Chapter 5

188 37 2
                                    

Dua sloki bertemu, menimbulkan bunyi benturan benda bervolume rendah. Setelahnya, tawa menggelegar memenuhi ruangan yang beriringan dengan musik khas diskotik.

"Rencanaku berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Mereka bertengkar hebat di tempat pernikahan Jung Kook dan Ah Rae."

Dengan santainya Tae Yong mengungkapkan kesuksesannya dalam mengacau pernikahan Jung Kook dan Ah Rae. Dia tidak ada masalah dengan keduanya sebenarnya, hanya mengambil momen yang baginya tepat untuk menyerangmu.

Tae Yong masih mencintaimu, sedangkan laki-laki yang duduk di depan Tae Yong, Nakamoto Yuta, sahabatnya.

"Tapi, mengapa kau tidak menyerang Do Young saja. Bukankah dia penyebab kau ditolak?"

Tae Yong menaruh gelas slokinya kemudian melipat kedua tangannya.

"Jika aku bisa menembak sasaran secara langsung, mengapa aku mau terpeleset?"

Mereka kembali tertawa seolah tak mempunyai dosa.

.

Min Gyu dan Chae Yeon mengantarmu pulang.

"Terimakasih untuk semua yang kalian lakukan hari ini untukku. Aku tidak tahu apa jadinya kalau kalian tidak membantu."

"Tidak masalah. Kami tidak mungkin membiarkan teman kami diperlakukan tidak adil."

Chae Yeon menepuk pundakmu pelan.

"Masuk dan lekaslah beristirahat. Jangan terlalu banyak berpikir. Kalau kondisimu masih belum nyaman, tak usah memaksakan diri untuk bekerja. Beritahu saja aku. Kami pamit."

"Hati-hati."

Min Gyu dan Chae Yeon meninggalkan rumahmu. Kau masuk ke dalam dimana Tae Il, kakakmu sedang menonton televisi. Kebiasaannya sepulang bekerja. Tae Il adalah seorang fotografer. Dialah satu-satunya anggota keluarga yang kau miliki.

"Kau mau makan? Aku sudah siapkan makanan untukmu?"

Kau menggeleng.

"Aku sudah makan banyak tadi, oppa. Aku mau langsung mandi lalu istirahat."

"Baiklah."

Selagi kau berlalu dari pandagan Tae Il, kakakmu itu menyadari ada yang lain dari raut wajahmu. Biasanya kau masih akan mengganggunya meski kau lelah. Namun, Tae Il tak mau ambil pusing, mungkin hanya perasaannya saja.

Sementara di kamarmu, kau teringat perlakuan Da Rin kepadamu.

"Minggirlah, Jae Hyun. Biarkan aku memberi pelajaran pada jalang yang berani berulah lagi ini."

Saat Da Rin menampar pipimu, kau meraba bekasnya yang perihnya masih terasa. Kepalamu tertunduk, kau yang tadinya tidak mengeluarkan air mata, kini lolos dengan begitu mudahnya. Rasanya kau sangat lelah menghadapi masalah yang tak pernah berakhir ini.

Tidak cukup Hwang Min Hyun selaku mantan kekasih Da Rin, sekarang Jae Hyun juga turut menanggung masalahmu. Entah berapa banyak orang di sekelilingmu yang harus terlibat. Kau pun tak ingin Tae Il dan Do Young terbawa nantinya. Kau semakin cemas.

Tidak. Kau tidak mungkin membiarkan ini berlarut-larut tanpa penyelesaian. Kau harus menyudahinya, apapun caranya. Semoga Da Rin mengerti. Kalian bukan anak-anak yang kalau berselisih tak mau bicara dan bertatapan.

"Sebenarnya, aku terus memikirkan sebuah solusi, barangkali ini dapat membantu memulihkan masalah kalian. Maukah kau bertemu dengan kekasihku?"

Jae Hyun menawarimu bertemu Da Rin tadi, namun kau juga ragu melakukannya, seperti yang dikatakan Min Gyu.

"Masalahnya, Da Rin tak bisa mengendalikan emosinya. Bagaimana bisa mengadakan pertemuan?"

Tanganmu mengacak-acak rambutmu sendiri, kau frustasi. Ponselmu berbunyi, kau mengambilnya dari dompetmu.

  My Bunny🐰❤

Bagaimana acaranya, sayang?
Sudah pulang kah?
Tetap makan, baru beristirahat, ya
Mandi juga😆
Aku pulang lusa
Aku merindukanmu😣
Pesanku masih belum dibaca
Ayo kita pergi kencan kalau
aku sudah sampai di Seoul
Aku lelah sekali
Hubungi aku kalau sudah selesai
Aku mencintaimu😘

Usai membaca pesan dari Do Young, hatimu kian teriris. Kalau saja dia ada di sampingmu sekarang, mungkin kau akan memeluknya seerat mungkin. Mencari kenyamanan saat kekalutan menyelimutimu, sayang sekali, keadaan tak mendukung.

Kau mengetik balasan untuk semua pesannya sebelum pergi mandi.

.

"Tidak, Jae Hyun. Dia hanya masa laluku, sudah tak ada apa-apa antara aku dan dirinya. Kaulah satu-satunya laki-laki yang aku cintai, Jae Hyun. Percayalah."

Ingin sekali Jae Hyun menyahut, jika itu hanya masa lalu, mengapa Da Rin membawa masalahnya denganmu sampai sekarang. Bahkan menyakitimu secara fisik dan batin. Tapi, Jae Hyun harus mengendalikan dirinya. Ada hal penting lainnya yang mesti dia ketahui.

"Kalau begitu, darimana kau tahu aku berada di tempat resepsi Jung Kook? Pasti ada yang memberitahumu kan? Katakan siapa?"

"Tidak ada."

Da Rin menggeleng namun juga tampak takut.

"Bohong! Kau datang padahal aku tidak memberitahumu. Kau punya mata-mata? Jawab jujur atau kau akan kuturunkan di sini?"

"Lee Tae Yong, dia yang mengabariku kalau akhir-akhir ini kau bertemu dengan dia."

Jae Hyun terperanjat.

"Tae Yong hyung?"

Mengapa Tae Yong melakukan itu? Atas dasar apa, kepala Jae Hyun terasa sakit saat mencoba merangkai semuanya.

"Baiklah, kita pulang sekarang."

Jae Hyun menyalakan mobilnya, bersiap mengantar Da Rin ke rumah sebelum dirinya pulang.

"Jae Hyun, aku mohon jangan menemui dia lagi. Dia bukan perempuan baik-baik, aku bicara yang sebenarnya. Dia merebut mantan kekasihku dulu, aku tak mau kehilanganmu dengan cara yang sama, makanya aku begini. Lagipula, dia sudah mempunyai Do Young kan? Jauhi dia. Jauhi jal-"

"Kalau sekali lagi kudengar kau memanggilnya dengan sebutan itu, aku benar-benar akan menelantarkanmu. Lebih baik diam, biarkan aku menyetir dengan tenang."

Da Rin akhirnya bungkam. Tak terbiasa dengan sosok Jae Hyun yang pemarah. Bahkan dia terkesan membelamu padahal bagi Da Rin, Jae Hyun tak tahu apa-apa. Da
Rin mulai berpikir bagaimana membalas kekecewaannya hari ini terutama padamu.
.

Jelas masalah ini belum tuntas, Jae Hyun paham. Kendati berat, dia tak berniat menyerah. Jae Hyun akan menyelidiki satu per satu akar masalah ini terlebih dahulu, lantas menggiringnya sampai ke titik terang.

Tentang mantan kekasih Da Rin, keterlibatan Tae Yong. Mereka berdua adalah peran penting juga, terutama Tae Yong. Dia hanya masa lalumu yang sudah lama sekali. Mengapa sekarang Tae Yong ikut campur dan memperparah masalah.

Apa motifnya mengadu dirimu dan Da Rin? Mungkinkah berhubungan dengan mantan kekasih Da Rin? Siapakah laki-laki itu sesungguhnya? Ataukah Tae Yong membencimu karena dia masih mencintaimu dan malah bersama Do Young?

"Ada hubungan apa kau dengannya? Sepertinya serius sekali."

Dari kalimatnya, Tae Yong seperti menaruh curiga pada Jae Hyun kala itu. Pasti ada kaitannya dengan dirimu, bukan Da Rin. Jae Hyun juga perlu menyelidiki tentang mantan kekasih Da Rin, jika perlu diikutsertakan dalam pertemuan nanti.

Da Rin harus bertemu denganmu secara baik-baik guna meluruskan kesalahpahaman kalian. Jae Hyun akan meminta bantuan teman-temannya kalau diperlukan sebagai penjagaan seandainya sesuatu yang tak diinginkan terjadi.







Tbc







Siapa sangka kalau mantan kamu sendiri ada kerjasama dengan pacar temenmu? Apakah ini bikin kalian penasaran atau makin rumit? Atau terlalu mainstream, komen ya readers😊. TyongF, maaf aku jadikan bias kalian jahat di sini, tenang, aslinya dia soft kan😁.

Real Partner (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang