Chapter 14

347 31 0
                                    

"Wow! Dua puluh empat tahun aku hidup di  Korea, baru tahu sekarang kalau ada tempat secantik ini."

Pujimu kala melihat pemandangan di depanmu yang luar biasa indahnya. Jae Hyun yang masih setia menemanimu lantas tersenyum.

"Sering-seringlah bersamaku. Akan kutunjukkan tempat cantik lainnya."

Kau menutupi penglihatanmu yang terasa silau karena cahaya matahari senja dengan kedua telapak tanganmu. Jae Hyun yang peka melepas kemeja biru lautnya kemudian merentangkannya di atas kepalamu.

Kau langsung mengalihkan tatapan pada Jae Hyun yang juga tengah fokus terhadapmu. Dan getar-getar dalam kalbumu menyala kembali, semakin kuat tiap detiknya.

"Ekhm! Ekhm!"

Kurang ajar memang Kim Min Gyu, jarak yang sengaja mereka ciptakan masih berpeluang menghasilkan godaan. Jung Kook pun tak mau kalah.

"Jung Jae Hyun tidak melakukan itu secara cuma-cuma, asal kau tahu. Harus dibayar dengan cinta katanya."

Teriak Jung Kook menimbulkan tawa bagi Ah Rae dan Chae Yeon. Serta rasa malu bagimu dan Jae Hyun. Cinta? Seorang Jung Jae Hyun mencintaimu? Sepertinya sebuah kata-kata bijak ada benarnya.

Jika seorang perempuan menyukai  laki-laki, maka tak ada yang tahu kecuali sang perempuan. Sebaliknya, jika seorang laki-laki menyukai perempuan, maka semua orang akan tahu kecuali sang perempuan. Faktanya, itu sedang berlaku padamu dan Jae Hyun.

"Semoga sepulang dari sini, ada kabar mengenai pasangan baru."

Doa Ah Rae yang diamini semua orang. Sesekali kau mencuri pandang pada Jae Hyun yang berusaha mengelak namun telinganya memerah seperti pipinya.

"Jangan dengarkan candaan mereka, ya."

Lirih Jae Hyun tiba-tiba, yang berefek menurunkan semangatmu, entah mengapa. Seperti kau sedang menikmati perasaan nyaman yang mulai tumbuh, tiba-tiba kenyamananmu diruntuhkan begitu saja.

Tidak enak, bukan? Oleh sebab itu, hari ini, di momen yang menurutmu tepat ini, kau ingin membongkar teka-teki yang mengerubungi hatimu beberapa tahun terakhir. Kau tak akan membiarkan kebimbangan tersebut mengusikmu lagi dengan memastikan segalanya pada Jae Hyun sendiri.

"Kalau itu bukan candaan, apa masalahnya, Jae Hyun?"

Jae Hyun menampilkan ekspresi bertanya-tanya kepadamu. Dirinya tersentak oleh responmu yang seolah-olah ingin menampik.

"Kau selalu membuatku merasa nyaman, tenang, bahkan terlindungi. Kau berhasil menjagaku dengan baik, kuakui. Tapi, kadang aku bertanya dalam hati. Bukan berarti aku meragukan ketulusanmu, aku yakin kau adalah orang yang jujur.  Aku hanya penasaran. Benarkah kau melakukan ini semua murni menuruti permintaan Do Young atau ada alasan lain yang lebih memperkuat sikapmu padaku selama ini, seperti yang Jung Kook katakan? Karena, dalam pandanganku, kau berbeda, Jae Hyun. Jika hanya menjagaku sesuai permintaan seseorang, Min Gyu dan Jung Kook juga melakukan hal yang sama, tapi tidak seperti dirimu, Jae Hyun. Jadi, maukah kau memberitahu aku yang sebenarnya, Jae Hyun? Aku ingin tahu dan apapun jawabanmu, aku akan terima. Aku sudah tak bisa memendam ini sendirian lagi."

Jae Hyun memalingkan wajahnya, bimbang akan mengungkap perasaannya sendiri atau tidak.

"Kau bisa bersikap tegas dan terbuka pada saat aku tertimpa masalah. Sekarang, untuk perasaanmu sendiri yang bagiku masih samar, apakah kau tak akan memberitahuku? Jangan biarkan aku salah paham lebih lama, tolong."

"Murni menuruti permintaan Do Young hyung."

Untuk beberapa saat, kau merasakan kekecewaan. Jadi kenyamanan itu, tidak memiliki potensi apapun ternyata. Tapi setidaknya, kau mengerti sekarang harus bagaimana.

Real Partner (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang