27

486 92 0
                                    

"Dia demam, saya akan meresepkan obatnya"kata seorang dokter.

Sam mengangguk dan dokter tersebut segera undur diri, Caca pingsan setelah menangis cukup lama.

Dan tubuhnya memanas, Sam menghela nafas dan mengusap kening Caca pelan.

"Mom ga pernah liat kamu sepanik tadi"

Sam mendongak dan menatap seorang wanita yang tadi memukulnya dengan tas. Dia nyonya Ghea, ibu kandung Sam.

"Padahal Mom baru liat dia selama ini, apa jangan-jangan kalian diam-diam berkencan?  Wah tidak bisa di percaya" ucap Ghea lalu berkacak pinggang.

Sam hanya diam mengabaikan ibunya yang mengoceh. Melihat Sam yang tidak merespon Ghea mendekati Caca dan duduk di ranjang.

"Dia masih kecil, mom ga yakin dia mau sama orang yang udah tua kaya kamu" kata Ghea.

Sam menatap ibunya tak percaya, umur 21 dia bilang tua? Bagaimana dengan dirinya sendiri?.

"Tapi kayaknya kamu suka banget ya sama dia"

Ghea berdiri kemudian menatap lurus kearah Sam.

"Jagain dia karena ayahmu yang tidak punya otak itu pasti akan menjauhkannya darimu"

Ghea berbalik dan kembali berucap "Jika kamu butuh bantuan Mom, mom bisa bantu karena dia salah satu kriteria mantu mom juga dibandingkan si jalang Yola"

Sam menatap ibunya dan mengenggam erat tangan Caca.

"Mom tenang aja" kata Sam.

"Oke mom bakal tunggu dia bangun dan uwuu pasti mom bisa dandanin dia cute ala loli-loli" girang Ghea sembari melangkah keluar dari kamar putranya itu.

"Shh hiks..."

Sam beralih menatap Caca yang menangis, dia mengusap kepala Caca pelan.

"Stt tenang, kamu mimpi buruk hm?" tanyanya.

"Jagain dia bener-bener!" kata Sian.

"Gausah lo suruh gue bakal jagain" kata Sam.

"Kasian banget ternyata, dan patut aja Cia jadi sadis kaya gitu" lirih Sian.

Sam menatap Caca yang kembali tenang, sekarang keinginan untuk melindungi gadis ini menjadi semakin besar.

Caca membuka matanya dan menguap lebar kemudian dia terduduk menatap sekitar dengan was-was.

"Cia kita dimana??" tanya Caca.

"Kita di culik om-om kaya" jawab Cia.

Caca melotot dan langsung turun dari kasur. Dia menatap pakaiannya yang sudah berubah.

"Huaa ko baju Caca jadi gede kaya gini si"

"Astaga Ca kita udah di unboxing!!" teriak Cia di pikiran Caca.

Caca menggeleng, memangnya dia barang?. Cia tertawa pelan dan berdehem.

"Kita udah di unboxing Ca..."  Lirih Cia dengan suara pelan.

Caca menggeleng dan terduduk diatas lantai.

"Apasi Cia ko bilang unboxing-unboxing mulu hiks"

Cia tertawa puas lalu pintu kamar terbuka, Caca mendongak dan menatap seorang pria yang asing baginya.

Jadi benar dia telah di unboxing?.

"HUAAAAAAA"

Pria tadi panik dia berniat ingin membawa obat untuk gadis yang tuannya bawa malah gadis itu berteriak kencang.

Sam berlari menuju kamarnya dan menatap salah satu bodyguardnya?.

"Kenapa?" tanya Sam.

"Saya tidak tau tuan, saya masuk dan nona dia berteriak ketakutan" katanya.

Sam segera masuk kedalam sedangkan pria tadi berdiri dengan wajah kebingungan. Apa wajahnya sangat menakutkan.

"Caca" panggil Sam kemudian berjongkok di depan Caca.

"Kamu kenapa?"

Caca mendongak dan melihat wajah Sam dia langsung memeluk erat leher Sam.

"Cia bilang Caca habis di unboxing sama om-om kaya hiks.. Emang iya?" tanya Caca.

Sam mengernyit bingung, di unboxing? Om-om kaya? Apa yang Cia maksud adalah dirinya?.

"Engga ko siapa yang mau unboxing kamu?"

Caca melepas pelukannya dan menatap Sam dengan wajah terkejut.

"Jadi Caca engga di unboxing?" tanya Caca.

Sam menggeleng dan suara tawa kencang Cia terdengar.

"Cia hua bohongin Caca" Kata Caca sembari cemberut.

Sam tertawa pelan dan mengusap kepala Caca. Kenapa Caca terlihat sangat menggemaskan sekarang.

Caca mendengus sebal lalu beralih menatap sekitar.

"Ini kamar siapa?" tanya Caca.

Masalahnya dia tidak mendapati ada baju wanita di dalam sini. Dan pakaian yang ia pakai terlihat seperti pakaian pria yang kebesaran di tubuh mungilnya.

"Siapa lagi?" tanya Sam.

Caca menatap Sam, jadi ini kamar Sam?. Caca kemudian mengangguk dan berdiri menghampiri balkon kamar.

Dia menatap kearah luar dengan wajah berbinar. Di depan terlihat hamparan padang rumput hijau dan hutan yang lebat.

"Hua... Bagus banget" kata Caca.

Cia mengangguk menyetujui perkataan Caca tadi. Terlihat sangat asri dan menyejukkan mata.

Sam mendekati Caca dan berdiri di belakang gadis itu. Dia menatap ke depan, dan melirik Caca yang masih mengagumi hutan di sebelah mansionnya.

"Sam disana ada gajah juga?" tanya Caca tiba-tiba.

Sam mengernyit bingung kemudian menjawab "Engga, itu bukan hutan liar" kata Sam.

"Yah padahal kalo ada gajahnya kan bagus, Caca kemaren liat di kebun binatang ada gajah besarr banget" cerocos Caca.

Caca menatap matahari yang mulai tenggelam dia menutup matanya menikmati angin yang membelai wajahnya kemudian dia kembali membuka mata dengan wajah panik.

Caca berbalik namun karena dia tidak tau Sam berdiri di belakangnya alhasil dia menabrak dada bidang Sam. Sam menatap Caca yang tengah mengaduh kesakitan mengusap keningnya.

"Mau kemana?" tanya Sam.

Caca mendongak kemudian menatap Sam lekat.

"Caca mau pulang ke rumahnya abang Gaga nanti takut di cariin sama pelayan disana. Nanti Caca di kira ilang gimana?" tanya Caca.

Sam menggeleng pelan dan menyentuh kening Caca dan mengusapnya pelan.

"Tinggal disini aja, katanya abang kamu itu lagi kerja ga pulang" kata Sam.

"Tapi nanti kalo Caca di cariin gimana?" tanya Caca.

"Bilang aja ke abang kamu, telfon kan bisa" kata Sam.

Caca membulatkan kedua matanya, baru ingat kalau dia bisa menelfon Galang sekarang.

Caca menatap meja di belakang yang terdapat tasnya. Dia berlari kesana dan mengambil ponsel untuk menghubungi Galang.

"Halo abang Gaga Caca mau ngin-"

"Iya udah nginep aja disitu sampe abang pulang ya...abang masih sibuk oke"

*tut*

Caca menggaruk kepalanya dan menatap ponselnya yang menampilkan room chtnya dengan Galang.

"Aneh kenapa di iyain langsung?" gumam Caca.

"Mungkin di lagi sibuk makanya cepet-cepet" kata Cia.

"Gimana?" tanya Sam.

Caca mendongak dan tersenyum manis "Boleh katanya".

Sam tersenyum, dan mendekati gadisnya itu. Eh tunggu dulu gadisnya?..

LILAC {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang