BAGIAN 6

367 71 5
                                    

Waktu menunjukkan jam 11 malam. Jennie seharusnya sudah pulang ke asrama setelah kelas malam. Namun, karena ulah Irene dan teman-temannya ia terkunci didalam toilet sekolah. Jennie yang memikirkan bagaimana cara ia keluar akhirnya terpaksa memanjat pintu toilet itu.

Nasib sial menimpanya dua kali, ia bertemu sosok hantu wanita dengan kepala miring di toilet. Rambut wanita itu menutupi seluruh wajahnya dan memakai seragam sekolah yang lusuh. Tangan hantu itu meneteskan darah, dan mengarahkannya untuk mencengkeram Jennie. 

Jennie yang berlari sambil melihat kebelakang tidak sengaja menabrak pintu lemari loker yang terbuka. Iapun terjatuh, pergelangan kakinya terasa sakit dan pelipisnya berdarah. Nafasnya terengah-engah, ia berhenti karena terlalu lelah untuk berlari. 

Jennie berjalan pincang dan memutuskan untuk bersembunyi disamping barisan lemari loker. 

 Pintu lemari loker itu terbuka dan menutup sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Pintu lemari loker itu terbuka dan menutup sangat kencang. Suara hentakan pintu lemari loker itu lama-lama semakin mendekat. Jennie menggigit bawah bibirnya. 

Suara pintu lemari loker yang terakhir disampingnya menghentak keras. Jennie memejamkan kuat matanya. Beberapa saat setelah suara loker itu, tidak ada tanda-tanda apapun.

Apa hantu itu sudah pergi?  

Jenniepun membuka matanya. Hantu itu tepat didepannya, tangannya lalu mencengkram leher Jennie. Kuku-kuku hantu itu menggores kulit lehernya. 

"Ahk, lepaskann.." Nafas Jennie putus-putus , ia memegang kedua tangan hantu itu berusaha melepaskan. Hantu itu tertawa. 

"Kau.. ingin.. mem..bunuhku?" Jennie melebarkan matanya melihat hantu itu.

"bu..nuh.. saja.. aku." Jennie tersenyum pedih.

Hantu itu mengeluarkan suara aneh. "Dendam!" Tegas hantu itu. 

"Dendam!" 

Jennie membelalakan matanya bingung. Kini wajah Jennie memerah akibat kekurangan oksigen. Tiba-tiba bayangan hitam muncul dan menarik hantu itu. Tangan hantu itu terlepas. 

Jennie terduduk dan memegang lehernya, ia terbatuk-batuk. Bayangan hitam itu mengikat hantu itu dan membawanya ke jendela didepan koridor. Jendela itu pecah bersamaan perginya hantu dan bayangan hitam. 

Jennie melihat kearah jendela yang pecah itu, bayangan hitam yang semula pergi kembali. Membentuk sebuah sosok. Sosok pemuda yang pernah ia temui diatap sekolah. Pemuda yang telah mengganggu pikirannya. 

Pemuda itu muncul diterangi cahaya malam, tampilannya masih sama seperti terakhir kali Jennie melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu muncul diterangi cahaya malam, tampilannya masih sama seperti terakhir kali Jennie melihatnya. Ia berjalan menuju kearah Jennie.  

Ia langsung menggendong Jennie ala bridal style.

"Apa yang kau lakukan! turunkan aku!" Jennie memukul dada pemuda itu. Pemuda itu menatap wajah Jennie. Entah kemana ia akan membawa Jennie. 

***

Jennie benar-benar tidak menyangka jika pemuda ini tahu kamar asramanya. Kini mereka berdua duduk di ranjang single bed milik Jennie. 

Jennie memandang malas kearah pemuda itu. Sudah 5 menit mereka diam tanpa berbicara sepatah katapun.

Pemuda itu tiba-tiba berdiri. Jennie yang terkejutpun mencoba ikut berdiri namun pergelangan kakinya yang sakit membuat ia hampir terjatuh.

Pemuda itu langsung menangkapnya. Jenniepun duduk kembali.

"Kenapa kau menolongku?" Ucap Jennie lirih.

"Kau tidak boleh mati." Ucap pemuda itu datar.

Apakah pemuda ini tidak ada klausa kata selain tidak boleh mati? 

Jennie menatap pemuda itu sinis. Kemudian ia memutar bola matanya malas.

"Siapa namamu?"

"Taehyung."

"Sebenarnya kau apa?"

"Kau tidak perlu tahu." Taehyung diam sejenak. "Obati luka-lukamu." Taehyung melihat kearah luka-luka Jennie.

Jennie hanya diam. Taehyung melihat tangan Jennie yang penuh plester luka. Karena tidak ada pergerakan dari Jennie, akhirnya ia memperhatikan kamar Jennie dan mengambil kotak P3K dimeja belajarnya.

"Mau apa kau?" Jennie sedikit berteriak.

"Tenanglah." Taehyung membasahkan kapas menggunakan alkohol. 

Bagaimana hantu ini bisa bertingkah seperti manusia? 

"Aku bisa sendiri." Jennie menepis tangan Taehyung, namun ia tetap melanjutkan mengobati luka dipelipis Jennie.

Jenniepun terdiam sambil memperhatikan lekuk wajah Taehyung yang disinari cahaya rembulan melalui Jendela dekat kasurnya. Taehyung fokus mengobati luka-luka Jennie yang lainnya.

"Istirahatlah."

Setelah itu Taehyung berdiri, terdapat bayangan hitam disekitar tubuhnya dan ia menghilang. 

Jennie hanya terdiam menyaksikan pemandangan itu. 



Study on Regret | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang