My heart can't beat without you, from head to toeㅡ I Love You ; TREASURE
_______________
Semenjak ia mendapat amanat langsung dari Pak Surya, Axel merasa bahwa tanggungjawabnya pada perusahaan kini semakin besar. Direktur keuangan tentu bukan posisi dimana ia bisa bermain-main, terlebih ia bekerja untuk perusahaan orang lain. Tentu, meningkatkan kinerjanya adalah poin utama yang harus segera ia lakukan.
Menyandarkan tubuhnya yang lelah ke kursi kerja, Axel sudah tak bisa lagi menghitung banyaknya helaan napas yang sudah ia hembuskan satu hari ini. Tidak, tidak hanya satu hari ini tapi sudah sejak beberapa hari yang lalu. Ia bahkan tak lagi sempat makan malam bersama mama dan putranya akhir-akhir ini.
Hingga waktu di akhir pekan yang biasa ia habiskan untuk bermain dengan Baskara terpaksa ia lewatkan agar seluruh tanggungannya selama menjadi manajer keuangan Paxton dapat segera ia selesaikan.
"Permisi?"
Terdengar suara ketukan dari luar ruangan Axel.
"Masuk!"
Seorang wanita dengan setelan kerja berwarna coklat tua masuk ke dalam ruangan Axel dengan membawa sebuah file yang sepertinya sangat penting bagi Axel.
"Silahkan duduk Bu Ruri,"
Axel segera berdiri dari duduknya, mempersilahkan wanita yang ia panggil Ruri untuk duduk di kursi yang berhadapan dengannya.
"Selamat pagi pak Axel, hari ini saya membawa berkas pengalihan kuasa untuk pak Axel tanda tangani."
Bu Ruri menyerahkan file dengan map berwarna hitam kepada Axel yang langsung diterima olehnya.
"Maaf bu Ruri, tapi laporan proyek dari CV Rakarsa belum saya serahkan ke pak Surya. Apa tidak apa-apa jika saya tanda tangan berkas ini?"
"Pak Axel tidak perlu khawatir, saya sudah menghubungi pihak Rakarsa untuk menyerahkan laporan keuangannya kepada pak Erik yang bapak limpahi wewenang sebagai manajer keuangan menggantikan pak Axel."
Baiklah kalau begitu, jadi Axel tidak perlu khawatir lagi mengenai satu laporan yang saat ini seakan membebaninya. Sebab sudah sejak dua minggu yang lalu ia uring-uringan karena banyak sekali laporan proyek yang terlambat maju ke mejanya, alhasil ia terpaksa melampiaskan stressnya kepada seluruh tim keuangan saat rapat bersama.
Axel rasa sebelum ia benar-benar melepaskan jabatan manajernya, ia harus meminta maaf terlebih dahulu kepada seluruh timnya.
"Pak Axel tidak keberatan kan jika pelantikan bapak dilaksanakan besok?"
Pandangan Axel yang semula berfokus pada isi dokumen pengalihan kuasa kini langsung teralih pada wajah manis bu Ruri.
Besok? Bu Ruri jangan bercanda dengan saya ya!
"Maaf jika saya baru menginfokan hari ini pak, tapi ini permintaan pak Surya supaya pelantikan pak Axel dipercepat. Dan hari Jumat besok, adalah waktu yang ditetapkan pak Surya untuk bapak."
Yah! Orang berkuasa memang punya caranya sendiri.
"Jika pak Surya memang berniat demikian, saya ikut beliau saja bu Ruri."
Setelah mengatakan hal tersebut Axel segera menandatangi dokumen tersebut dan mengucapkan terimakasih pada Ruri yang menjadi asisten pribadi atasannya.
Sepeninggal Ruri dari ruangan, Axel sudah tak bisa lagi menahan rasa lelahnya. Ia menghempaskan tubuhnya ke kursi dengan wajah menengadah ke arah langit-langit ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗘𝗔𝗧𝗨𝗠;[𝑨𝒙𝒆𝒍𝒊𝒐𝒏 & 𝑨𝒍𝒚𝒔𝒔𝒂] || HUNLIS
FanfictionAxel, si manajer keuangan tampan dan ramah. Sosoknya yang baik hati begitu di puja seluruh karyawannya. Tapi sayang, Axel yang itu tidak bisa Lyssa sentuh bahkan sekedar memberinya balasan senyum. Orang bilang, jodoh jika tidak di kejar maka akan...