Chapter 10

156 26 0
                                    

"Naik mobilku saja, hyung."

Kang Da Rin yang mulai jengah menanti di dalam mobil seorang diri, akhirnya memutuskan untuk keluar. Dia sangat terheran karena banyak sekali orang berkerumun. Da Rin tidak dapat berkata-berkata manakala mengetahui kalau seseorang yang celaka adalah dirimu.

Do Young dengan segera menggendongmu dan membawanya ke mobil Jae Hyun.

"Jae Hyun, apa-apaan ini? Kencan-"

"Apakah ini situasi yang tepat untuk bersikap egois?!"

Jae Hyun tak peduli dengan ego Da Rin. Benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis itu. Tanpa menunggu lebih lama, Jae Hyun gegas membawamu ke rumah sakit bersama dengan Do Young. Meninggalkan Da Rin yang terdiam diliputi kekecewaan.

Da Rin mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Tae Yong yang tidak meresponnya sedikitpun. Sementara itu, mobil polisi tiba. Mereka segera memeriksa  tempat kejadian perkara.

"Jika ini benar Tae Yong, dia sangat bodoh dan gila. Aku harus menemuinya."

Da Rin tidak menyadari kalau ada salah satu anggota dari kepolisian yang terus memperhatikannya. Dia seperti mengenal
Da Rin di suatu tempat.

.

Di saat Jae Hyun mondar-mandir dan Do Young duduk tak berdaya di depan ruang tunggu, Min Gyu datang. Dia memang dihubungi oleh Jae Hyun sebelumnya sebab Tae Il sulit dihubungi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

Do Young menceritakan segalanya dengan detail. Sementara Jae Hyun akhirnya berhenti dari aktivitasnya, namun wajahnya tetap memperlihatkan kecemasan.

Min Gyu menepuk pundak Do Young yang tampak seperti orang frustasi. Do Young sudah seperti kakak sendiri bagi Min Gyu. Sedikit rasa bersalah karena sempat menceritakan tentang kau dan Jae Hyun meski bukan secara lengkap.

"Hyung, maafkan aku. Akulah yang seharusnya bertanggungjawab atas semua ini."

Bukan Min Gyu yang mengatakannya, tapi Jae Hyun. Diantara dirinya dan Min Gyu, Jae Hyun-lah yang begitu tak nyaman karena situasi ini. Dia merasa bahwa dirinyalah yang gagal bersikap tegas dan cepat mengatasi masalah antara kau dan Da Rin. Kendati belum terungkap siapa dalang di balik insiden penembakan ini, Jae Hyun tetap tak tenang.

Kadar keyakinan Min Gyu mengenai perasaan Jae Hyun padamu malah bertambah. Dia ingin berpikir jernih bahwa sikap Jae Hyun murni karena rasa bersalah, namun tidak semudah itu.

"Memangnya ada masalah apa antara kau dan kekasihku? Min Gyu memintaku bertanya langsung padanya, tapi dia mengelak. Sekarang, karena kau di sini, katakan padaku, Jae Hyun. Barangkali aku bisa membantu, aku ini kekasihnya, tapi tidak tahu apa-apa."

Perkataan Do Young jelas membuat Jae Hyun merasa terpukul. Rumit sekali. Jae Hyun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Do Young. Sampai pada rencananya yang ingin mempertemukanmu dengan Da Rin.

Tak lama berselang, Jung Woo datang bersama dengan pihak kepolisian secara tidak sengaja.

"Permisi. Kami ingin bertemu dengan saudara Kim Do Young."

"Saya Jung Jae Hyun. Apakah saya bisa memberikan keterangan juga? Sebagai saksi."

.

Da Rin menemui Tae Yong di apartemen lelaki itu. Berkali-kali Da Rin menekan bel apartemen tersebut berharap sang empu keluar. Dengan perasaan kesal yang tersisa Da Rin terus mengulangi kegiatannya sampai akhirnya Da Rin mencoba menghubungi Tae Yong, barangkali lelaki itu tertidur atau pergi ke suatu tempat.

Saat sambungan berhasil, Da Rin malah mendapati sosok Tae Yong muncul dari belakang dengan menyeret kopernya. Dengan cepat Da Rin mematikan panggilannya.

"Kalau kau mau selamat, kau juga harus pergi."

Tae Yong mengunci apartemennya, bersiap pergi.

"Mau kemana kau? Kabur?"

Dengan santainya Da Rin memancing emosi Tae Yong tentunya secara sengaja. Bahkan kedua tangannya bertumpu di depan dada, seolah meremehkan. Tae Yong merasa dihina seperti pecundang.

"Setelah perbuatan tak bertanggungjawab yang kau lakukan? Dasar pengecut."

Tae Yong menahan agar kepalan tangannya tak sampai melukai wajah cantik gadis di hadapannya.

"Kenapa diam saja? Aku benar kan, Lee Tae Yong? Kau kan yang berusaha mencelakai Kim Do Young namun ternyata pacarnya melindunginya sehingga tembakanmu salah sasaran?"

Rahang tegas milik Tae Yong semakin mengeras. Nada bicara Da Rin benar-benar terdengar mengejeknya. Bukankah gadis itu yang lebih dulu menyarankan penyerangan pada Do Young?

"Sekarang, kau mencoba kabur untuk menyelamatkan dirimu sendiri dari polisi. Aduh, coba saja kau berdiskusi denganku dulu, kesalahan fatal seperti ini tidak mungkin terjadi. Kau selalu salah, Tae Yong. Salah mengambil tindakan."

"Kang Da Rin."

Tae Yong melepaskan kopernya, dia memegang bahu Da Rin kuat-kuat.

"Bagaimana dengan Jung Jae Hyun? Apa kau kira hanya aku saja yang akan terkena dampak atas ini semua?"

"Jae Hyun adalah kekasihku. Dia akan melindungiku."

Da Rin melepaskan pegangan Tae Yong, sebenarnya Tae Yong bisa saja mempertahankan, tapi dia memilih melepasnya. Dia terbahak mendengar kepercayaan diri Da Rin.

"Aku suka sikap optimismu. Tapi, biar aku ingatkan sekali lagi, Kang Da Rin. Menurutmu, mengapa Jae Hyun sampai menemuiku untuk memastikan segalanya? Kalau dia benar-benar kekasihmu, seharusnya dia ada bersamamu sekarang. Tapi, dimana Jae Hyun? Kalau kau saja tahu kabar ini dengan cepat sesaat setelah aku melakukannya, lantas apa alasan Jae Hyun tidak mengetahuinya? Mereka adalah sahabat, Da Rin. Aku yakin sekarang Jae Hyun sedang membantu sahabatnya. Setelah semua bukti itu, kau masih yakin Jae Hyun akan membelamu? Dia tidak memihak sahabatnya? Sahabat yang mungkin diam-diam selalu dia perhatikan ketimbang kau."

"Cukup!!! Tutup mulutmu, Lee Tae Yong. Kau tahu apa soal hubungan kami?"

"Aku kenal dengan baik seperti apa Jae Hyun dan aku juga laki-laki, Da Rin. Jelas mudah untukku menyadari bagaimana Jae Hyun bersikap begitu baik pada gadis itu, tidak mungkin seorang laki-laki berkorban banyak jika hatinya tidak ikut andil. Sampai jumpa."

Tae Yong benar-benar berlalu dari hadapan Da Rin dengan tawa yang masih terdengar sembari menarik kopernya. Wajahnya membuat Da Rin seratus persen kesal bukan main. Beraninya Tae Yong meremehkan dirinya.

Tetapi, semua ucapan laki-laki itu ada benarnya. Semenjak Jae Hyun mengetahui rahasia antara kau dan Da Rin, dia memang terlihat berubah sikap. Jae Hyun mulai bersikap kasar pada Da Rin, memaksanya berterus terang bahkan hari ini, Jae Hyun membatalkan kencan demi dirimu.

Sialan.

Da Rin terlalu terbuai oleh rasa yakinnya sendiri sehingga tak menyadari kalau Jae Hyun telah menunjukkan padanya secara terang-terangan kalau dia lebih mendukungmu. Setelah semua kebohongan yang terbongkar, tidak masuk akal jika Jae Hyun masih mau membantu Da Rin.

"...Sahabat yang mungkin diam-diam selalu dia perhatikan ketimbang kau."

"Lee Tae Yong sialan!!"

"Kang Da Rin."

Da Rin memutar tubuhnya guna melihat siapa yang memanggil namanya tiba-tiba. Gadis itu seketika mematung saat mengetahuinya.

"Ong Seong Woo?"






Tbc






Satu lagi anggota Wannaone yang aku pinjam buat cast, Ong Seongwoo. Dia kek jadi semacam detektif gitu loh dan kebetulan dia juga kenal sama Da Rin. Buat yang agak bingung ya😁.

Real Partner (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang