"FOUR"

12.6K 1.3K 146
                                    

"FOUR"













Haecha, membuka pintu kamar dan melihat Jaemin yang sedang kesulitan memakai dasinya.

"Biar aku bantu" ucap Haechan berjalan mendekati Jaemin yang langsung melihat ke arah Haechan.

"Kamu bisa?"

"Dulu aku sering membantu adikku" ucap Haechan sambil mulai memasang dasi di leher Jaemin.

Jaemin, tersemyum lembur melihat Haechan yang serius saat memasangkan dasinya.

"Cantik"

"Uumm?"

"A-ahh enggak, ini kamu memadankannya sangat cantik" ucap Jaemin yang langsung salah tingkah saat gumamannya terdengar oleh Haechan.

"Cal! Selesai" ucap Haechan melangkah mundur namun Jaemin sudah lebih dulu menariknya sehingga tubuhnya menubruk tubuh Jaemin.

Cup.

Jaemin, menyatukan bibirnya dengan bibir Haechan dan sedikit memberi lumatan di sana.

"Makasih" ucap Jaemin dan Haechan hanya mengangguk.

Haechan, mengambil tas dan juga jas milik Jaemin sebelum mereka keluar kamar bersama menuju dapur untun sarapan.

"Nanti sore ikut aku" ucap Jaemin di sela-sela makannya.

"Kemana?"

"Nanti kamu juga tau" ucap Jaemin mengusap lembut pipi Haechan.

Setelahnya tak ada obrolan lagi dan mereka lanjut makan karena Jaemin harus segera pergi ke kantor.

"Aku berangkat, jaga dirimu baik-baik dan jika butuh sesuatu kamu bisa minta tolong maid di sini, jangan di kerjakan sendiri" Cup. ucap Jaemin yang terdengar sangat posesif terhadap Haechan dan memberi kecupan pada dahi Haechan lalu pergi.

Tiga maid yang sedari tadi berdiri di belakang Jaemin dan Haechan pun terheran-heran dengan sikap Jaemin.

"Ini aneh" ucap Yeri maid ke percayanya Jaemin.

"Uumm kau benar ini aneh" timpal momo.

"Sangat aneh malah"

Tiga maid kepercayaan Jaemin di mana ada Yeri sebagai orang selalu menyiapkan segala hal yang di butuhkan Jaemin, sekarang merasa tak di butuhkan lagi oleh majikannya itu setelah kedatangan Haechan di rumah itu.

"Haechan, apa kau ingin berkeliling mansion?" tanya Yeri membuat Haechan membalikan tubuhnya menatapnya.

"Boleh" jawab Haechan.

Dan akhirnya mereka berdua berkeliling mansion milih Jaemin dan sesekali Yeri menceritakan kebiasaan Jaemin dan perubahan Jaemin setelah kedatangan Haechan.

"Ahhh... apa kah itu benar?" tanya Haechan saat Yeri berkata ini kali pertama selama dia bekerja bersama Jaemin selama 10 tahun melihat Jaemin sarapan di rumah.

"Nana, tak pernah sarapan?"

Yeri, menghentikan langkahnya saat mendengar Haechan menyebut nama Nana.

"A-ada apa?" bingung Haechan.

"Darimana kamu tau nama itu?"

Haechan, mengerutkan dahinya bingung karena ia berpikir kalau nama Jaemin memanglah Nana, laku kenapa Yeri terkejut saat dia memanggil Jaemin Nana?.

"Bukankah nama dia Nana? dia sendiri yang menyuruhku memanggil seperti itu" ucap Haechan.

"Itu...itu... nama dari almarh-"

"Yeri bisakah kau membantuku?" panggil momo yang tiba-tiba muncul dari belakang Haechan dan Yeri.

Haechan, mau pun Yeri menoleh ke arah Momo sebelum akhirnya Yeri memutuskan untuk mengakhiri berkeliling mansion hari ini.

"Chan~aaa... aku minta maaf tak bisa menemanimu" sesal Yeri.

Haechan, tersenyum pembuat pada Yeri, " tak apa masih ada hari esok" ucap Haechan.

Setelah kepergian Yeri, Haechan yang tak tau harus melakukan apa memilih kembali ke kamarnya sembari menunggu Jaemin pulang.



- - -ooOoo- - -




Cklek!

Pintu kamar terbuka dan Jaemin tak menemukan Haechan di sana.

"YERI, MOMO, SOMI!!!"

Teriak Jaemin sambil menuruni tangga mencari tiga maid kepercayaannya.

"I-iya tuan" ucap tiga maid itu bersamaan sambil menghajar pada Jaemin.

"Kemana Haechan!?"

Tiga maid itu saling bertukar pandang bingung karena mereka juga tak melihat Haechan sama sekali setelah membawa Haechan berkeliling mansion.

BRAKK!!!

"AKU TANYA DI MANA HAEC-"

"Nana?" panggil Haechan membuat Jaemin menghentikan teriakannya dan menoleh ke arah belakang di mana Haechan berdiri dengan hoodie  kebesaran milik Jaemin.

Dan seperti tadi pagi, Jaemin dengan ajaib langsung berubah 180detarajat menjadi lembut.

"Chan~aaa... kau dari mana?" tanya Jaemin mendekati Haechan dan mengabaikan tiga maid yang lagi-lagi kebingungan dengan sifat Jaemin.

"Aku habis mandi" ucap Haechan polos seperti tak terjadi apapun padahal Jaemin hampir membunuh tiga maid ya karena tak menemukannya di kamar.

Mendengar ucapan Haechan, Jaemin tersenyum lembut sambil mengusap pipi gembil Haechan.

"Ayo ke kamar lagi" ucap Jaemin sambil meraih pinggang Haechan dan mereka berjalan beriringan menuju kamar.










                                             - - -ooOoo- - -

Mau gak Up sebenarnya tp udah lah Up aja meski dikit 🤣🤣

"BE MINE" {Nahyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang