#4 - cafe

1K 186 8
                                    

Warning :

- BXB

- Alur sesuka Author

~ Selamat membaca ~

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 04.00. Setelah Reki dan Kojiro sampai di rumah, Kojiro langsung mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian pergi.

"Reki, nanti kau makan malamnya delivery ya. Aku mau keluar sama temanku." Pamit Kojiro

"Em..okeyy..hati hati di jalan." Kojiro mengangguk.

Kojiro berjalan keluar apartemennya sambil membawa skateboard dan meluncurkannya menuju cafe tempat ia dan Kaoru akan bertemu.

Kojiro merasa dirinya sudah lama sekali tidak bermain skateboard. Ia hampir melupakan rasanya meluncur di jalanan. Ternyata memang benar, rasanya sangat menyenangkan saat sedang meluncur dengan skateboard.

"Baru jam setengah lima...yosh, bisa mati aku kalau telat." Gumam Kojiro pada dirinya sendiri.

Setelah Kojiro sampai di cafe, ia membawa skateboardnya masuk lalu memesan minuman untuknya sambil menunggu Kaoru.

Saat ia menunggu, beberapa wanita mendatanginya dan meminta nomornya. Karena Kojiro baik hati dan tidak sombong, jadilah ia mengusir mereka dengan halus.

'Cuma ada Kaoru di hatiku.' Begitu pikirnya.

Tak lama setelah itu, Kaoru datang dengan kaos sewarna rambutnya dan celana pendek putih selutut yang mengekspos kaki jenjangnya.

"Oh Kaoru!" Panggil Kojiro. Kaoru menoleh, ia berjalan ke arah Kojiro lalu duduk di sebrang Kojiro.

"To the point aja. Ada apa?" Tanya Kaoru.

"Jangan buru buru begitu dong..mumpung kita udah di sini, aku pesankan makanannya dulu." Ucap Kojiro tanpa persetujuan Kaoru. Dan saat Kaoru ingin menghentikannya, seorang pelayan sudah sampai di samping meja mereka.

"Pesanannya kak?" Tanya pelayan itu.

"Lasagna 1, spaghetti 1. Milkshake vanilla 1 dan macchiato 1. Itu aja." Jawab Kojiro.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar." Kojiro mengangguk lalu ia membuka handphonenya untuk mengecek apakah ada chat masuk atau tidak.

"Oi." Panggil Kaoru

"Kenapa kau menyuruhku kemari kalau kau hanya bermain dengan ponselmu saja, huh?" Lanjut Kaoru. Kojiro menatap Kaoru dengan satu alis terangkat.

"Kau cemburu, Kaoru?" Goda Kojiro.

"Mana ada!" Kaoru kesal. Ia memalingkan wajahnya ke luar jendela.

"Hahahah...kau ini. Aku sudah bilang kita cuma nongkrong, bukan?"

"Um..yaudah."

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Kojiro langsung mengambil lasagnanya  dan melahapnya. Kaoru menatap berbinar lasagna yang dimakan Kojiro.

"Kau mau heh?" Ucap Kojiro saat melihat binar mata di manik Kaoru. Taboa sadar, Kaoru mengangguk. Kojiro pun menyuapi Kaoru lasagna miliknya.

"Enak?" Tanya Kojiro. Kaoru mengangguk anggukkan kepalanya.

Kaoru memang paling jujur saat berhadapan dengan makanan.

"Aaa.." lagi lagi Kaoru membuka mulutnya.
Menunggu suapan datang.

"Pft.."

Kaoru tersadar, pipinya langsung dipenuhi semburat merah. Ia kembali mengatupkan mulutnya dan mulai memakan spaghetti yang dipesankan Kojiro untuknya.

"Aku akan coba sendiri lasagna di sini lain kali!" Ambisi Kaoru dalam hati.

"Sini aaa..." tanpa diduga duga, Kojiro menyodorkan sesendok penuh berisi lasagna ke hadapan Kaoru.

Kaoru sudah menatapnya dengan berbinar, namun ia tetap menjaga kesadarannya. Tidak seperti tadi.

"Kau mengejekku, huh?" Kesalnya. Kojiro menaikkan sebelah alisnya lalu menggelengkan kepalanya.

"Ini..kau mau atau tidak? Kumakan loh-"

Hap

Lasagna di sendok Kojiro sudah berpindah tempat ke mulut Kaoru dan dikunyah olehnya.

"Dasar." Gumam Kojiro melanjutkan makannya.

Setelah makanan mereka habis, mereka tak beranjak pergi dan tetap duduk di tempat mereka sambil menikmati pemandangan kota saat senja.

"Ne, Kaoru." Panggil Kojiro. Kaoru menoleh, mendapati sepasang mata Kojiro yang menatapnya.

"Apa sih?"

"Waktu itu, kau diajak Adam ke atap bukan? Apa yang kalian bicarakan?"

Wajah Kaoru seketika berubah merah. Kojiro yang melihat itu sudah bisa menebak apa yang dikatakan Ainosuke pada Kaoru.

"Dia menembakmu, ya?" Pipi Kaoru bertambah merah. Benar bukan, dugaan Kojiro.

"A-apaan..ga-gak kok!" Elak Kaoru.

"Pft..wajahmu sudah menjawabnya, bodoh."

"Jadi...apakah kau menerimanya?" Tanya Kojiro.

"Belum lah!" Jawab Kaoru dengan nada ditinggikan. Kojiro terkekeh lalu ia berdiri dan berjalan menuju kasir.

'Masih ada harapan.' Batin Kojiro

Selesai membayar, Kaoru mengikuti Kojiro yang berjalan keluar cafe. Mereka berjalan tanpa arah. Mengikuti keinginan kaki mereka.

"Kojiro." Kaoru memanggil. Kojiro menoleh, mengangkat sebelah alisnya.

"Kau..tak ada keinginan mencari pacar?" Kojiro mengerutkan alisnya.

"Kenapa? Kau mau daftar jadi pacarku?" Goda Kojiro

"Mana mungkin!" Kojiro menjawab dengan kekehan.

"Untuk sekarang, belum sih. Aku masih menunggu orang yang kusukai menyukaiku kembali." Kali ini Kaoru menoleh dan menatap tepat pada mata Kojiro.

"Nani?" Tanya Kojiro

"Orang yang kau sukai? Siapa? Kenapa kau tak bilang padaku hah?!" Kaoru mulai emosi.

Sahabat masa kecilnya ini mulai menyembunyikan sesuatu darinya.

"Dan, kenapa aku harus memberitahumu permasalahan pribadiku hm? Kau bukan adikku, kau bukan kakakku, kau bukan...pacarku atau apapun. Tak ada kewajiban untukku memberitahumu, bukan?" Kaoru tertohok. Lalu, selama ini Kojiro menganggapnya sebagai apa?

Persahabatan sejak jaman Paud itu ia anggap apa? Apakah ia hanya guyonan bagi Kojiro? Apakah Kaoru dipermainkan di sini? Apa apaan jawabannya itu?!

Mood Kaoru seketika menjadi buruk. Ia berjalan cepat meninggalkan Kojiro. Saat sudah jauh, Kaoru menengok ke belakang dan tak mendapati Kojiro yang mengejarnya.

Entah kenapa ia merasa kesal dengan hal itu, akhirnya ia kembali ke apartemennya seorang diri. Karena kesal, Kaoru langsung melepas bajunya sembarang dan melempar barang bawaannya ke lantai.

Semua berceceran di lantai. Ia tak peduli lagi. Setelah mengganti baju, cuci tangan, kaki, dan muka ia langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur.

"Kojiro...berubah." Setelah mengucapkan itu, Kaoru tertidur di kasurnya dengan bantal yang menutup wajahnya.

.
.
.

Tbc

HAIII..mon maap saia baru up..

Dari kemarin kemarin bener bener mentok. Ga ada ide sama sekali 😭😭

Oh iya kalau ada typo tolong bilang yaw 🙈

Thank u❤️😘

I Want U [Joe x Cherry] (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang