๑10๑

1.6K 225 13
                                    

let's not fall in love, we don't know each other well yet ㅡ Let's not fall in Love ; BigBang

__________


"duh mbak, beneran aku nggak apa-pa. Kenapa sampe nangis gini sih?"

Lyssa memeluk sembari mengelus pelan pundak Jessica.

Hari ini, sepulang dari kantor semua timnya ternyata begitu kalang kabut mengetahui jika ia baru saja mengalami kecelakaan. Lalu, Bumil yang sedang sensitif satu ini berinisiatif untuk menjenguknya sepulang jam kantor dan beginilah hasilnya.

Seluruh timnya termasuk pak Manajer Axelion Rama Wijaya turut hadir dalam kegiatan menjenguk ini.

"Elo kenapa baru bilang sekarang sih kalo kecelakaan? Tau gitu dari kemaren-kemaren kan gue udah bantuin lo,"

Masih dengan sesenggukan Jessica mencoba mengeluarkan omelanya yang justru terdengar seperti Bas saat merengek.

"Iya mbak maaf ya,"

Mana mungkin Lyssa berkata jujur bahwa ia tidak menghubungi Jessica karena tidak mau membuat ibu hamil satu itu kerepotan?

"Lo harus tau sa, kita semua nggak bisa ngerjain laporan gara-gara si Jess gebrak-gebrak meja mulu. Heran gue," itu adalah bujang Kael yang mengadu.

"Emang ya, hormon bumil bener-bener luar biasa. Tadi di kantor uring-uringan pengen ketemu sama lo mbak, eh pas udah sampe malah nangis-nangis manjah," kalau yang satu ini adalah bujang Bagus yang memang asli rada kompor mulutnya.

Mendengar pengaduan itu membuat Lyssa tidak enak hati pada rekan-rekan sejawatnya. Padahal ia tidak memberitahu kalau ia mengalami kecelakaan karena tidak ingin membuat mereka khawatir tapi justru seperti ini jadinya.

"Maaf ya abang-abang, mbak Jess. Lyssa nggak pengen bikin kalian semua khawatir tapi malah jadi begini," ucap Lyssa penuh penyesalan.

Sedangkan Jessica sudah mulai bisa menguasai diri dengan berhenti menangis yang sekarang hanya tinggal isakan kecil yang belum mereda.

"Kita ngerti kok Sa, tapi lain kali jangan di ulangin lagi. Kita kan udah anggap kamu adik sendiri masa kamu kecelakaan kita taunya dari HRD?" Duh, kali ini Bang Tian yang bijak mulai angkat suara.

"Iya sa, anggap aja kita abang lu. Kalo butuh apa-apa bilang aja, butuh transportasi? Biaya rumah sakit? Tenang tinggal telpon Billy aja,"

Sontak ucapan bujang Akbar dihadiahi tatapan menusuk dari Billy yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.

"Hehe, wassap Bro!"

Akbar hanya cengengesan sembari mengangkat kedua tangannya.

"Tapi lo dapet asuransi dari kantor kan sa?"

"Dapet kok bang Bil, hehe"

Memang benar ketika Lyssa kecelakaan kala itu seluruh biaya rumah sakit ditanggung oleh pelaku penabrakan hanya saja karena Lyssa memiliki asuransi dari perusahaan maka separuh biaya berobat ditanggung oleh perusahaan.

Bukannya apa-apa atau pelit ketika Billy bertanya demikian, hanya saja jika Lyssa tidak mendapatkan asuransi ia jadi punya alasan untuk membantu bukannya alasan yang mengada-ada karena ingin saja.

"Kamu kapan check up? Biar aku aja yang anterin,"

Dari sekian banyak bujang, hanya Dian yang menawarkan hal itu pada Lyssa. Dengan suaranya yang lembut dan dalam tentu berhasil membuat seluruh orang di ruangan itu menatapnya Horor seolah mata mereka mencela dengan kata 'Dasar Modus!'

𝗕𝗘𝗔𝗧𝗨𝗠;[𝑨𝒙𝒆𝒍𝒊𝒐𝒏 & 𝑨𝒍𝒚𝒔𝒔𝒂] || HUNLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang