#11 - hurt

733 117 3
                                    

Siapkan mental kalian. 

~ Selamat membaca ~ 

.
.
.

Kojiro, Kaoru, dan Ainosuke saat ini menduduki kelas 3 di tingkat SMA. Dan seminggu lagi mereka akan melaksanakan ujian kelulusan.

Kaoru dan Ainosuke dengan otak jeniusnya hanya bersantai santai menunggu hari ujian. Sedangkan Kojiro yang berotak udang sedang mencari cara agar nilainya tetap bagus.

'Ah, pakai contekan? Hmm tapi nanti ada guru killer..aaarrghhh' Kojiro stress.

Menyerah, ia memeriksa ponselnya dan mendapati satu chat dari Kaoru.

Nongkrong?

Begitu isinya. Kojiro seketika melupakan tentang ujian dan menyanggupi keinginan Kaoru. Bodoh bukan? Begitulah cinta.

Tak berapa lama, Kojiro sampai di tempat yang sempat dikirimkan alamatnya oleh Kaoru tadi. Tapi sampai di sana, Kojiro mengernyit heran.

"Oy, Kojiro!" Panggil Kaoru. Kojiro mendekat.

"Kenapa dia-"

"Oh, tak apa kan kalau Adam ikut nongkrong?" Tanya Kaoru.

Ya. Ainosuke sudah duduk manis di sebelah Kaoru sambil merangkul pundaknya. Kojiro hanya diam dan mengangguk kecil.

'HAHAHA.' Kojiro mendengar tawa nista dari Ainosuke. Ia menatap tajam Ainosuke. Mereka bertatapan dengan telepati satu sama lain. 

'Kenapa kau di sini hah?!' Kojiro memulai percakapan batin mereka. 

 'Heh~ Kaoru yang mengajakku.' Sekali lagi, mereka saling bertatap tajam. 

"Kau pesan apa, Kojiro?" Tanya Kaoru tiba tiba. Kojiro yang baru saja perang batin dengan Ainosuke menoleh dan memasang senyum ramahnya.

"Hmm...aku double cheese burger aja."

"Oke. Kau apa Adam?"

"Kari set."

"Oke." Setelah itu, Kaoru membawa pesanannya ke kasir untuk dibayar. 

sesampainya di kasir, ia baru sadar. Kenapa jadi dia yang bayar semua? Ah sudahlah nanti minta ganti lebih aja.

**

"Adam." Panggil Kojiro. Ainosuke menoleh dengan senyum khasnya.

"Ya?"

"Apa maksudnya ini?"

"Hm? Kau belum diberi tahu Cherry?" Kojiro menggeleng.

"Ho~ sepertinya kukatakan sekarang saja."

"..."

"Menyerahlah Kojiro. Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan hatinya." Ainosuke mengatakan hal itu masih dengan senyum khas miliknya.

"Kenapa aku-"

"Kami pacaran."  

Mata Kojiro terbelalak.

 Apakah yang dikatakannya hanya kebohongan? Ataukah...

Pikiran Kojiro mulai kacau.

Benarkah Kaoru menyembunyikan ini darinya? Sejak kapan? Kenapa ia tak mengatakannya?

Kaoru menganggapnya apa selama ini?!

"Kojiro, kau kenapa?" Kojiro sedikit tersentak. Kaoru sudah kembali dari kasir, sedikit bingung kenapa Kojiro menunduk.

 Kojiro melihat ke arah Kaoru. Kaoru yang ditatap seperti itu hanya menatap balik Kojiro dengan tatapan bingungnya.

"Kau menyembunyikan apa dariku, Kaoru?"

"Ha? Apa maksudmu?" Kojiro diam. Moodnya seketika hilang.

"Bukan apa apa." Kaoru mengedikkan bahunya dan duduk kembali di samping Ainosuke.

Beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang.

"Silahkan pesanannya-are?" Pelayan tersebut secara tiba tiba menghentikan perkataannya.

Kojiro menoleh ke pelayan itu, mendapati sang pelayan wanita itu juga sedang menatapnya.

"Ada apa?" Tanya Kojiro.

"Ko-jiro?" Kojiro mengernyit. Seingatnya, orang yang memanggilnya dengan nama Kojiro itu hanya Kaoru sa-oh. Ada satu lagi. 

"Ki-Kiira?" Kojiro tak percaya ini! Kenapa dia bisa di sini?! Kenapa orang ini-

.

.

.

Tbc

Mampus tbc. 

I Want U [Joe x Cherry] (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang