Bagian 5 "Siapa Paling Bau?"

191 21 3
                                    

Bacanya pelan-pelan ya, banyak narasi. Jangan lupa vote dan komentar, terimakasih.

***

Senyum manis tak pernah lepas dari bibir merah Jung Beomgyu, sesekali terdengar tawa bahagia dari kedua belah bibirnya. Matanya berbinar, langkahnya ringan dengan sesekali melompat kecil. Orang-orang yang melihat tidak bisa menahan gemas, lagi pula siapa yang yang tidak gemas dengan tingkah Jung Beomgyu yang manis dan menggemaskan itu.

Seorang laki-laki mengikuti di belakangnya dengan tangan yang penuh memegang kantong plastik, sedangkan pria lain di sampingnya memandang Beomgyu dengan wajah masam.

Jeno meratapi nasibnya sekarang, isi dompetnya benar-benar dikuras habis oleh si bungsu Jung yang tampak sangat gembira itu. Selain itu, ia juga harus membawa banyak kantong plastik dan berjalan ke arah lapangan basket. Ya setidaknya ia kini bisa berjalan berdampingan dengan sang pujaan hati, Jaemin.

"Kakak-kakak!"

Suara teriakan Beomgyu membuat orang-orang yang ada di lapangan basket itu mengalihkan pandangan mereka, menatap si bungsu Jung yang melompat-lompat sambil melambai ke arah mereka dengan semangat. Tawa bahagia tidak pernah lepas dari bibirnya, setelahnya Beomgyu berlari kecil menghampiri mereka.

"Coba tebak, apa yang aku bawa?" Lagi-lagi tawa terdengar dari bibirnya, si bungsu Jung itu sepertinya sedang benar-benar bahagia saat ini.

Jeno menghela nafas melihat tingkah sang adik, adiknya ini memang terkadang kekanakan. Jeno meletakkan kantong plastik yang dibawanya di depan teman-temannya yang menatap Beomgyu bingung, lalu disusul Jaemin yang melakukan hal yang sama dengannya. Iya selain menjajankan Beomgyu dan Jaemin, adiknya itu meminta dibelikan banyak snack untuk teman-teman mereka.

"Wih, banyak amat. Buat kita-kita nih?" Lucas menatap kantong plastik itu.

"Iya dong, aku yang traktir." Jawab Beomgyu dengan nada bangga.

Jaemin yang sudah tidak tahan mengusak Surai Beomgyu gemas, ia senang melihat Beomgyu yang tampak puas dan bahagia setelah berhasil mengambil tiga keuntungan dari sang kakak. Yang pertama ia bisa jajan sepuasnya, yang kedua membelikan banyak snack untuk teman-teman mereka, dan yang ketiga tentu saja menjahili sang kakak.

"Gemes banget sih anak bayik, duh baiknya." Ujar Lia sembari mencubit pipi Beomgyu gemas.

Mereka semua pun duduk melingkar, ada Lucas, Soobin, Jinyoung, Hyunjin, Bomin, Eric, Jeyu, Sunwoo, Yeji, Lia, Seungmin, dan Jerome. Mereka biasa berkumpul di lapangan olahraga untuk bermain, dan sore ini mereka berjanji akan bermain basket.

"Muka lo asem banget, Jen?" Tanya Jeyu.

"Hahaha tau nih gue kenapa," Eric terbahak sembari memukul punggung Jeno yang duduk di sampingnya.

"Beomgyu minta dijajanin apa, Jen?" Tanya Jinyoung yang segera paham apa yang dimaksud Eric, tersenyum menggoda ke arah Jeno.

"Jen, lo jangan kontak gue buat dua minggu ke depan ya." Soobin ikut menggoda Jeno.

"Tapi makasih loh Beomgyu buat jajannya," Ujar Sunwoo lalu mengambil sebotol minuman bersoda.

"Lo harusnya makasih sama gue, nyet!" Jeno melempar satu bungkus keripik kentang ke arah Sunwoo.

"Sering-sering gini ya, Gyu." Ujar Bomin sambil membuka botol minuman yoghurt rasa strawberry dan menyerahkannya pada Beomgyu yang duduk di sampingnya.

Beomgyu tersenyum ke arah Bomin, menerima pemberian laki-laki yang sudah dianggapnya kakak itu. "Makasih, kak Bomin. Kakak ke rumah aja, dijamin kita makan enak." Beomgyu terkekeh, Bomin yang gemas pun mengusak surainya.

Guliran Lembar Merah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang