"Uhuk... uhuk..." Jennie tersedak saat perkataan yang sedikit sensitiv itu keluar dari mulut Arin.
"Senior tidak apa apa?" khawatir Arin.
"Panggil kami kakak saja" ujar Jennie dan diangguki ke 2 adiknya.
"Jadi, kakak sama kak taeyong itu pernah ngomong soal permen gak?- eh jangan deh, nanti kakak jadi kek kak taeyong. Orangnya gak seru" tawa ke 4 nya angsung keluar.
[]
Jenni berjalan ke kamar mandi, baru saja mereka selesai shooting massal. Rasanya, tempat shooting kali ini seperti penampungan manusia.
Jennie mencuci tangannya dan memperbaiki kalung yang miring di leher. Setelah sudah yakin dengan penampilannya.
"Hai" Jennie langsung memegang dadanya karena terkejut.
"Kamu gak apa apa kan?"tanya taeyong karena jennie juga sempat oleg. Ya, begitulah jennie. Mudah terkejut.
"Taeyong?- ah.. aku gak apa apa- ada apa?" tanya Jennie.
"Bu.. bukan, hanya nyapa saja" Taeyong sendiri ragu dengan jawabannya.
"Terimakasih untuk yang kemarin" ujar taeyong karena kehabisan topik.
"Kan sudah kubilang, itu untuk membalas semua kesalahan ku.Sudah,ya-"
"Apa kita tidak bisa seperti dulu lagi?" Taeyong menahan lengan jennie agar langkah wanita itu berhenti.
"Yong.. itu kesalahan ku, tidak sebaiknya kamu yang meminta" tolak jennie dan ingin pergi. Tapi langkahnya dihalangi lagi oleh Taeyong.
"Tapi itu kesalahan ku, bukan-"
"Sudah berpa kali ku bilang, itu kesalahan ku. Aku yang tidak setia sehingga menyelingkuhimu. Apa itu bisa disebut kesalahan mu? tidak kan. Jadi, keputusan mu pada saat itu untuk putus memang tepat. Jadi, jangan sekali kali mengemis pada orang yang bersalah" Suara jennie mininggi.
Mendengar itu semua, taeyong melepaskan genggamannya dan membiarkan jennie pergi.
Ya, itulah hubungan mereka, tetapi dulu. Sepasng kekasih.
[]
"halo kak jungkook?" sapa arin saat menjumpai Jungkook saat diperjalanan ke panggung.
"Hmm" hanya deheman yang didapat oleh Arin. Arin merasa akhir akhir ini Jungkook seperti malas untuk bertemu dengannya.
"Rin!!" jimin berteriak dari belakang Jungkook.
"kak Jimin" arin melompat kesenangan sambil berlari menuju jimin.
Deg..
Arin merutuki dadanya yang mulai berkasi dengan kuat. Kali ini seperti jantungnya ingin keluar. sesak, itu yang dirasakn Arin. Dengancepat Arin melompat ke pelukan Jimin.
"Kak" bisik Arin dengan lirih.
"Se..sesak" Jimin langsun khawatir tampa ddiminta. Jungkook yang masih disitu, memperhatikan dari kejauhan dan berdecih melihat Arin yang memeluk Jimin.
"Masih kecil saja, sudah murahan" tajam Jungkook saat melihat Arin yang semakin memeluk Jimin.
"Kita pulang ke SM atau Rumah Sakit?" tanya Jimin.
"RS aja kak," singkat Arin.Jimin langsung merogoh kantong celananya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Idol (Jeon Jungkook) [END]
FanfictionArin, remaja berumur 14 tahun ditawari memasuki ke 4 entertaiment yang sedang naik daun.SM, BigHit, YG dan JYP. Nolak?!! Ya,pasti tidakkkk!! Dia juga disukai oleh banyak idol. Tetapi yang istimewa hanya 1, Jeon Jungkook. Dia seorang idol dari Big Hi...