Soonyoung.
Sayang udah siap? Aku di ruang tamu ya sama kakak kamu.Clara melihat pesan masuk dari Soonyoung di layar ponselnya. Ia kemudian bangun dari meja rias, memasukan hal yang sekiranya di perlukan lalu beranjak keluar kamar. Ia jadi lebih sering ada di rumah orangtuanya semenjak wisuda. Kadang mampir ke apartemennya sesekali. Hari ini Soonyoung berjanji mengajaknya jalan-jalan.
"Soonyoung, ayok"
"Oh udah?" Yang di panggil menoleh.
"Lo jagain adik gue yang bener ya" Ucap Mingyu.
"Haha, siap bang gue keluar dulu ya" Soonyoung bangun dari duduknya.
"Iya, tiati"
Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, Clara dan Soonyoung sudah di perjalanan kembali ke rumah Clara setelah menghabiskan waktu seharian bersama dengan menonton ke bioskop, lalu makan siang, ke toko buku untuk membeli novel yang Clara mau, dilanjut pergi ke sebuah tempat wisata baru yang sebenarnya Clara dan Soonyoung tidak tahu pasti itu apa, tapi lumayan menyenangkan, they feed a lot of animals, they petted a llama, and they also roller skated, makan malam, lalu diakhiri mempir ke toko dessert favorit Clara. Sekarang Clara duduk di kursi penumpang mobil Soonyoung sambil memeluk sebuahh paperbag pink yang berisi cheese cake untuknya, red velvet untuk mamanya, chocolate cake untuk papanya dan carrot cake untuk mingyu, kakaknya dengan senyum dan bersenandung mengikuti alunan musik dari radio. Soonyoung memberhentikan mobilnya karena lampu merah menyala. Kepalanya menoleh ke arah Clara yang mulai sedikit menggerakan badannya mengikuti beat dari lagu.
"Haha, kamu seneng banget kah dibeliin kue sama novel itu?"
"Hm?" Clara menoleh ke arah Soonyoung lalu mengangguk.
"Iya, bukan karena ini aja, aku seneng keluar jalan-jalan seharian sama kamu tau"Soonyoung tersenyum "Iya, aku juga kangen"
"Terus aku juga kangen tidur dipeluk kamu"
"Nanti deh kamu boleh nginep lagi kalo aku udah gak terlalu sibuk ya. Aku bener-bener sibuk banget urusan kerjaan, urusan di luar kerjaan. Harus olak balik sana sini, semalem aja aku cuma tidur 4 jam, hari ini senggang jadi aku bisa ajak kamu jalan jalan"
"Ah Soonyoung"
"Kenapaa?"
"Harusnya kalo gitu kamu hari ini tidur aja jangan keluar gini, aku takut kamu sakit nanti kecapean"
"Nggaa, udah jangan cemberut ah, aku gak capek hari ini, seneng. Lagian aku kan punya jimat biar gak sakit"
"Dih apaan? Jimat? Kamu main dukun?" Clara menatap Soonyoung nyalang.
"Eh bukan gitu Ra" Sangkal Soonyoun lalu menepuk bibir Clara pelan menggukan telunjuknya.
"Apaan? Ngapain tadi?! Nempelin jimat?!"
"Hahaha bukan, itu jimat aku. Mau. Sekarang" Soonyoung memajukan wajahnya mendekat kepada Clara. Awalnya Clara kaget lalu mundur, tapi ia mengerti sedetik kemudian.
"Oala, yaampun ribet banget ngomongnya" Clara tertawa kecil lalu memberikan kecupan singkat di bibir Soonyoung.
Lampu jalan berubah hijau, Soonyoung menginjak pedal gasnya dan melaju. Sampai di depan rumah, Clara mengobrol singkat dengan Soonyoung lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu rumahnya.
"Ra" Panggil Soonyoung.
Clara berbalik "Ada apa?"
Soonyoung keluar dari mobilnya "Ini, punya kamu kan ketinggalan?" ia mengulurkan sebuah lipstick dengan case berwarna hitam matte.