19

472 98 1
                                    

Derry tersenyum mendengar pekataan Cia, gadis ini sangat luar biasa. Derry menepuk bahu Sam.

"Lo jagain dia bisa? "

Sam mengangguk kemudian Darry dan yang lainnya bejalan maju. Derry bersama Cia menghampiri pria bertubuh gempal sedangkan yang lainnya mulai bersiap mengepung, para pemburu jiwa mengeluarkan senjata mereka.

"Hei siapa disini, dua pria dan gadis yang ahh.. Kalian mau bergabung bersama kami?" tanya pria itu sembari turun dari meja.

Ia terlihat kesusahan karena lemak yang menempel di tubuhnya. Cia menatap jijik kearah pria di depannya. Pria menjijikan itu mulai berjalan maju dan berhenti di depan mereka.

"Butuh sesuatu baby?" tanyanya pada Cia.

Cia mengangguk dia maju kemudian membelai pipi pria tadi. Pria tadi terlihat sangat senang sebelum akhirnya.

*Bugh*

Semua orang terdiam di tempat, Cia baru saja menghajar pria tadi sampai terjatuh keatas tanah. Cia mengibaskan tangannya, cukup sakit.

Derry bertepuk tangan melihat aksi Cia.

"Boleh juga Kekuatanmu" kata Derry.

"Sial siapa kau sebenarnya?! " tanya pria yang kini tengah berusaha untuk berdiri dibantu beberapa orang.

Cia melepaskan kain yang menutupi wajahnya, ia kemudian menatap Celin. Celin terlihat sangar terkejut meliihat siapa gadis di depannya itu.

"Cia" kata Celin.

Cia mengangguk dia berjalan mendekati Celin dan berhenti tepat di depan gadis yang masih syok itu.

"Gue kesini nyari lo berhari-hari ternyata lo malah ngejalang sama mereka" kata Cia.

Celin menunduk dia kemudian kembali mengangkat wajahnya. "Caca dia.. "

"CELIN" Caca berlari menuju Celin.

Gadis itu langsung memeluk Celin dengan erat, Caca menangis di selapelukannya itu. Cia menarik Caca kebelakang melepaskan pelukan mereka.

"Buat apa lo peluk jalang kaya dia" kata Cia.

Caca menggeleng, dia mencoba melepaskan cengkraman Cia di tangannya namun gadis itu mencengkram pergelangan tangan Caca dengan erat.

"Cia lepasin hiks" Caca memohon pada Cia agar melepaskannya dan membiarkannya memeluk Celin.

Cia menggeleng, kemudian kegaduhan mulai terdengar. Pria gempal tadi menyerang Derry, para pemburu jiwa lainnya mulai menangkap anggota Black Rose.

Celin bersiap untuk berlari namun Cia terlebih dulu menangkapnya dan menyeret Celin menuju anggota lain yang sudah tertangkap.

Caca menangis dia masih tidak percaya dengan semua ini. Tentang Celin yang menjadi anggota dari Black Rose dan dia tidak akan bisa kembali bersamanya dan Cia.

Sam menarik Caca menuju pelukannya dia membawa Caca menepi karena keadaan semakin menjadi kacau.

"Kau tau mengaku menjadi seorang penyelamat dan membodohi jiwa itu merupakan kejahatan yang luar biasa. Menyebarkan rumor buruk tentang kita, akan menjadikanmu orang pertama yang akan kami kirim ke neraka" kata Derry.

Pria gempal itu mencoba kabur setelah pedang ditangannya terjatuh namun Rey dan Res menghadangnya.

"Jalan ke neraka bukan kearah sini tuan penyelamat" kata Rey.

Pria gempal tadi berdecak pelan, ia tidak mengira kalau para pemburu jiwa sedang ada disini. Jika ia tau mungkin ia tidak akan mengunjungi kota ini,.

"Sialan"

Derry memanggil beberapa pemburu jiwa lagi untuk membantu mereka membawa tahanan yang sangat banyak ini. Saat ini mereka sudah sampai di markas para pemburu jiwa.

Caca menatap Celin dengan wajah berurai air mata, dia berulang kali memohon agar para pemburu jiwa melepaskan Celin namun sepertinya mereka tidak akan melepaskan Celin.

Celin mendekat kearah Caca dan Cia, dia tersenyum kaku kemudian memeluk keduanya. Cia hanya diam, sedangkan Caca sudah nmenangis lagi.

"Maaf" kata Celin lirih.

"Bodoh"

Celin memeluk erat mereka berdua sebelum melepaskannya.

"Kenapa hiks...kenapa Celin ngelakuin ini semua? "tanya Caca sembari mengusap air matanya.

Celin menunduk, ia kemudian kembali mengangkat wajahnya dan menatap Cia dan Caca secara bergantian.

"Gue pengin bahagia Ca" lirih Celin.

"Tapi kenapa harus ikutin merekaa! Abang udah berubah Ce, mereka udah mulai sayang sama kita" kata Caca.

Celin menggeleng, dia tau itu semua hanyalah kebohongan atau jika ia itu hanya akan bertahan sebentar.

Karena ia tahu kebenarannya, dan inilah alasannya mengikuti Black Rose karena ia tahu kalau kembalipun dia akan kembali merasakan kesedihan. Ia sudah lelah dengan semua ini.

"Sekarang Caca yang harus gantiin Celin ya" kata Celin.

Caca menggeleng dia semakin menangis dengan kencang, bagaimana bisa dia akan kembali tanpa Celin. Apa yang akan ia katakan pada keluarganya nantia?.

"Kalo abang Gaga nanya Caca harus jawab apa dong? " Tanya Caca dengan wajah memerah.

Celin tersenyum, dia kemudian mengusap air mata Caca dan berkata "Abang Galang bakalan ngertiin ko, dia tau" kata Celin.

Cia menyerngit bingung, apa yang sedang dibicarakan gadis InI?. Kemudian Derry memanggil nama Celin, kini giliran gadis itu unu ia kirim kedalam neraka.

"Jangan hik... Jangan!! " Teriak Caca.

Cia menarik Caca yangg akan berlari menuju Celin, Celin berhenti di sebelah Derry.

"Tawaran yang gue bilang gimana? " tanya Derry.

"Gue setuju" kata Celin.

Celin berdiri di pinggir danau, dia berjalan menuju tengah dengan perlahan. Caca semakin meronta-ronta bahkan kini Cia sudah tidak dapat menahan tubuh Caca lagi. Beruntung ada Sam yang langsung memeluk Caca.

"Lepasin Sam.. Lepasih hiks.. Celin gaboleh pergi hiks gaboleh"

Sam menggeleng dia justru semakin mengeratkan pelukannya. Celin terus berjalan sampai air danau berada di dadanya, gadis itu berbalik dan menatap Caca dan Cia untuk yang terakhir kalinya. Kemudian dia masuk kedalam air danau.

Sebuah cahaya terang terlihat keluar dari dalam danau. Cahaya itu mendekati Caca dan Cia kemudian terbagi menjadi dua. Masing-masing dari cahaya tadi masuk kedalam tubuh Caca dan Cia.

Cia menggelengkan kepalanya yang sedikit pusing, sebuah perasaan aneh seketika muncul.

Tes..

Cia meraba ke pipinya dan merasakan sesuatu yang basah menyentuh jarinya. Cia terdiam, apakah ia baru saja menangis. Sedetik kemudian glenyeran aneh datang, dadanya terasa seak dan air matanya kembali luruh.

Sian yang melihat itu segera mendekat dan memeluk Cia. Dia tebak separuh jiwa Celin masuk kedalam tubu Cia, dan separuhnya lagi masuk kedalam tubuh Caca. Sekarang mereka sama seperti dirinya dan juga Sam.

Caca menghentikan tangisannya, ia agak bingung karena tidak seperti bisanya jika ia akan susah berhenti menangis, namun kali ini dia bisa berhenti dengan cepat tubuhnya terasa lebih kuat dan ia merasa lebih bugar dari sebelumnya.

Caca membalas pelukan Sam sembari menikmati sisa tangisannya. Cia sendiri masih bingung namun dia tersadar kalau dirinya sekarang tidak sepenuhnya di kuasai oleh amarah. Entah mengapa hatinya menghangat setelah Sian memeluknya.

Derry tersenyum puas kemudian dia kembali menatap sisa kelompok black rose di depannya. Mereka mengirim semua kelompok itu ke dalam neraka dan sebagian lagi jiwanya akan damai di alam yang seharusnya.

LILAC {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang