"Coba tarik nafas lalu hembuskan perlahan. Kemudian lihat dirimu sendiri, coba ingat-ingat lagi rasa sakit mana yang belum pernah kamu rasakan? Perihal keluarga, cinta, kehilangan, kekecewaan, sampai penghianatan. Bukankah semua itu sudah pernah kamu rasakan? Apa kamu tidak merasa bangga pada dirimu sendiri? Kamu itu terlalu hebat, karena nyatanya sekarang kamu masih bisa berdiri menatap langit yang indah, meskipun sebenarnya masih ada ketakutan yang menghantuimu. Tak apa jika memang lelah, istirahatlah. Tapi jangan lupa untuk kembali dan ucapkan terima kasih pada diri mu sendiri."
•Happy reading•
•
•
•Arjune menatap kosong pemandangan di depannya. Laki-laki itu sampai tak tahu harus melakukan apa. Saat itu Arjune merasa sangat lelah. Fisik dan hatinya benar-benar seperti tak kuat lagi dengan semua cobaan yang terus menyerangnya tiada henti, sampai Arjune merasa tak ada waktu yang benar-benar luang untuk dirinya bisa bernapas dengan tenang.
Tatapannya beralih menatap sungai di bawah jembatan tempat dia berdiri saat itu.
Apa yang akan terjadi ketika dia loncat ke bawah?
Apa dia akan langsung mati?
Atau dia hanya akan tenggelem?
Atau dia akan terseret air sungai lalu baru dia akan mati?
Atau—
"Jangan buat jembatan yang indah ini jadi horor," ucap seseorang.
Lamunan Arjune langsung pecah, ketika Bita datang.
Laki-laki itu menatap Bita yang juga menatapnya.
"Di mana Arjune yang gue kenal?" tanya Bita mendekati Arjune.
"Di mana Arjune yang selalu ngasih kata-kata bijak di saat orang-orang di sekitarnya lagi ada di titik terendah? Di mana Arjune yang dewasa?"
Arjune menatap Bita dengan tatapan lelahnya.
"Ada kalanya, orang yang selalu keliatan kuat, justru dia yang paling lemah. Dan orang yang selalu pinter ngasih semangat, justru dia yang sebenarnya paling butuh penyemangat. Orang dewasa pun bisa lelah. Ternyata emang bener, ngomong itu gampang, ngelakuinnya yang susah," kata Arjune.
"Dan akan ada kalanya juga seseorang ngerasa udah terlalu lelah dan pengen nyerah," lanjutnya.
Bita masih menatap Arjune.
"That's right. But, before you really give up, try to look back for a moment, to remember your struggles until you got to this point," kata Bita.
"Bertahan sedikit lagi, gue yakin udah ada kebahagiaan yang menanti lo di ujung perjuangan lo selama ini," ucap Bita.
"Take a look at me. Gue juga hampir nyerah sama kayak lo, karena gue ngerasa udah gak kuat, gue capek sama kehidupan gue. But, because you came and cheered me on, I became strong again."
"Dan gue akhirnya ada di titik di mana gue berhasil dapetin hadiah di ujung perjuangan gue."
"Come on, don't be a loser for not believing your own words," ucap Bita.
"Gue yakin lo bisa. Coba jadi dewasa yang sebenernya, dengan lo mau memaafkan kesalahan Om Adam."
"Bener kata Om Dirga, Om Adam udah dapet balesannya. Jadi semua udah adil."
"Dan soal Dehaan. Posisi lo sekarang sama kayak waktu gue mikir Adeeva salah, karena perselingkuhan orang tua gue. Dan waktu itu lo bilang ke gue, jangan sampai gue benci sama orang yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLEBNISSE (TERBIT)
Novela JuvenilCopyright©Yusnita Anggraeni, 2022 Desain sampul by: Javasun Aden Ancasiku LovRinz Publishing Cetakan 1, Februari 2022 Hak cipta dilindungi undang-undang Start : March 8, 2021 at 7:38 PM Finish : September 13, 2021 at 6:06 PM [PART MASIH LENGKAP, T...