eight

20 2 0
                                    

"Makan diluar yok" Jeno membuka pintu kamar Rasywa tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Ah lo kebiasaan ngagetin mulu, ketok dulu kek asal buka aja" Ucap Rasywa kesal.

"Yaudah sorry deh, ayok siap siap"

"Mau makan dimana sih? Padahal di rumah juga bisa"

"Ih, gue mau traktir lo nih fine dining, udah booking dari minggu lalu nih" 

"Yaelah kenapa gak dari tadi, jam berapa? Gue tau gitu siap-siapnya nanti agak niatan dikit gitu"

"Tiga puluh menit lagi, udah lo gitu juga cakep kok, tapi kalo mau dandan dulu gue tunggu di ruang tamu ya" Jeno menutup pintu kamar.

"Apa apaan tu anak" 

Rasywa menghampiri Jeno di ruang tamu setelah selesai bersiap.

"Ayok cepetan"

"Udah? Yuk" Jeno berdiri, lalu mengulurkan tangannya kepada Rasywa.

"Apa?" Rasywa melihat ke arah tangan Jeno lalu menatapnya.

"Ga mau gue gandeng?" 

"Gausah, gapapa gue masih bisa jalan tanpa perlu di gandeng" 

"Yaudah, ayok jalan duluan" 

Rasywa dan Jeno mengobrol kecil di perjalanan yang singkat karena tempatnya tidak begitu jauh dari rumah mereka. Setelah memarkirkan mobil Jeno turun terlebih dahulu.

"Anjir banget ni anak kagak nungguin gue" Rasywa mendengus. Tapi ia salah, Jeno membukakan pintu mobil untuknya.

"Udah?"

Rasywa mengangguk, ia turun dari mobil. Pintu kembali di tutup oleh Jeno. Mereka berdua berjalan bersebelahan menuju pintu masuk. 

"Soonyoung?" Ucap Rasywa pelan. Ia seperti melihat pacar sahabatnya itu masuk ke dalam mobil bersama seseorang, seperti Saline, tapi ia tidak yakin.

"Kenapa?" Tanya Jeno saat Rasywa berhenti berjalan.

"Oh, nggak, itu mirip temen, keknya salah"

"Ooh"

Rasywa mengambil ponselnya dari tas kecil yang ia bawa lalu mengetik sebuah pesa untuk Clara.

Gue kayaknya liat Soonyoung sama Saline, di restoran fine dining deket rumah gue sama Jeno. Gue gak yakin. Coba lo chat basa basi.
-read

     Clara membaca pesan yang baru saja Rasywa kirimkan, ia langsung membuka kontak Saline pertama.

Sal, dimana?

Saat hendak keluar dan beralih mengirim pesan untuk Soonyoung, balasan langsung datang.

Saline.
Oh gue lagi sama Chris, ada apa Ra?

Nggak, tadinya gue pengen minta anter buat beli buku novel.

Saline. 
Sorry banget ya, gue gabisa.

No, it's okay.
Gue ajak yang lain siapa tau bisa.

Saline.
Okay, sekali lagi sorry ya Ra
-read

Clara keluar dari room chatnya dengan Saline.

Tiger, where are you?

Bukannya sebuah balasan, tapi Clara malah mendapat telepon masuk dari pacarnya itu. Ia memencet tombol hijau dan menempelkan ponselnya ke telinga.

"Halo, ada apa babe?"

feelings left behindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang