Chapter 7

173 34 0
                                    

Tidak kunjung mendapatkan balasan darimu yang memang sedang tertidur, Jae Hyun mencoba meneleponmu. Dirinya belum tahu dimana kau bekerja jadi Jae Hyun akan bertanya lebih dulu sekaligus menyesuaikan dengan jadwal istirahatmu.

Teleponnya diangkat, tapi bukan suaramu yang terdengar, melainkan suara Tae Il.

"Halo?"

"Halo, Jae Hyun. Ada apa?"

"Oh, dimana adikmu, hyung?"

"Aku menyuruhnya tidur, dia sedang demam. Ada pesan penting untuknya? Nanti biar kusampaikan kalau dia sudah bangun."

"Tidak. Tidak. Aku akan datang ke rumahmu saja nanti. Tolong bagikan lokasinya padaku."

"Baiklah."

Mengapa Jae Hyun mengenal baik Tae Il, tidak seperti dirimu? Sebab kesamaan hobi, menjadikan dirinya sering bertemu dengan Jae Hyun. Anak laki-laki biasa bertanding olahraga bersama meski tak saling mengenal.

"Dia sakit? Pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin."


Jung Woo

Aku menemui manager restoran
Foodie, hyung.
Da Rin noona sudah bekerja
sekitar lima tahunan.
Untuk rekannya, karyawan laki-laki
hanya pernah ada satu kali.
Namanya Hwang Min Hyun
Sekarang dia telah resign, hampir
tak jauh dengan kekasih Do Young
hyung.
Mereka memberiku alamat rumahnya.
Aku sudah kirim


Hwang Min Hyun. Nama yang benar-benar asing di telinga Jae Hyun. Dia mencoba menelepon Jung Woo.

"Iya, hyung?"

"Sudah keluar?"

"Sudah, hyung. Bagaimana, kita lanjutkan mencari tahu tentang Da Rin noona atau bagaimana?"

"Hentikan. Kembalilah ke kantor. Biar aku sendiri yang mengunjungi rumah Hwang Min Hyun."

"Baiklah, aku mengerti."

Sementara itu, ketika akan meninggalkan restoran, Jung Woo melihat Da Rin keluar melalui pintu samping restoran yang ternyata menerima panggilan. Yang membuat Jung Woo tertarik adalah ekspresi wajah Da Rin yang terlihat tak biasa.

Jung Woo memutuskan untuk menunggu sampai Da Rin selesai. Di lain pihak, Jung Woo juga ragu. Dia penasaran sekali mengapa Da Rin sampai harus menyendiri untuk menerima panggilan, terlebih dengan wajah yang demikian pucatnya. Jung Woo mengirimi Jae Hyun pesan, meminta izin mengintai Da Rin yang menurutnya masih menyimpan teka-teki.
Dia akan menanti Da Rin sepanjang hari sampai gadis itu pulang.

.

"Putraku sudah meninggal sejak lima tahun yang lalu karena mengidap penyakit kanker hati. Dia memang sempat bekerja di sebuah restoran selama tiga bulan. Min Hyun juga berkata kalau dia menyukai seorang gadis di tempat bekerjanya itu. Tapi dia tidak mau mengatakan lebih dalam tentang hubungannya. Yang kutahu dia memilih resign setelah salah satu temannya mendahuluinya. Setelah itu aku hanya meminta Min Hyun fokus pada kesehatannya. Namun ternyata, Tuhan begitu menyayanginya sehingga Dia membawa putraku pergi lebih dulu."

Tentu saja Jae Hyun terkejut. Orang yang seharusnya menjadi kunci atas permasalahanmu dan Da Rin malah sudah tiada. Bila didengar dari kisah yang diungkapkan sang ibu, Min Hyun tak mau bersikap terbuka pada keluarganya tentang hubungan dan masalahnya.

Real Partner (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang