14. Teman

432 114 4
                                    

"Tidak masalah hubungan di antara kita tidak memiliki perkembangan. Yang terpenting kita berada pada pilihan yang sudah disepakati bersama. Untuk harapan happy ending, itu urusan nanti."

•Happy reading•


Sampai di parkiran sekolah, Arjune yang sudah turun dari motor terlihat kembali membantu Bita melepaskan helm. Dengan lembut Arjune melepaskan kaitan helm Bita kemudian menaruh helm itu di atas motornya.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Arjune, bahkan sepertinya apa yang dilakukan Arjune adalah hal yang manis menurut beberapa gadis, tetapi tampaknya Bita merasa sedikit tidak nyaman dengan itu.

"Makasih, tapi gue bisa sendiri," kata Bita menatap Arjune yang juga menatapnya.

"Iya gue tahu, tapi gue mau bantuin lo," jawab Arjune sambil melepaskan helmnya sendiri.

"Kenapa? Lo risih?" Arjune sepertinya menyadari ketidaknyamanan yang Bita rasakan.

"Engga. Tapi gak enak aja diliatin temen-temen lo," kata Bita jujur, karena memang saat itu teman-teman Arjune yang sudah berada di parkiran terlihat sedang menatap mereka berdua.

"Itu mereka iri sama kita," laki-laki itu terlihat tak masalah dengan tatapan teman-temannya.

Teman-teman Arjune manatap mereka bukan karena mereka tak setuju dengan hubungan Arjune dan Bita atau karena iri, tapi lebih tepatnya mereka sudah lelah dengan kebucinan dua manusia yang cintanya terhalang agama itu.

"Udah sana, masuk," titah Arjune menyenggol pelan bahu Bita.

"Iya. Duluan, ya," gadi itu langsung meninggalkan Arjune, tetapi baru dua langkah Bita beranjak, Arjune kembali memanggilnya.

"Bit?"

Bita berhenti, gadis itu kembali berbalik menatap Arjune yang masih berdiri di tempatnya. "Apa?"

"Lo gak kasih gue semangat hari ini?" tanya Arjune menatap Bita dengan wajah dibuat memelas.

Kepala Bita terlihat menggeleng kecil, karena tingkah manja Arjune itu. Gadis itu mengulas senyum sebelum mendekati Arjune lagi.

Maju dua langkah Bita sudah kembali berdiri tepat di depan laki-laki yang jauh lebih tinggi darinya itu.

Bita sedikit mendongakkan kepalanya ke atas untuk menatap wajah Arjune. Sementara Arjune masih diam dengan rasa penasaran, karena dia menyadari Bita semakin dekat dengannya, bahkan Arjune tahu gadis itu sampai berjinjit.

Bita yang melihat Arjune seperti menunggu sesuatu semakin melebarkan senyumnya. Hingga jarak di antara keduanya semakin tipis. Wajah Bita semakin dekat dengan sisi kiri wajah Arjune.

"I love you," bisik Bita tepat di telinga kiri Arjune.

Seketika hati Arjune berbunga-bunga mendengar apa yang di katakan gadis itu. Senyum yang begitu manis pun langsung terukir jelas di wajah Arjune.

Bita yang sadar kalau Arjune begitu senang dengan apa yang dia katakan dibuat ikut tersenyum, kemudian gadis itu kembali mendekatkan bibirnya di samping telinga Arjune lalu berkata lagi.

ERLEBNISSE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang