"Bisakah jika akan ada cobaan besar yang sudah siap menghantam kehidupanku, berikan aku aba-aba terlebih dahulu? Agar aku tidak harus mengalami culture shock lagi."
•Happy reading•
•
•
•Pulang dari rumah Risa, Arjune langsung mengantarkan Bita pulang.
"Gue pulang dulu. Lo istirahat," pesan Arjune.
"Iya. Makasih, ya."
"Sama-sama."
Arjune mengenakan helmnya.
"Ati-ati," pesan Bita.
"Iya, siap."
"Daaa!"
Bita melambaikan tangannya dan Arjune melesat pergi.
Tetapi gadis itu tak segera masuk, dia malah mengambil ponsel miliknya yang ada di dalam tas.
Terlihat Bita menghubungi seseorang melalui telepon.
"Halo, Bit. Ada apa?"
"Lagi di mana?" tanya Bita.
"Di jalan. Habis nganterin Adeeva pulang. Kenapa?"
"Bisa jemput gue di rumah? Ada sesuatu yang mau gue kasih tahu," kata Bita.
"Oke. Gue langsung ke rumah lo."
"Ati-ati."
Tut..tut..
⸙⸙⸙⸙
Adeeva masuk ke dalam rumah yang langsung di sambut oleh Herlita.
"Udah pulang kamu, Va?"
"Iya, Ma."
"Dehaan mana? Gak mampir?"
"Langsung pulang. Kecapekan dia soalnya tadi sore habis tanding futsal," jawab Adeeva.
Herlita hanya ber-oh ria.
"Va, kamu sama Dehaan pacaran?"
Adeeva menggeleng.
"Mama gak ngelarang kamu deket sama Dehaan, tapi kalau untuk pacaran Mama harap jangan, karena kamu tahu kita sama Dehaan beda keyakinan," kata Herlita.
"Tapi dulu, Papa sama Mama juga beda keyakinan, kan?"
Herlita terdiam kalah.
"Kalau boleh jujur, sebenernya Adeeva sama Dehaan saling suka, saling sayang. Tapi kita sendiri yang milih untuk temenan, karena emang kita sadar kita beda keyakinan."
"Adeeva tahu apa yang jadi kekhawatiran Mama. Tapi kita juga gak tahu gimana nanti ke depannya, intinya sekarang Adeeva sama Dehaan nyaman temenan dan sebenernya Adeeva gak terlalu mikirin soal percintaan, karena yang jadi fokus Adeeva sekarang itu adalah gimana caranya Adeeva bisa banggain Mama sama almarhum Papa."
"Iya, Va. Mama percaya sama kamu," kata Herlita.
⸙⸙⸙⸙
"Permisi. Ini pesanannya," kata pelayan yang datang membawakan pesanan Dehaan dan Bita.
"Makasih, Mbak," ucap mereka.
Pelayan itu mengangguk lalu meninggalkan meja mereka.
"Jadi ada apa?" tanya Dehaan penasaran.
"Tapi lo janji dulu, jangan kasih tahu apa yang gue omongin nanti ke siapapun. Terutama Arjune."
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLEBNISSE (TERBIT)
Roman pour AdolescentsCopyright©Yusnita Anggraeni, 2022 Desain sampul by: Javasun Aden Ancasiku LovRinz Publishing Cetakan 1, Februari 2022 Hak cipta dilindungi undang-undang Start : March 8, 2021 at 7:38 PM Finish : September 13, 2021 at 6:06 PM [PART MASIH LENGKAP, T...