UNFORGIVEN HERO
ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA
.
*****
.
Jeno melangkah menelusuri areal pemakaman ini, yang amat sangat dikenalnya. Tadi di tempat parkir, dia melihat mobil Yena di sana. Jadi adiknya dan Jaemin memang benar-benar sedang ada di sini. Dia sering sekali kemari. Meletakkan bunga di atas makam Ayah Jaemin, kemudian menghabiskan waktu berjam-jam di sana untuk meminta maaf. Memohon ampun kepada ayah dan ibu Jaemin.
Langkahnya terhenti ketika melihat dua sosok yang sangat familiar di kejauhan, itu dia, Jaemin dan Yena, Jeno mempercepat langkahnya untuk kemudian menemui Yena sedang berseru panik sambil berusaha membimbing Jaemin yang tertatih-tatih berjalan.
"Ada apa?" Jeno bertanya cepat, dan ketika melihat keadaan Jaemin dia sudah tahu apa yang akan terjadi, bahkan sebelum Yena menjelaskannya.
"Air ketubannya pecah." Yena menjerit panik, "Kita harus segera membawanya ke rumah sakit, Jeno!"
Jeno berdebar. Oh astaga. Jaemin akan segera melahirkan, dan mereka masih di sini, ditengah areal pemakaman yang luas, yang harus ditempuh dengan jalan kaki beberapa ratus meter lebih sebelum mencapai parkiran mobil. Tetapi Jeno tidak sempat berpikir, dengan sigap di peluknya Jaemin dan diangkatnya ke dalam gendongannya.
"Duluan ke mobil, aku akan menyusul." Jeno memerintahkan Yena yang segera berlari untuk mengambil mobilnya. Dengan langkah cepat, Jeno setengah berlari sambil mengangkat Jaemin, sambil tetap berhati-hati agar tidak menabrak batu-batu nisan yang berjajar.
"Maafkan aku Jeno... aku tidak tahu kalau sekarang saatnya."
"Tidak apa-apa sayang, Bertahan ya, aku akan membawamu ke rumah sakit."
Jaemin berpegangan erat di tubuh Jeno yang sedang berjalan cepat. Lelaki itu tampak sedikit terengah. Tentu saja, dengan usia kehamilannya yang sembilan bulan ini, Jaemin sangat berat, dan Jeno menggendongnya sambil setengah berlari.
Beberapa lama kemudian, mereka sampai ke areal parkiran, Yena sudah menunggu di ujung paling dekat dengan pintu penumpang belakang terbuka. Jeno langsung masuk dan menutup pintunya. Lalu Yena melajukan kendaraannya menuju rumah sakit terdekat.
"Bagaimana keadaanmu Jaemin?" Yena berteriak sambil melirik dari kaca mobil.
"Dia bertahan." Jeno yang menjawab karena Jaemin sedang mengerang merasakan kontraksi, sementara itu ban mobil berdecit karena Yena menghindari pengendara yang menyalip dari sebelah kiri, "Fokus ke jalan, Yena!"
Jeno merasakan cengkeraman erat Jaemin di lengannya ketika Jaemin mengalami kontrasksi. Jarak kontraksinya makin dekat dan Jeno makin cemas.
"Tarik napas dalam-dalam Jaemin." Jeno mengingatkan Jaemin cara menarik napas, seperti yang pernah diajarkan kepada mereka ketika mengikuti kursus persiapan kelahiran beberapa waktu lalu. "Nah begitu, hembuskan pelan, tarik napas lagi. Sebentar lagi kita sampai."
"Maafkan aku Jeno.... aku ..." Jaemin menarik napas panjang, di sela kontraksinya, "Aku tidak tahu akan melahirkan sekarang, kalau tahu, aku akan diam saja di rumah."
Jeno tersenyum frustrasi, "Selama ini aku menahanmu di rumah supaya ketika kau melahirkan aku bisa dengan cepat membawamu ke rumah sakit, tetapi bayi ini rupanya punya maunya sendiri. Bertahan Jaemin." Jeno menggenggam tangan Jaemin ketika kontraksi itu datang lagi, "Kita sudah hampir sampai."
.
*****
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero || NOMIN
FanfictionR E M A K E - VERSI NOMIN ORIGINAL STORY : UNFORGIVEN HERO BY SANTHY AGATHA Main cast : Na Jaemin, Lee Jeno WARN!!! 🔞🔞🔞 BxB, Boyslove. YAOI, Mpreg