I Want U [Joe x Cherry] (hiatus)

#13 - jealous (1)

SEBELUM BACA PART INI TOLONG CEK PROLOG SEKALI LAGI!

ADA PERKENALAN CHARA YANG BARU AKU TAMBAHIN DAN SEPERTINYA AKAN MENJADI SALAH SATU CHARA PENTING UNTUK KELANJUTAN CERITA INI.

SUDAH LIHAT? Oke,

~ Selamat membaca ~

.
.
.

Seminggu telah terlewati semenjak Kaoru mengatakan ia pacaran dengan Ainosuke. Apakah Kojiro baik baik saja? Ya, dia baik.

Tapi perasaan dan hatinya tidak.

Dan hari ini adalah hari di mana ujian kelulusan akan dimulai. Mari kita lihat suasana kelas Kojiro dan Kaoru.

"Ohayou Joe!" Sapa Ricky dan Alex

"Ohayou."

"Joe kau belajar?" Tanya Alex sedikit menggoda Kojiro.

"Aku belajar."

"..."

"Serius?" Kojiro mengangguk.

"Kalau kau, Ricky?" Tanya Alex. Ah, sepertinya ia sedang mencari teman yang sama sama tak belajar.

"Aku juga belajar, hehe." Jawab Ricky.

Jegeerrrr

Seketika Alex bisa mendengar suara petir menyambar sebagai backsound.

"Uu..kalian penghianat! HUEEE KEII..." (Kei = anak kelas sebelah) Alex keluar dari kelas. Ricky dan Kojiro hanya meggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Alex yang tak pernah berubah.

"Ne, Kojiro. Aku kurang paham bagian ini, bisa kau jelaskan?" Tanya Ricky.

"Hmm..integral?" Tanya Kojiro. Ricky yang sedari tadi fokus menatapi muka Kojiro dengan spontan menjawab,

"Ah, i-iya integral."

"Hm? Daijobu ka?" Ricky salting. Ia mengangguk anggukkan kepalanya dan duduk di depan Kojiro, mendengarkan penjelasan- tidak. Lebih tepatnya memandangi wajah Kojiro yang sedang menjelaskan materi.

"Joe kau..tampan ya." Ricky langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan. Kata kata yang seharusnya ia simpan di dalam hati malah terlempar keluar. Di depan doi lagi.

Ricky hanya bisa berharap Kojiro tak mendengar apa yang ia ucapkan. Muka Ricky sudah sangat merah.

"Apa? Aku tampan?"

"Bu-bukan itu maksudku! Ma-maksudku itu...itu-emh.." Ricky tak bisa berkata-kata. Ia menunduk karena malu. Mukanya sudah seperti tomat rebus.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..kenapa kau malu malu begitu?" Tanya Kojiro

Tap

"Kojiro?" Kojiro menoleh kala pundaknya ditepuk.

"Oh, Kaoru. Kau baru datang? Tumben sekali."