipi Jaemin memerah, mengingat malam-malam panas mereka. Jeno benar-benar lelaki yang sangat bergairah. Di pagi hari, saat mereka sudah bercinta semalaman, lelaki itu masih bangun dengan kejantanan mengeras dan mereka bercinta lagi. Seperti kata Jeno kepadanya dulu, lelaki itu memang selalu bergairah kepadanya.
"Alfred tampaknya sedang memasak besar hari ini." Jaemin berbisik pelan sambil melirik ke arah Alfred yang tampak sibuk.
Jeno tersenyum simpul, "Memang, aku memintanya untuk menyiapkan makanan kita untuk seharian."
"Seharian?" Jaemin mengernyit. Alfred biasanya selalu ada setiap saat di rumah ini. Begitu juga dengan para pelayan lainnya. Mereka selalu ada untuk mempersiapkan seluruh kebutuhan mereka, setiap saat.
"Aku meliburkan semua pelayan mulai nanti siang sampai besok pagi mereka baru kembali. Alfred juga. Karena itu Alfred memasakkan kita makan siang dan makan malam untuk dihangatkan nanti malam."
"Kenapa kau meliburkan semua pelayan?"
Jeno tersenyum nakal, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Jaemin dan berbisik menggoda, "Karena aku ingin hari ini kita di rumah seharian, hanya berdua." PIpi Jaemin memerah. Apa sebenarnya yang direncanakan oleh Jeno?
.
*****
.
Rumah benar-benar benar sepi ketika para pelayan tidak ada di rumah, biasanya setiap saat Jaemin akan berpapasan dengan para pelayan yang lalu lalang mengerjakan sesuatu di rumah ini. Sekarang suasana hening, tidak ada suara percakapan di lorong, kesibukan di dapur maupun suara langkah kaki orang-orang yang lewat.
Jaemin dan Jeno menghabiskan hari itu dengan di perpustakaan. Jeno mengatakan akan menyelesaikan beberapa perkerjaan sedangkan Jaemin memilih untuk membaca. Perpustakaan di rumah pantai itu cukup lengkap, dengan berbagai bacaan ringan di sana, koleksi milik ayah Jeno. Sepertinya ayah Jeno benar-benar berniat untuk bersantai ketika mengisi buku-buku untuk perpustakaan ini.
Tanpa sadar hari sudah siang ketika Jeno mengangkat kepalanya dan bergumam, mengalihkan Jaemin dari bacaannya yang menarik.
"Aku lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || NOMIN
FanfictionR E M A K E - VERSI NOMIN ORIGINAL STORY : UNFORGIVEN HERO BY SANTHY AGATHA Main cast : Na Jaemin, Lee Jeno WARN!!! 🔞🔞🔞 BxB, Boyslove. YAOI, Mpreg