๑22๑

1K 165 25
                                    

Let the wind blow, fly farther and farther. Until I can reach you, with all my heart ㅡ Navillera ; Gfriend

____________________________

Sejak kepindahannya ke Jakarta, dan menyibukkan diri dengan segala urusan pekerjaan. Alyssa sempat lupa bahwasanya ia masih memiliki seseorang yang menunggunya pulang.

Ayah.

Tidak setiap hari mereka berkomunikasi, tapi setidaknya dalam kurun waktu satu minggu nama kontak tersebut akan mengeluarkan dering panjang di malam harinya.

Seperti malam ini, Penatnya hari yang ia lalui di kantor seolah lenyap saat mendengar suara pria paruh baya itu.

"Kerjaan lancar al?"

"Lancar yah, Alhamdulillah"

"kata mbak Rosie ayah kemarin baru check up ya?"

Alyssa jarang sekali menceritakan perihal keluarganya kepada teman kantor, meskipun ia sudah begitu dekat dengan Jessica. Tapi perempuan itu bahkan tidak tau Alyssa punya dua ibu.

"Iya diantar Mira,"

"Oh, tante Mira sehat?"

"Sehat, kamu juga harus sehat. Jangan telat makan, jangan keseringan lembur."

Meskipun ia pernah menghabiskan masa remajanya dengan Tante MiraㅡIbu sambung yang sampai sekarang masih merawatnya. Tak membuat Lyssa repot-repot memanggilnya dengan "ibu".

Rasanya sulit.

Sangat sulit diterima bahwa kini orangtuanya tak hidup bersama lagi. Menemukan kebahagiaan bersama pasangan masing-masing.

"Kemarin ada paket dari Bali,"

Suara itu keluar dengan datar, tanpa emosi di dalamnya. Alyssa hanya ingin memberitahu, bukan berarti ia akan senang jika membahasnya.

"Wah, kamu seneng gak dapat paket itu?"

Alyssa menggeleng.

"Seneng,"

"Aku dapat teh herbal, sama coklat kelapa lagi."

Tidak ada tanggapan dari seberang, mungkin ayahnya juga sudah hapal dengan kalimat selanjutnya yang akan diucapkan oleh Alyssa.

"Dapat foto ibu, om Ge sama Claire juga"

Ada sesak yang tak tampak saat ia menyebutkan satu persatu wajah yang tampak bahagia di foto itu. Alyssa mengusapnya pelan, wajah itu adalah wajah wanita yang pernah ia harapkan kembali setiap ia pulang sekolah.

Wajah yang ia nantikan saat sebelum lelap hingga esok datang.

Tapi wanita itu tak pernah kembali ke rumah, sekedar mampir dalam mimpinya pun tidak.

"Kamu pengen nggak kapan-kapan liburan kesana?"

"Ya, nanti sama ayah juga. Kamu nggak sendirian kok, gimana?"

Kenapa bukan wanita itu saja yang pulang?

Katakanlah Alyssa egois, tapi wanita itu pergi tanpa pamit. Lalu tiba-tiba menelponnya saat hari kelulusan dimana ia baru mendapatkan gelar sarjana.

Kenapa wanita itu tidak datang?

"Al pikir-pikir dulu ya yah, lagian weekend ini udah beli tiket ke Malang kok."

"Aku pengen ketemu ayah,"

Wajahnya yang lelah tampak tersenyum hangat saat mengingat kembali tiket pesawat yang sudah ia siapkan sejak kemarin. Alyssa berencana pulang kampung. Nggak perlu lama-lama yang penting bisa ketemu keluarga dan bisq dengar cerita mereka Alyssa udah seneng banget kok.

𝗕𝗘𝗔𝗧𝗨𝗠;[𝑨𝒙𝒆𝒍𝒊𝒐𝒏 & 𝑨𝒍𝒚𝒔𝒔𝒂] || HUNLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang