Part 16

243 14 0
                                    

"Arin sudah tenang?" tanya jennie sambil mengsupa usap punggung Arin.

"Sudah kak, makasih"

"Ayok.. katanya Arin mau tampil lagi... " Arin mengangguki dan berjalan bersama Jenniemenuju ke backstage.

Best Luck, chen. Lagu ini akan dinyanyika arin dan ?. Jadi, arin tidak tau sama siapa dia akan duet. Yang pertama masuk ke pangggung adalah Arin. Arin tersenyum sambil menyanyikan lagu yang membuat semuanya kembali panas.

Punch = Arin
 Chen  = Jungkook

Tiba tiba, jungkook datang sambil membawa buket bunga. Jika situasinya seperti dulu, Arin sekarang pasti sudah meloncat ke pelukan jungkook. Tapi, sekarang tidak mungkin.

nae unmyeongijyo sesang kkeutiradojikyeojugo sipeun dan han saram
Kau adalah takdirku, satu-satunya orang yang ingin aku lindungi sampai akhir dunian ini.

Jungkook menyerahkan buket merah itu kepada Arin. Mau tak mau, arin harus menerimanya.

Entah mengapa, arin ingin pergi dari panggung ini. Jungkook sungguh menatapnya dengan lekat.

'Andai kata kata itu memang betul dari arin'-Jungkook.


[]


Sekarang arin sedang duduk dengan mark dan taeyong.

"Tadi, arin ngapain sama jennie?" tanya taeyong sambil matanya terus melihat blackpink yang sedang tampil.

"Itu... hanya ngobrol saja kak" Taeyong mengangguk.


"Tadi, arin sama jungkook bts itu keren banget" seru mark. 

"Biasa aja kak" datar Arin. Padahal orang orang bts sedang duduk di belakang mereka. Jimin, taehyung dan Jungkook menatap pada orang yang sama.

"Kalian kek menghayati banget lohh"Mark tak terima dengan jawaban dari arinyang terlalu singkat dan datar itu.

"Setiap penyanyi memang harus menghayati lagu dan mengkespresikannya kak.. jadi itu biasa saja, gak ada yang spesial" ketus Arin sambil berlalu dari tempat duduknya. Dia lebih memilih untuk ke samping lagi, mungkin saat ini yang dibutuhkannya hanya udara yang segar dan pikiran yang tenang.


"Sendiri saja" seseorang duduk di samping arin.

"senior?" Arin langsung berdiri saat melihat kedatangan IN.

"Arin manggil mereka kakak, kok aku enggak?" cemberut IN. Arin menggarut kepalanya.

"Harus ya?"

"YA HARUS DONKK!" Teriak In.

"Shtt... lagi rame kak" ingat Arin agar IN tidak mengambil perhatian orang di dalam. IN tersenyum penuh kemenangan saat arin memanggilnya kak.

"Aku dengar dari presdir Jung, kamu masuk rumah sakit semalam?" Arin mengangguk.

"Jangan terlalu membohongi diri sendiri" ujar IN yang membuat Arin menatap IN.

"Fisik kamu sudah tidak bagus lagi, pikiran kamu juga lebih muda stres... "

"Mama aku juga seperti itu, bohong soal penyakitnya pada ku dan bohong soal perasaannya.. Bahwa dia kesepian" IN menatap langit bersih di atas mereka.

Young Idol (Jeon Jungkook) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang