“ sebenarnya aku harus melalui berapa situasi lagi tuhan dimana selalu ada taeyong” gumam ten membuka pintu mobilnya meninggalkan acara makan siangnya yang sudah berakhir.
Sesampainya ten di apartemen, ten menuju bed joe. Ia merindukan makhluk kecilnya karena beberapa hari terakhir tak mengajak kucing itu berinteraksi.
“ utututu. Maafkan mum ya sayang. Kau pasti sangat merindukan mum kan? Maaf ya naeui sarang-ii yaa!! mum harus sibuk agar tak terusan memikirkan lelaki tidak penting itu” sementara yang diajak berbicara hanya bisa mengeong.
“ mum akan membersihkan badan dulu ya joe. Lengket sekali rasanya. Auuhh. Lelah sekali. Mana aku sangat lapar gara gara taeyong” kesal ten.
“ aah. Sementara aku menyiapkan air hangat, aku akan do pizza saja. Daripada harus mati kelaparan.” ten memencet tombol do yang sudah di sediakan dan termasuk fasilitas dalam apartemennya. Jadi di apartemen ten ini di lobi paling bawah terdapat seeperti food store dan jejeran restoran seperti di mall. Kau tinggalkan pesananmu lewat tombol yang sudah tersedia, ayam, pizza, dan lainnya akan diantarkan dengan selamat sampai kamarmu.
Dikamar mandi ten mulai melepaskan pakaiannya dan mengguyutkan badannya di shower yang sudah ia set dengan warm water.
Ting. Bunyi bel apartemen ten. Ten segera mengenakan bathrobenya menuju pintu depan apartemennya. Ia melihat dari layar monitor ternyata kurir pengantar makanan yang ia pesan tadi. Ten memberikan uang nya kepada kurir itu dan meletakkan pizza nya di atas meja.
“ mashisseo joe-ya. Want it?” tawar ten. Joe yang melihat tuannya hanya bisa menjilati hidungnya sendiri, karena ten tidak mungkin memberikan joe sepoting pizza karena joe baru saja sembuh.
“ uhmm. Aku harus segera mengirim foto untuk seleksi pengeditan sebelum tahap akhir agar di cek irene-nim” ucap ten sambil terus melahap potongan pizza nya. Ia membuka layar hapenya. Namun ia merasa asing. Wallpaper di screen ponsel itu hanya dark. Benar saja. Itu bukan ponsel miliknya. Tidak, jangan lagi. Ketika ten melihat isi gallery nya berisi foto proyek pekerjaan, ketika iya menyecroll kebawah ia tercengang. Ada foto ten dan taeyong disana. Yang ia pegang saat ini adalah ponsel milik taeyong. Ten tidak ada firasat bahwa ponselnya akan tertukar melihat warna abu yang sama tak ada perbedaan sedikitpun pada ponsel mereka berdua.
Ten menghela nafas. “ yang benar saja cihh. Taeyong. Kau bahkan masih menyimpan foto kita berdua sementara kau sudah bertunangan. Betapa brengseknya. Haruskah aku mengembalikannya?” “ joe ya.eottae?” “ tapi ini sudah pukul 10 malam. Bagaimana kalau ia sudah tidur.” “ tapi kalau sajang-nim menelfonku?”
Masabodo. Akhirnya ten memutuskan untuk mengambil coat tebalnya yang tergantung di dekat pintu masuknya dan menyetarter mobilny menuju alamat taeyong yang tak sengaja ia ketahui di notes ponsel taeyong. Perihal mengapa ten bisa membuka ponsel tae yang bersandi adalah karena ponse; ten juga disandi dengan tanggal lahir ten. Ten sungguh dibuat pusing, bahkan taeyong menyandi ponselnya dengan tanggal lahir ten. Dasar anak itu. Apa dia tidak memikirkan perasaan floe.
“ siapa disana?” tanya seseorang dari dalam apartemen lewat monitor visual.
“ ah, saya hanya ingin mengembalikan ponsel pak lee yang tertukar dengan saya” jawab ten dari luar pintu apartemen taeyong. Lalu pintu itu otomatis terbuka. Yang keluar bukan taeyong tapi. Yah setelah ini kalian bisa menduga siapa yang membukakan pintu untuk ten. Floe.
Floe yang keluar dari dalam dengan gaya sombong khasnya dengan berkacak pinggang. Oh, ten benar-benar benci situasi seperti ini. Lagi.
“ wah wah. Siapa yang datang ke apartemen seorang pria hampir tengah malam seperti ini. Rupanya dia mengumpankan dirinya ke kandang singa buas” sindir floe
“ apa aku bisa bertemu dengan taeyong” pinta ten tanpa ingin melihat wajah floe yang memuakkan.
“ berikan saja ponsel taeyong kepadaku apa beda nya?”
“ lalu ponselku?” kali ini ten sedikit geram karena niatnya kemari bukan untuk beradu mulut dengan nenek sihir didepannya ini.
“ sayang nya aku tidak mengijinkanmu menemuinya. Aduh bagaimana ini?” gloe dengan segala aktingnya di depan ten
“ baiklah. Aku tak akan menghabiskan waktuku dengan percuma hanya karena berdebat denganmu. Ini serahkan pada taeyong dan ingatkan dia untuk membawa ponselku dan mengmbalikannya besok di kantor” tegas ten
Floe membelalakkan matanya” apa? Kau bekerja di kantor taeyong sejak kapan?”
“ kau tak perlu mengetahuinya. Selamat malan” ten langsung pergi dari apartemen taeyong. Jujur sja. Ten sedikit kaget. Ternyata taeyong sudah berani tinggal berdua dengan floe. Ten yang mengetahui fakta ini sedikit kecewa tentu saja. Padahal ia hanya ingin ponselnya kembali tapi ia kembali dihadapkan pemandangan yang kurang menyenangkan.Di dalam apartemen.
“ jadi, mengapa kau tidak bercerita padaku kalau jeanne atau ten mantanmu itu sekarang bekerja denganmu! Dan apa ini. Ponsel kalian tertukar. Gosh. Ini rencanamu lee taeyong? Afgar kau bisa kembali lagi berhubungan dengan wanita jalang itu?” floe mengiming-iming ponsel yang ia genggam dan taeyong yang sedang merapika piyama tidurnya heran. Pantas saja asistennya tak lekas menelfonnya. Rupanya ia tak menyadari bahwa ponselnya tertukar. Dan apa ? pasti ten tadi berniat menemuinya namun malah floe yang menemuinya dahulu.
“ kau lancang sekali floe. Sudah berapa kali aku bilang? Kau kuijinkan untuk tinggal bersamaku, dengan kamar terpisah dan lagi jangan pernah mengganggu hal yang menjadi urusan pribadiku, dan satu lagi ten belum jadi mantanku itu hanya keputusan sepihaknya jangan mengatakan dia jalang di depanku atau dengan terpaksa aku akan menampar mulutmu itu!” yaeyong menghentakkan kakiknya kasra dan pergi dari ruang tengah menuju kamar tidurnya sendiri.Keesokan harinya.
Masih dengan suasana pemotretan kemarin, berjalan seperti biasa. Ten kini sedang asyik memilah foto akhir untuk sub produk yang akan di keluarkan oleh perusahaan Lee bersama model yang akan menghasilkan ikon. Taeyong melihat hiruk pikuk itu dari kejauhan sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri ten.
“ nona ten, bisakah luangkan waktumu sebentar? saya ingin membicarakan sesuatu dengan anda” tegur taeyong. Ten menjeda kegiatannya dan menganggguk mereka pun berjalan beriringan menuju ke suatu tempat. Di dekat ruang logistik.
“ dimana ponselku?” kata ten membuat taeyong menghentikan langkahnya. Taeyong membalikkan badannya menhgadap ten.
“ jadi. Jelaskan padaku. Mengapa lock screen mu masih menggunakan foto kita?” goda taeyong meminta penjelasan.
“ itu bukan urusanmu!” celetuk ten sambil berusaha merampas ponselnya dari genggaman taeyong.
“ oops. Tidak semudah itu!”
“ berhenti mempermainkanku lee! Cepat berikan ponselku!” ten sedikit berjinjit kali ini. Namun karena ia mengenakan pantovel berhak lima senti itu membuatnya susah ditambah rok span selututnya. Ketika ia mencoba lagi, ia terpeleset dan grabb. Kalau saja tubuh ten tidak diselamatkan oleh taeyong mungkin pada saat itu juga ten terjatuh dan menahan malu.
“ lihat bukan. Sudah kubilang. Kau ini pendek” ujar taeyong dengan senyum kecilnya yang menggoda.
Ten tentu saja kesal” lepaskan aku taeyong!” perintah ten. Taeyong tak mengindahkan perkataan ten malah ia semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ten.
“ lepaskan sebelum ada yang melihat” teriak ten
“ kalau aku tidak mau bagaimana hmm?”
Baiklah. Tidak ada pilihan lain selain menginjak sepatu taeyong. Yang diinjak tentu saja mengerang kesakitan “ rasakan itu” senyum ten penuh kemenangan. Taeyong hanya bisa memegangi sebelah kakinya yang sudah diijak ten tadi. Ten berhasil mengembil ponsel miliknya kembali dan berlalu dari tempat itu.
“ rupanya kau sedang bermain main denganku kucing manis” seringai seseorang yang telah mengekori mereka berdua dari balik tiang gedung. Tatapannya mengincar ten tidak suka..
.
Hi. Gimana kabarnya. Baru balik dari rehat guys. Bcz ai dah 3/4harian sakid huhu kwwk. Klean jaga kesehatan yaaa.
Oiya yang kepo ama penampakan floe tu secantik apa si. Ini dia.Cans bett kahnn 😭😍😍. Nama aslinya Wan Zi Lin. Dia line 98 seline ama jungwoo. Dia sering jd cameo di drachin gitu.
Btw lg kobam ama si chitta bgt 😭
Mana sm ga aturan. Blom aja kick back w nyampe. Eh udah ngeluarin pb mana krg bukan ot7 lagi. Udah ot10 ketambahan bela, loui ama leon huhu:")
Don’t forget to leave vote and coment. byee
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion and Rose |TaeTen|
RomanceBe like a dandelion. Whenever they fall apart, they start again, have hope.