Tok tok tok
"Aduh siapa sih pagi-pagi dateng. Ganggu orang aja..." Gerutu seorang wanita.
Ia kemudian melangkah untuk membukakan pintu.
Saat membuka pintu terlihat 2 orang bertubuh kekar menunggu di depan rumahnya.
"Selamat pagi Ibu Laras. Tolong hutangnya segera di lunasi. Ini sudah jatuh tempo." Ucap pria itu dengan tegas.
Ya wanita itu adalah Laras. Siapa lagi kalau bukan mantan Afgan.
"Ck.. iya-iya nanti gue bayar. Gue belom punya uang sekarang." Ujar Laras.
"Ini sudah dua kali kami mendatangi rumah Ibu. Tolong segera dibayar hutang Ibu. Jangan sampai masalah ini dibawa ke jalur hukum." Ujar pria satunya lagi. Kedua pria itu adalah penagih hutang.
"Iya iya kasih gue waktu sebulan pasti gue bayar." Ujar Laras.
"Baik, kami kasih Ibu waktu satu bulan lagi. Jika tetap tidak dibayar terpaksa kami membawa masalah ini ke polisi." Ucap pria itu lalu pergi meninggalkan rumah Laras.
Setelah kedua pria bertubuh kekar itu pergi, Laras kembali masuk ke dalam rumah sambil membanting pintu.
"Aarrgghh sial. Baru juga keluar dari penjara, gak mau masuk penjara lagi gue." Ujar Laras emosi. Ia membanting barang apapun yang ada disekitarnya.
"Gue gak mau tau gimana caranya, pokoknya gue harus mendapatkan Afgan kembali. Dengan begitu gue bisa punya harta yang melimpah." Ujar Laras penuh dengan kelicikan.
Wanita itu kemudian mengambil tasnya dan bergegas ke restoran Afgan.
***
Di restoranLaras langsung memasuki ruangan Afgan tanpa permisi dan memperdulikan karyawan yang lain.
"Gan." Ucap Laras.
Afgan yang sedang fokus ke laptop nya langsung mendongak mendengar suara yang sama sekali tidak ingin ia dengar.
"Ada apa kamu kesini." Ucap Afgan datar. Ia masih berusaha sopan.
"Gan aku mau minta maaf." Ucap Laras pura-pura merasa bersalah.
"Hmm." Balas Afgan cuek.
"Gan aku masih cinta sama kamu. Aku mau kita balikan." Ujar Laras.
Afgan bangkit berdiri. Ia sudah muak dengan wanita di depan nya itu.
"Saya terima maaf kamu. Tapi maaf saya sudah gak cinta lagi sama kamu. Dan satu hal lagi, saya sudah punya pacar, kamu tau itu. Jadi tolong jangan ganggu saya lagi. Sekarang silahkan keluar dari ruangan saya." Jelas Afgan panjang lebar.
"Kamu masih pacaran sama kasir itu? Apa sih kelebihannya dari aku. Dia cuma kasir udah punya anak lagi." Ujar Laras merendahkan.
Afgan berusaha menahan emosinya. Ternyata ia salah. Gadis itu belum berubah sama sekali.
"Tolong jaga ucapan anda. Rossa lebih segala-gala nya dari anda. Sekarang silahkan keluar." Nada Afgan sedikit meninggi. Tidak ada yang boleh menghina siapapun yang ia sayangi.
"Nggak gan. Aku mau balikan sama kamu." Ucap Laras.
"Keluar atau saya seret ke depan." Ucap Afgan marah. Memang seharusnya tidak berurusan dengan wanita itu sama sekali.
"Nggak. Aku gak mau." Ujar Laras.
"Terpaksa saya seret kamu ke luar." Ujar Afgan yang sudah habis kesabaran.
Ia langsung menarik tangan Laras dengan kasar ke luar. Tentu saja hal ini menjadi pusat perhatian semua karyawan dan pelanggan karena Laras sedikit membuat keributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SenyumMu BahagiaKu
Short StoryKetika dua orang yang ramah dan ceria kehilangan sifatnya itu karena sebuah kejadian. Apakah Afgan bisa mengembalikan senyum Rossa? Dan apakah Rossa bisa mengembalikan keceriaan Afgan? Baca terus ya...