BAGIAN 5

385 75 5
                                    

Jennie duduk seperti biasa dibangku kelasnya. Sedari tadi ia tidak fokus dengan penjelasan gurunya, ia memikirkan kejadian yang terjadi semalam. Setelah ia mengucapkan kata akan memegang ucapan pemuda itu, pemuda itu menghilang dari pandangannya. 

Aku lupa menanyakan nama pemuda itu, apakah ia punya nama? Aku rasa dia punya. 

Ada banyak pertanyaan dibenaknya saat ini. Ditengah pelajaran ada petugas sekolah dan seorang siswa baru datang. Jennie yang sibuk dengan pikirannya, asyik mencoret-coret kertasnya dengan pulpen membentuk pola abstrak.

"Murid-murid harap tenang, kita kedatangan siswa baru. Silahkan perkenalkan namamu." 

Siswa itu tersenyum hangat.

"Hai semuanya, perkenalkan namaku Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai semuanya, perkenalkan namaku Jung Jaehyun. Salam kenal." 

Semua siswi-siswi terpesona melihatnya. Termasuk Irene, ia buru-buru mengaca dan merapikan rambutnya dan tersenyum manis berharap Jaehyun memandangnya. 

"Kamu sekarang bisa duduk disana."

Irene tampak kesal dan langsung melirik kearah teman satu gengnya dengan cemberut. Jaehyun duduk tepat disamping jendela dan disebelah bangkunya adalah Jennie. 

"Hai, salam kenal." Jaehyun menyapa Jennie dengan senyuman manisnya. Jennie tidak merespon masih sibuk dengan pikirannya. 

Jaehyun yang tampak tidak diperdulikan pun menghela nafasnya dan tersenyum. Ia memperhatikan penampilan Jennie dari atas hingga bawah. Ia melihat sudut bibir Jennie yang lebam, pergelangan kaki yang diperban dan jari-jarinya yang banyak diplester. 

***

Pada saat jam istirahat, Irene langsung berdiri didepan meja Jaehyun. Rose dan Yeri juga mengekor dibelakangnya. 

"Aku Irene." Irene menyodorkan tangannya. 

"Jaehyun." Jaehyunpun menjabat tangannya dan mengangguk sambil tersenyum.

Jennie pergi dari kursinya dan berjalan keluar kelas. Melihat itu Jaehyun langsung berdiri mengikuti Jennie dari belakang. Ia ingin menegur Jennie, karena merasa kasihan melihat penampilannya.

"Dia mengabaikanku!" Irene melipat tangannya kesal. Lalu pergi bersama kedua temannya. 

Jaehyun berjalan cepat namun Jennie sudah jauh. Dia mengikuti Jennie menaiki tangga. Ternyata Jennie menuju ke atas gedung sekolah. 

Jennie menikmati angin dari pinggir pembatas.

"Menikmati angin?" Tegur Jaehyun. 

Jennie terkejut dan membalikkan badannya.

Jaehyun menggaruk kepalanya dan berdiri disamping Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun menggaruk kepalanya dan berdiri disamping Jennie. Ia sebenarnya takut ketinggian, ia melihat kearah samping yang menuju kebawah kemudian mundur sedikit. Ia tetap berusaha tetap keren.

"Kau tadi tidak menjawabku. Aku Jaehyun." Ia menyodorkan tangannya.

Jennie hanya menatap tangan itu diam. 

"Mari berteman." Jaehyun tersenyum cerah.

Jennie menghadap kearahnya. 

"Jennie." Jawab Jennie datar, ia tidak menjabat tangannya. Ia langsung buru-buru pergi.

"Tunggu!" Jaehyun berlari dan langsung menghalangi jalan Jennie. Jaehyun memegang pundak Jennie menahannya untuk pergi. Namun Jennie menepisnya.

"Kau kenapa?" 

"Kau tidak tahu aku, jika kau tahu tentangku kau tidak ingin berteman." Jennie melalui Jaehyun.

Jaehyun hanya terdiam melihat kepergian Jennie. Ia bingung mengapa Jennie bersikap seperti itu.

***

Jennie memesan makanannya dikantin. Tak jauh dari tempat Jennie duduk, ada seseorang yang memperhatikannya yaitu Jaehyun. Jaehyun saat ini sedang berdiri dan mencari tempat untuk duduk. Saat ia melangkahkan kakinya. Irene dan dua temannya duduk disamping Jennie. Jaehyun berpikir ia sebaiknya duduk ditempat lain saja. 

"Kau berani makan disini lagi?" Irene merangkul pundak Jennie dan mencengkramnya kuat.

Jennie hanya diam melanjutkan makannya. Irene memberi isyarat kepada Rose. Rosepun menusuk minuman susu kotak dengan sedotan lalu menyiramnya dimakanan Jennie. 

"Makanlah dengan kuah." Kata Rose tertawa, disusul yeri dan Irene yang tersenyum puas.

Jennie meletakkan sendoknya. Ia langsung berdiri melepas tangan Irene. Irene yang masih duduk menyandarkan dagunya ke tangannya. Jennie mengangkat minumannya dan menumpahkannya kebaju Irene. 

"Jangan lupa makan kuahmu juga." Jennie tersenyum miring. 

Irene yang shock langsung berdiri dan mendorong pundak Jennie. 

"Apa yang kau lakukan!" 

Irene yang geram melihat perlawanan Jennie, langsung mengambil nampannya dan menumpahkannya kebaju Jennie. Jennie yang kesal langsung menyimburkan sisa minuman di gelasnya kewajah Irene. Irenepun hendak menampar Jennie. Namun tangannya ditahan oleh Jaehyun.

"Cukup."

Jennie menoleh kearah Jaehyun. Irene yang shock mengipas-ngipas wajahnya. Irene dan teman-temannya pun pergi.

Jaehyun menarik tangan Jennie dan membawanya ke wastafel ditaman sekolah. Jaehyun mengambil sapu tangannya dan membasahkannya. Jennie hanya menatapnya diam. 

Tangan Jaehyun hendak menyentuh baju Jennie yang kotor. 

"Tidak perlu." Jennie menahan tangannya. "Kau jangan pernah membelaku lagi, aku bisa sendiri. Aku tidak suka dikasihani." Jenniepun melewati Jaehyun.

Jaehyun hanya terdiam dengan sapu tangan lembab ditangannya.

Study on Regret | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang