Pagi itu Jeno terbangun terlabih dahulu. Ia melepaskan pelukannya dari pinggang Rasywa lalu terduduk, ia melihat kiri kanan dengan matanya yang masih setengah tertutup dan rambutnya yang mencuat kemana mana, lalu melihat jam yang terpasang di dinding, jam tujuh. Jeno menolehkan kepalanya, melihat Rasywa yang masih terlelap, menulurkan tangannya untuk ditempelkan di dahi Rasywa.
"Udah gak panas sih badannya." Monolog Jeno, lalu ia beranjak dari kasur untuk mandi. Jeno membuka lemari dan mengambil sebuah handuk, lalu berjalan memasuki kamar mandi setelah memesan makanan untuk sarapan lewat handphone nya.
Lalu Rasywa terbangun tak lama kemudian. Seperti rutinitas paginya, ia langsung berjalan masuk ke kamar mandi. Rasywa berdiri di depan wastafel, memandang pantulan wajahnya sendiri dari cermin besar di hadapan nya.
"Selamat pagi."
"Pagi."
"Anjing, siapa?!" Hampir jatuh terpeleset, kedua mata Rasywa yang tadinya masih mengantuk terbuka lebar, ia jelas terkejut saat ada suara yang menyahut ucapan selamat pagi yang sebenarnya ia ucapkan untuk pantulan diri nya sendiri di cermin.
"Loh kok kaget? Aku kira kamu tahu aku ada di dalem terus ngucapin selamat pagi." Kepala Jeno muncul dari balik tirai shower dengan rambut yang penuh busa shampoo.
Rasywa refleks mengalihkan pandangannya lalu menutup mata, ia lupa semalam Jeno tidur bersamanya.
"Duh sorry sorry gatau." Rasywa masih berada di posisi yang sama.
"Kenapa deh? Kita kan udah nikah."
Rasywa membuka kedua matanya dan kembali berdiri tegak menghadap cermin lalu berdehem, menatap Jeno "Sok atuh lanjut mandinya."
Jeno tersenyum lalu kembali menghilang di balik tirai shower. Rasywa menyalakan keran wastafel bersamaan dengan Jeno menyalakan showernya kembali.
sedikit konten 18+
skipable
Hint password: nama kakak Rasywa dan chapter Jeno pertama di sebut.
https://privatter.net/p/7662042
(link aku taruh di kolom conversation/percakapan di profile aku ya)Rasywa duduk di meja makan, sarapan pagi milik nya sudah tersedia. Jeno yang menyiapkan, ia sudah terlebih dahulu ada di dapur, sudah mengenakan pakaian kerja nya, tinggal memakai jas.
"Kamu pesen apa ini?"
"Ah itu brown rice with sunny side up and avocado." Jeno lalu duduk di seberang Rasywa sambil menaruh dua gelas.
"Sama ini smoothie, yang ini strawberry and banana, yang ini mango, mau yang mana?""Mau yang strawberry banana."
Rasywa berhenti menyendok sarapan nya yang tinggal tersisa setengah lalu meminum smoothie miliknya, "Jadi berangkat kerja hari ini?"
"Kenapa? Masih kurang sehat?"
"Ya, bukan." Rasywa kembali menyendok sarapan nya.
"Kan kalo gak kerja bisa lanjut yang tadi sempet kepotong."Jeno tersedak.
.
.
.Candice.
I'm outside.Anjir oke bentar gue keluar sekarang.
-readHari ini Clara dan Candice akan pergi ke cafe yang menyediakan minuman spesial untuk hari anniversary grup San, yang sebenarnya sudah tertunda enam hari. Sekarang jam tujuh lewat lima belas menit, cafenya buka jam sembilan lewat tiga puluh menit, masih ada kurang lebih sekitar dua jam lagi, tapi just in case, karena pasti banyak orang yang datang.
"Ayok, lo yang nyetir ya? Gue mau makeup an di mobil." Clara menyerahkan kunci mobilnya kepada Candice.
"Okay, come on hurry."