Happy reading
*
*
*
*
*"Urusan gw sama lo belum selesai dasar bajingan-!!" ujar Marchele yang segera menutup telepon secara sepihak.
***
Nicko yang mendengar suara dari sebrang telepon, kebinggungan karena yang ia dengar adalah suara pria yang tak lain adalah Marchele.
"Hah? Maksud dia apa barusan?" ujar Nicko.
Setelah Marchele menutup telephone, segeralah ia menuju ke ruangan ku. Disana Ia melihat aku yang tertidur lagi dan langsung saja Ia mendekatkan bangku untuk duduk di samping ku, pandangannya pun tak lepas dari wajah ku.
"By ... gw sayang banget sama lo, kenapa lo ngelindungin gw? Harusnya gw yang ngelindungin lo. Shit! Gw gagal buat ngelindungin lo" ujar Marchele yang terpukul karena kegaggalannya dalam menjaga diriku.
Akupun masih tertidur diatas tempat tidur. Marchele yang melihatkupun, langsung mendaratkan tangannya di kepala ku. Elusan demi elusan Marchele lakukan tanpa henti, satu tangannya lagi menggengam tangan ku. Kemudian aku terbangun dari tidur ku, tangan kupun bergerak yang membuat Marchele menatap ku seolah tak ingin aku di lukai untuk kedua kalinya. Bola mata ku terbuka dan secara langsung sehingga membuat mata ku menemukan bola mata yang tak lain adalah kekasih ku.
"Eum ... Chele," panggil ku padanya.
"Kenapa By, Kamu cape ya?" tanya Marchele dengan sergap.
"Makasih ya udah bawa gw kesini" ujar ku.
"Harusnya Aku yang bilang kayak gitu ke kamu, By"
"Dan maafin Aku ya, belum bisa ngelindungin kamu dari laki-laki brengsek itu" sambungnya.
Aku yang mendengar penjelasan Marchele pun hanya terdiam sambil tersenyum, kemudian aku bangun dan berniat untuk duduk, Marchele yang melihat ku bergerak dan hendak duduk pun, segeralah ia membantu ku untuk menstabilkan posisi duduk yang baik dan benar.
"Chele, gw mau pulang sekarang. Mami pasti nyariin gw, soalnya udah sore juga. Gw gak boleh pergi sampe malam" pinta ku seraya menatap matanya dengan tatapan memelas, agar diperbolehkan langsung pulang ke rumah.
"Tapi memangnya Kamu udah gpp By, kalo memang udah baik-baik aja, ayo aja pulang sekarang" ajak Marchele.
"Iya, gw udah gpp kok" ujarku.
"Yaudah, ayo" ajak Marchele sambil mengulurkan tangannya, dan langsung ku terima tanpa aba-aba.
***
Selama di perjalanan Aku memeluk erat tubuh pria yang ku cintai dan akupun sangat menikmati kebersamaan di motor, walaupun kami tidak jadi untuk pergi ke rooftop namun aku sudah merasa bahagia saat disisi Marchele.
Beberapa menit selama diperjalanan Marchele pun mengambil tangan ku untuk di genggamnya, setelah itu ia membuka topik pembicaraan.
"By, maaf ya hari ini kita gak jadi ke rooftop" ujarnya.
"Iya gpp kok, besok kan bisa. Lagi juga mungkin emang udah diatur Tuhan, jadi jangan nyalahin diri lo ya untuk hari ini. Karena itu semua bukan salah lo dan gw pun ngerti kok" ujar ku dengan penuh perhatian.
"Makasih ya By udah ngertiin aku" balasnya.
*___*
*Jangan lupa tinggalin komen + vote🎉
*Thankyou readers!❤😘

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOY FRIEND IS CLASS LEADER [END]
Short StoryKetika seorang perempuan ketus bertemu dengan pria bisu alias dingin. Bahkan dinginnya melebihi kutub utara. Susah sekali buat berkata atau memang mengirit kata? Kisah ini menceritakan seorang gadis tomboy nan ketus, jatuh cinta pada sang pria yang...