PART 2

87 8 0
                                    

"Selamat malam." ucap Afgan datar. Ia baru saja pulang dari restorannya.

"Malam Gan." balas Dheri yang merupakan kakak Afgan.

"Papagan!!" 3 orang anak berlari kearah Afgan lalu memeluknya.

"Hai princess-princess papa." balas Afgan.

Mereka adalah ketiga ponakan Afgan Naema, Kayla, dan Alesya.

Naema dan Kayla merupakan anak Dheri. Dan Alesya merupakan anak Dhika, adik Afgan.

Mereka ber delapan sedang  makan malam bersama. Mereka memang tinggal satu rumah. Tapi kadang Afgan tinggal di apartemen nya jika besoknya ada meeting pagi. Karena lebih dekat dengan restoran.

Setelah makan malam Afgan mengajak ketiga ponakannya bermain lalu menemani mereka tidur.

***

Afgan dan Dheri sedang duduk berdua di ruang tamu. Suami Dheri, Dhika dan suaminya sudah masuk kamar.

"Gimana Gan karyawan-karyawan barunya?" Tanya Dheri membuka obrolan.

"Yah... Kata Panji, Retno, Sarah mereka pas dijelasin nurut sih. Semoga aja gitu terus." jawab Afgan

"Jadi gimana nih, ada yang cantik gak? Siapa tau jodoh." goda Dheri

"Apaansih biasa aja. Paling mereka cuma mau harta gue. Dah basi." ujar Afgan.

Dheri menghela nafas "Move on lah Gan. Gk semua perempuan kayak gitu." sahut Dheri.

"Ya tapi banyak yang gitu kan. Lo kan tau cerita gue." ucap Afgan.

#flashbackon

"APAA!!! Uang 100 juta saya dibawa kabur." marah Afgan.

"Yoga cepet kamu laporkan ini ke kantor polisi!" perintah Afgan kepada sahabatnya.

"Bener-bener cewek gk tau diuntung! Semua yang dia inginkan selalu kuberikan tapi dia malah mengkhianati ku!" Afgan bermonolog.

Keesokan harinya perempuan itu berhasil di tangkap dan di bawa ke kantor polisi.

"Laras maksud kamu apa. Selama ini aku sudah baik sama kamu." ujar Afgan.

"Afgan maafin aku. Aku khilaf, tolong lepasin aku Gan. Aku masih cinta sama kamu." Ucap Laras sambil menangis.

Tentu Ia berbohong, Ia hanya acting supaya Afgan melepaskannya dan menerimanya kembali.

"Cinta kamu bilang. Kamu bawa kabur uang aku terus kamu bilang itu cinta." ucap Afgan dengan sinis, "Sudahlah, pak polisi tolong tahan dia dan berikan hukuman yang setimpal."

#flashbackof

Sejak saat itu Afgan berubah menjadi seseorang yang sangat dingin. Bukan lagi Afgan yang ceria seperti dulu. Afgan pernah mencoba membuka hati, tapi ternyata sama saja. Wanita-wanita itu hanya berusaha memiliki hartanya Afgan.

Bagi orang yang tidak mengenal Afgan, mungkin akan berpikir bahwa Afgan adalah orang yang jahat dan kejam. Tetapi bagi mereka yang mengenal Afgan dengan baik, mereka tau Afgan sebenarnya adalah orang yang sangat ramah. Dia juga suka menolong. Sudah banyak orang yang berhutang budi karena kebaikannya itu. Jadi mereka mengerti Afgan seperti ini karena memiliki masa lalu yang menyakitkan.

***

Keesokan harinya Rossa sudah bekerja biasa seperti karyawan yang lain. Rossa dan Bunga memiliki waktu kerja yang sama, dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore.

"Selamat siang, mau pesan apa mbak?" ucap Rossa ramah.

"Selamat siang, saya Dheri kakaknya Afgan, apa Pak Afgan ada di ruangannya?" ucap Dheri.

SenyumMu BahagiaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang