Bacanya pelan-pelan ya, banyak narasi. Tolong tinggalkan vote dan komentar, terimakasih.
***
Di sebuah ruangan yang tampak seperti timezone, seorang laki-laki duduk bersandar di sebuah sofa, matanya terpejam dan telinganya terpasang earphone. Laki-laki itu sendirian di sana, markas yang biasanya ramai kini nampak sepi. Entah ke mana semua orang sore itu.
Brak
Terdengar suara pintu yang dibuka dengan kencang, tampak seorang laki-laki dengan sweater merah berdiri di tengah pintu. Bibirnya mengerucut sebal, wajahnya memerah dan nafasnya memburu. Dengan langkah yang sengaja dihentak-hentakkan, laki-laki itu berjalan ke arah sofa. Ia menghempaskan dirinya di samping laki-laki yang masih memejamkan mata itu.
Merasa ada yang duduk di sampingnya, laki-laki itu membuka mata. Menengokkan kepalanya dan melihat laki-laki dengan sweater merah yang tampak kesal, ia pun melepaskan earphone yang dipakainya.
"Berantem lagi sama Jeno?" Tanyanya membuka suara.
Laki-laki dengan sweater merah itu semakin mengerucutkan bibirnya, ia mengangguk membenarkan.
Soobin terkekeh pelan melihat jawaban si bungsu Jung itu, hafal betul bahwa kedua Jung bersaudara itu sering bertengkar. "Kali ini kenapa?"
"Jelly ku diumpetin semua sama si bau!" ia kembali menghentakkan kakinya dengan kesal.
Jelly yang diselundupkannya di kamar disita semua oleh Jeno, padahal selama tiga hari ini ia sengaja membeli beberapa jelly untuk dikumpulkan dan akan dimakan saat sudah banyak. Tapi rencananya gagal total, Jeno memergokinya yang sedang menghitung tumpukan jelly.
Mengusak surai Beomgyu pelan, ia merogoh kantung celananya dan mengeluarkan dua bungkus jelly. Pulang sekolah tadi ia mampir ke mini market untuk membeli minum, saat matanya melihat berbagai jelly ia tanpa sadar mengambilnya. Ia teringat bahwa tiga bayi kesayangan semua orang sangat menyukai jelly.
Membuka salah satu bungkus jelly itu, kemudian memberikannya pada si bungsu Jung. Beomgyu menerima dengan senang hati, seketika wajahnya menjadi cerah.
"Kakak sendirian dari tadi?" Tanya Beomgyu, tangannya mengambil satu jelly dan memakannya.
"Iya nih, tau dah pada ke mana. Tumben banget sepi," Jawab Soobin.
"Biasanya sama bang Yeonjun?" Beomgyu merapatkan duduknya pada Soobin tanpa sadar, kebiasaanya untuk menempel pada orang lain. Ditambah lagi Soobin sudah memberikannya jelly.
"Bang Yeonjun nganterin papi Jungkook," Jawab Soobin.
Sebenarnya mudah menyenangkan si bungsu Jung itu, cukup berikan sebungkus jelly dan dia akan duduk dengan manis, pikir Soobin.
"Tumben gak sama yang lain?" Tanya Soobin, jari merapikan surai Beomgyu.
Beomgyu menghentikan makannya dan kembali mengerucutkan bibirnya, menyandarkan kepalanya pada bahu Soobin. "Tadi aku ke rumah kak Seungmin, tapi di usir kak Hyunjin. Katanya kak Seungmin lagi sibuk sama kak Hyunjin." Ia menjawab setengah menggerutu.
Soobin kembali terkekeh, pasti Hyunjin sedang mencari kesempatan untuk mendekati Seungmin.
Beomgyu mendongakkan kepalanya, menatap Soobin yang terkekeh dan menampakkan lesung pipitnya. Ia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Soobin, pun dengan Yeonjun. Mereka berdua baru pindah ke lingkungan ini, maka dari itu Beomgyu cukup asing dengan keduanya. Berbeda dengan Jeyu, Eric, Jinyoung, dan Sunwoo yang tumbuh bersama dengannya, meskipun jarang menempel pada mereka, Beomgyu tidak merasa asing dengan kehadiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guliran Lembar Merah Muda
FanfictionGuliran lembar merah muda, Ini tentang sebuah buku, buku dengan guliran berwarna merah muda. Tentang bagaimana ukiran terbentuk pada setiap lembarnya, mengantar rasa manis pada gula-gula kapas warna-warni. Setiap kisah, setiap frasa yang tersusun. G...