BAGIAN 9

315 56 5
                                    

"Jangan kecewakan aku, aku akan mencoba percaya padamu.." Jennie terdiam sejenak.

"Jika ini tidak berhasil, kau harus membiarkan aku mati."

Jennie terbangun dari tidurnya. Sinar matahari yang samar-samar menyinari tirai jendelanya yang terbang karena angin. Ia termenung memikirkan tentang semalam, percakapannya dengan Taehyung terasa seperti mimpi. 

***

Jennie saat ini tengah berbaring tanpa beralaskan apapun di rooftop sekolah. Ia menatap langit yang yang terlihat cerah. Ia menaikkan tangannya ke udara hendak menyentuh langit-langit itu. Kemudian ia menutup matanya. Ia menurunkan tangannya.

Jaehyun berjalan pelan-pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun berjalan pelan-pelan. Ia duduk disamping Jennie yang terlihat seperti tertidur. Ia memperhatikan wajah Jennie. Sinar matahari yang mulanya menyinari wajah Jennie terhalang oleh wajah Jaehyun. 

Jaehyun memandangi wajah Jennie. Tanpa sadar ia semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie. Jantung Jaehyun berdetak cepat, Jennie membuka matanya. Jaehyun pun tersentak dan sedikit memundurkan tubuhnya.

Jaehyun menempelkan minuman kaleng dingin ke pipi Jennie. Jennie sedikit bergetar karena terkejut. 

"Ini panas!" Ucap Jaehyun gugup. "..maksudku cuaca sedang panas."

Jennie menyingkirkan minuman itu. Masih dalam posisinya berbaring, ia hanya terdiam. Jaehyun buru-buru mengikuti Jennie dengan berbaring disebelahnya. Ia menggenggam erat botol kaleng itu.

Jennie menghela nafas berat. "Stalker." Ucap Jennie singkat.

"Kita kan teman." Jawab Jaehyun cepat.

Jennie terkekeh, "Aku tidak perlu teman."

"Aku tidak perlu jawabanmu Jennie, aku anggap kita berteman."

Jennie hanya diam, ia kembali memejamkan matanya. Jaehyunpun berbaring menghadap Jennie, ia menyangga kepalanya sendiri dengan tangan kirinya.

***

Kelas malam telah usai, Irene dan teman-temannya langsung menghampiri meja Jennie. Ia merampas tas Jennie. Jennie berusaha mengambil kembali tas nya. Irene mengoper tas itu ke yeri dan rose. 

"wihh.." Ucap Irene sambil melempar tas itu dan tertawa. 

"Kembalikan!" Bentak Jennie.

"Ambil saja, bodoh." Ejek Irene.

Irene pergi berlari membawa tas Jennie, Jenniepun mengejarnya. Sampailah mereka didepan kolam renang. Irene berdiri ditepian kolam, ia hendak menjatuhkan tas Jennie ke kolam itu.

"Tidak!" Teriak Jennie. Jennie teringat bagaimana ia ditarik hantu air yang ada di kolam itu. Dadanya naik turun.

"Ouhh.. itu sangat menyedihkan.. Ups!" tepat saat itu Irene menjatuhkan tas jennie ke kolam. Jennie kemudian diseret oleh Yeri dan Rose. 

"Ambil itu pecundang!" Yeri dan Rose mendorong Jennie ke kolam renang. Setelah itu mereka pergi meninggalkan Jennie sendirian. 

Jennie menggapai ujung tasnya. Namun, saat ia mulai menarik tasnya. Tasnya tertarik tenggelam. 

***

Jaehyun kembali dari ruang kantor guru setelah membawa buku-buku temannya. Ia berpapasan dengan Irene. Irene saat ini tengah tertawa terbahak-bahak dengan teman-temannya.

"Pasti dia seperti tikus yang berenang di air hahaha." Ucap Irene.

Mendengar itu, Jaehyun langsung menghampiri Irene. 

"Kau apakan Jennie?" Tampak sorot mata Jaehyun yang marah.

Irene melipat kedua tangannya. "Aku tidak melakukan apapun, dia sendiri yang ingin ikut kelas renang malam-malam." 

"Jika sesuatu terjadi pada Jennie, kau akan tau akibatnya!" Jaehyun langsung berjalan menyenggol pundak Irene. Ia pun berlari menuju kolam renang.

Ia melemparkan tas nya dan membuka sepatunya dengan cepat. Ia tidak melihat Jennie, tetapi ada pergerakkan air yang tidak biasa. 

Jennie tenggelam.

Study on Regret | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang