Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Afgan dan Rossa semakin lama semakin dekat. Bahkan semua karyawan sudah tau kedekatan mereka berdua. Dan tak sedikit pula karyawan yang sering menggoda mereka.
Bayangan tentang Afgan seorang bos yang dingin seketika hilang dari semua karyawan. Siapa lagi kalau bukan karena Rossa. Wanita yang mampu meluluhkan hati Afgan, bisa mencairkan gunung es yang terdapat di hati Afgan.
Rossa dan Afgan sering berkunjung ke rumah satu sama lain. Entah Afgan yang menemani Rizky bermain. Atau Rizky dan Rossa yang bermain dengan ponakan-ponakan Afgan.
Hingga suatu malam di apartemen Afgan. Lelaki itu sedang menikmati udara malam di balkon apartemen nya. Tentu saja sambil memikirkan Rossa.
Semakin kesini lelaki itu semakin yakin dengan perasaannya pada wanita itu. Ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.
Sedang asik dengan lamunannya tiba-tiba handphone Afgan berdering. Ternyata Rossa yang menelpon, baru saja dipikirkan.
Afgan : Halo Cha. Ada apa telfon malem-malem.
Rossa : Halo gan maaf ganggu kamu malam-malam, aku boleh minta tolong gak? (Dengan nada panik)
Afgan : Kamu kenapa Cha kok panik gitu?
Rossa : Ini gan Rizky seharian lemes sama demam. Udah aku kompres tapi gak turun-turun. Terus malam ini demamnya naik sama rewel banget gan. Boleh kamu kesini gak? dia nyariin kamu terus.
Afgan : Iya Cha. Kamu tenang ya aku ke sana sekarang.
Rossa : Pagar gak aku kunci ya gan. Nanti kamu langsung ketok pintu rumah aja.
Afgan : Iya Cha.
Rossa : Makasih ya gan maaf ganggu malem-malem.Afgan segera bergegas menuju rumah Rossa.
***
Sesampainya di rumah Rossa"Cha.. Cha.." Afgan mengetok pintu rumah.
"Gan.. ayo aku antar ke kamar." Ucap Rossa.
"Rizky belum makan malam gan. Pusing terus katanya." Jelas Rossa.
Saat sudah masuk kamar Afgan langsung menghampiri Rizky.
"Rizky..." Afgan mengusap kepala Rizky.
"Om Afgan..." Rizky duduk lalu memeluk Afgan.
"Jagoan om kenapa sakit?" Afgan duduk disebelah Rizky.
Rizky hanya menggelengkan kepala.
"Om suapin makan ya, habis itu minum obat, supaya besok bisa sehat lagi." Ucap Afgan penuh kasih sayang.
Rizky mengangguk.
"Cha aku suapin Rizky ya." Ucap Afgan.
"Iya gan, aku ambil makanannya dulu." Rossa keluar mengambil makanan.
"Sini om susunin bantal biar enak duduknya." Ucap Afgan.
Rossa pun masuk dengan membawa semangkok bubur.
"Ini gan." Rossa menyerahkan mangkoknya kepada Afgan.
"Ayo sekarang Rizky makan. Biar cepet sembuh. Hemmm buburnya wanginya enak." Ucap Afgan sambil menyuapi Rizky.
Ajaibnya Rizky bisa makan tanpa rewel seperti tadi.
Akhirnya makanan Rizky habis.
"Yeay makannya habis. Jagoan om pinter banget." Afgan memuji Rizky.
"Sayang, sekarang minum obat terus bobo ya." Rossa menyuapi obat demam anak-anak.
Setelah menyuapi Rizky obat, Rossa membaringkan Rizky.
"Rizky tidur ya, Ibu antar om Afgan ke depan dulu. Nanti Ibu temenin." Ucap Rossa.
Rizky menggeleng cepat lalu memeluk lengan Afgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SenyumMu BahagiaKu
Short StoryKetika dua orang yang ramah dan ceria kehilangan sifatnya itu karena sebuah kejadian. Apakah Afgan bisa mengembalikan senyum Rossa? Dan apakah Rossa bisa mengembalikan keceriaan Afgan? Baca terus ya...