Kalo rame aku lanjut
_________________________________________
.
.
.
Jangan salah lapak ya
Happy reading♡
.
.
._________________________________________
Renjun menyukai Jeno sudah sejak lama, tapi dirinya selalu tidak pernah mendapatkan hati pria itu
Lee Jeno, pria yang selalu Renjun idam-idamkan tapi sekarang Jeno mempunyai kekasih bernama Na Jaemin teman Renjun
Renjun hanya perlu bersabar, ada waktu nya kita berjuang, ada waktu nya kita menyerah, tapi untuk saat ini renjun ingin memilih memendam nya sendirian, hanya Haechan yang tau.
.
.
.Mereka sekarang lagi di kantin bersama teman-temannya Renjun
Mereka memilih duduk di paling ujung, Haechan dan Felix pergi memesan makanan mereka, tersisa Renjun dan Jaemin mereka duduk berhadap-hadapan
"Injun-ah nanti mau menemaniku ke toko buku?" Tanya Jaemin sambil menatap Renjun
"Memang Jeno kemana?" Tanya Renjun balik, Jaemin mengedikan bahu tanda Jaemin tidak tau
"Sepertinya aku tidak bisa na, maaf" ucap Renjun lalu yang di balas anggukan oleh Jaemin
Haechan dan Felix sudah kembali dan membawa makanan mereka, tak lama Jeno datang dan duduk di samping Jaemin sambil merangkul pundaknya
"Hai njun" sapa Jeno, hanya di balas senyuman
Jaemin dan Jeno sedang bermesraan, Jaemin menyuapi Jeno dan masih banyak lagi yang mereka lakukan
Renjun yang melihat itu hanya bisa menghela napas karena sudah terbiasa melihat pemandangan yang ada di depannya
Haechan menatap Renjun sedih, Haechan sedih melihat sahabatnya itu, tidak tega ingin rasanya membawa Renjun ke kelas
Renjun hanya tersenyum miris setiap melihat Jeno dan Jaemin saling tertawa dan tersenyum, tapi apa boleh buat
Renjun memasang earphone dan memutar musik dari hp nya dengan volume tinggi, dia tidak ingin mendengar tawa dan guyonan yang di berikan oleh Jeno
.
.Bel masuk sudah lewat beberapa menit yang lalu, para murid masuk ke kelas masing-masing untuk melanjutkan sesi belajarnya
Jaemin dan Renjun sebangku dan di belakang ada Haechan dan Bambam
Felix duduk paling depanGuru mereka datang, lalu pelajaran di mulai dengan tenang
.
.Renjun sudah pulang dan sudah sampai di rumahnya, dia melihat sekitar tidak ada siapa-siapa di rumah biasanya ada mama wendy tapi ini tidak ada, apa mungkin pergi
Renjun berjalan ke kamarnya sampai di kamarnya ia merebahkan dirinya di kasur
"Hari yang sangat melelahkan...untuk hatiku" ucap Renjun
Drttt drrtt
Handphone Renjun bergetar di saku celana nya, langsung ia ambil untuk menjawab panggilan itu tanpa melihat nama yang menelfon nya
"Halo"
"Halo njun, apa kau sudah sampai di rumah?"
Renjun menjauhkan hp nya untuk melihat siapa yang menelfon
Ternyata Jeno
"Sudah"
"Aku ke rumah ya? Aku membawa makanan, pasti kau belum makan'kan?
"Ya sudah ke rumah saja, aku di kamar"
"Baiklah, sebentar lagi aku sampai"
Sambungan telfon di matikan sepihak oleh Jeno
Kalian pasti nanya, kenapa Jeno dan Renjun sangat dekat?
Mama wendy berteman dengan bunda Jeno dari ia pindah ke Korea, jadi sebenarnya Renjun suka di ajak ke rumah Jeno, jadi mereka dekat tapi hanya sebagai teman
Dulu rumah mereka sampingan tapi tak lama Jeno pindah rumah yang lumayan cukup jauh, jadi mereka jarang bertemu
.
.
.Renjun dan Jeno sudah selesai makan, sekarang mereka lagi duduk di ruang tengah tapi mereka diam-diaman, mereka tidak sedekat dulu karena jarang bertemu
Renjun lagi asik menonton tv, Jeno berdehem dan Renjun menengok ke arah Jeno
"Mama ada di rumah kau?" Tanya Renjun, Jeno menggeleng menandakan tidak
"Tidak njun, mereka lagi pergi ke mall. sebeneranya aku ke sini, di suruh menemani mu" ujar Jeno
"Tidak usah menemaniku, aku sudah bukan anak kecil lagi Jeno-ya" ucap Renjun, Jeno tersenyum lalu mengusak surai Renjun
"Bagiku kau tetap anak kecil" ucap Jeno, Renjun mendengus mendengar itu
Jeno merebahkan dirinya di sofa dan paha Renjun sebagai bantalan nya
Renjun berusaha menetralkan detak jantungnya "tolong jangan berdegup kencang-kencang nanti Jeno bisa dengar" ucap Renjun dalam hati
Renjun memainkan rambut Jeno sambil matanya fokus ke tv, Jeno mulai memejamkan mata nya
Drtt drtt
Renjun mengambil hp nya yang berada di meja dengan hati-hati ia tidak ingin membangunkan Jeno
Tertera nama "Mark oppa"
"Halo Njun, apa kau nanti malam ada acara?"
"Sepertinya tidak ada, kenapa oppa?"
"Aku ingin mengajak mu jalan, apa kau mau?"
"Ah begitu..tentu oppa aku mau"
"Baiklah kalau begitu, nanti ku jemput jam 7, nee?"
"Nee"
"Kalau gitu sampai jumpa nanti malam"
Telfon di matikan, itu adalah Mark kakak nya Jeno
Jeno mendengar semua percakapan Renjun dengan kakak nya, sebenarnya Jeno tidak tidur, ada rasa kesal di hatinya.
.
.
.Note : Cerita ini hasil imajinasi bukan copas cerita orang
.
.
.Pertama kali bikin ini, semoga kalian suka
Jangan lupa vomment🙌
Love u all💚💙
KAMU SEDANG MEMBACA
This Feeling - Noren [ᴳˢ]✔
Teen Fiction"Sampai kapan pun, kau tak akan pernah bisa ku miliki" -Renjun •Bagi yang gk suka gs jangan salah lapak ya •slight Markren Cover by : Pinterest